PURUK CAHU–Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) mendorong percepatan pembangunan
kelistrikan di wilayah ini. Perkembangan pembangunan dilaksanakan melalui rapat
yang dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Mura Rejikinoor didampingi Sekda Hermon dan
pihak Unit Layanan Pelanggan (ULP) Puruk Cahu, Senin (20/1), di aula rapat
setda.
Wabup mengakui, ada peningkatan
jaringan listrik yang sudah menjangkau perdesaan dan kalau bisa semua desa sudah
bisa teraliri listrik. “Kalau bisa jaringan listrik sudah bisa dirasakan semua
desa. Tidak ada lagi desa yang tidak ada penerangan listrik,†terang wabup,
diwawancarai usai rapat.
Diminta wabup, agar para camat
bisa menyosialisasikan kepada warga untuk mendukung program pemerintah ini
yaitu semua desa memiliki listrik.
Bukan itu saja, dia pun menyoroti
PJU yang harus menjadi perhatian, contoh di Jembatan Merdeka meski terang tapi
tidak kelihatan. “Itu menjadi perhatian kalau bisa PLN melakukan karena itu
bisa membahayakan. PLN harus memperhatikan instalasi-instalasi karena kalau
dibiarkan takut membahayakan,†ujar wabup sekaligus meminta jaringan Puruk Cahu
– Muara Laung dipercepat.
Diinformasikan Kabag Sumber
Daya Alam (SDA) Setda Mura, Lily Evrina di tahun ini pihaknya berencana
mengusulkan 24 desa menerima PJU pembangkit listrik tenaga surya. Adapun 24
desa ini tersebar di delapan kecamatan.
Lanjutnya, kemudian untuk yang
tahun ini Mura akan ada pemasangan PJU PLTS bantuan dari assosiasi pengelola
CSR Republik Indonesia sebanyak 500 unit. Dibagi 20 desa untuk empat kecamatan.
“Ini diperkirakan pada April mulai dipasang, padahal diperkirakan pada akhir
2019 namun kita tidak tahu apa kendalanya,” imbuh dia sekaligus
menambahkan ada usulan 200 unit pemasangan PJU TS di lima kecamatan.
Sementara, Manager unit
layanan pelanggan (ULP) Puruk Cahu Aris Aprianto mengatakan, pihaknya mendapat
tugas dari Unit Induk untuk melakukan pendataan atau verifikasi per desa.
Termasuk desa yang sudah PLN maupun belum.
“Di form survey kami juga
menyertakan potebnsi-potensi desa itu bisa dilistriki dengan pembangkit tenaga
diesel atau PLTS atau pun PLTMH. Makanya kami berkoordiansi potensi desa yang
bisa digunakan untuk pembangkit listrik. Di sini kami perlu bantuan pemerintah
daerah,†tukasnya. (dad/ila)