29.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Dapat Kucuran Pengembangan Lahan Jagung

MUARA TEWEH – Dinas Pertanian
(Distan) Kabupaten Barito Utara (Batara) dalam menghadapi musin tanam
Oktober-Maret (Okmar) sekaligus menghadapi tahun anggaran tahun 2020, kembali
mendapat kucuran dana. Tujuannya untuk pengembangan lahan tanaman jagung seluas
16,5 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Barito
Utara Ir Setia Budi didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura H
Alianur mengatakan, sasaran pengembangan lahan tanaman jagung pada tahun 2020
tersebar di sembilan kecamatan.

“Sasaran pengembangan lahan
tanaman jagung di tahun 2020 tersebut, terutama di empat kecamatan yaitu Teweh
Tengah, Teweh Timur, Gunung Timang (Desa Batu Raya I dan II, dan Desa Tongka)
dan Kecamatan Gunung Purei, karena desa-desa tersebut merupakan sasaran
produksi jagung ke depan,” kata Alianur, Selasa (17/12).

Di samping itu, ada juga wilayah
pengembangan baru yaitu di Kecamatan Gunung Purei Lampeong khususnya di Desa
Baok dan Desa Tambaba. Di dua desa tersebut tersedia potensi hamparan lahan
yang cukup luas.

Baca Juga :  DPRD Kapuas Sesalkan PT Amico Tidak Kooperatif

Ditambahkan Alianur, sebelum
pengembangan lahan jagung seluas 16,5 hekatr, pihaknya akan melakukan pendataan
terlebih dahulu terkait harga jagung yang akan dijual para petani. “Beberapa
waktu lalu, kami telah mendatangi PT Kompit dan PT Samsung serta ke pak Budiono
sebagai pengepul tanaman jagung yang berada di Pelaihari, Kalimantan Selatan,”
ujarnya.

Dikatakannya, Budiono ini
merupakan pengusaha yang mampu menampung jagung yang berasal dari petani di
Barito Utara, karena selain sebagai petani jagung, juga seorang pedagang.

“Jadi pak Budiono ini mempersyaratkan
apabila jagung yang dikirim dari Barito Utara ke PT Kompit dan PT Samsung di
Pelaihari ditolak karena ada hal-hal lain. Pak Budiono menyatakan kesiapannya
menampung secara keseluruhan, tapi dengan catatan jagung pipil kering yang
berkadar air 30-37 persen dihargai Rp3,500/kg, dan kadar air yang berkisar
15-16  persen akan dihargai Rp5.500/kg,”
jelas Alianur.

Baca Juga :  Momentum PPDB Rawan, Laporkan Jika Ada Pungli!

Ditambahkannya, hasil
pembicaraan dengan Budiono, initnya petani Barito Utara tak perlu khawatir untuk
mengembangkan jagung. Berapa pun jagung yang akan dikirim ke Pelaihari akan
tertampung, baik di PT Kompit maupun di PT Samsung maupun ditampung oleh
Budiono.

“Untuk itu kami mengharapkan
kepada para petani jagung di daerah ini pada tahun 2020 agar dapat
bersunguh-sungguh dalam mengelola atau pun mengembangkan komuditas tanaman
pangan seperti jagung, padi dan hortikultura lainnya, karena kita sudah ada
kesepakatan,” ungkapnya. (her)

MUARA TEWEH – Dinas Pertanian
(Distan) Kabupaten Barito Utara (Batara) dalam menghadapi musin tanam
Oktober-Maret (Okmar) sekaligus menghadapi tahun anggaran tahun 2020, kembali
mendapat kucuran dana. Tujuannya untuk pengembangan lahan tanaman jagung seluas
16,5 hektare.

Kepala Dinas Pertanian Barito
Utara Ir Setia Budi didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura H
Alianur mengatakan, sasaran pengembangan lahan tanaman jagung pada tahun 2020
tersebar di sembilan kecamatan.

“Sasaran pengembangan lahan
tanaman jagung di tahun 2020 tersebut, terutama di empat kecamatan yaitu Teweh
Tengah, Teweh Timur, Gunung Timang (Desa Batu Raya I dan II, dan Desa Tongka)
dan Kecamatan Gunung Purei, karena desa-desa tersebut merupakan sasaran
produksi jagung ke depan,” kata Alianur, Selasa (17/12).

Di samping itu, ada juga wilayah
pengembangan baru yaitu di Kecamatan Gunung Purei Lampeong khususnya di Desa
Baok dan Desa Tambaba. Di dua desa tersebut tersedia potensi hamparan lahan
yang cukup luas.

Baca Juga :  DPRD Kapuas Sesalkan PT Amico Tidak Kooperatif

Ditambahkan Alianur, sebelum
pengembangan lahan jagung seluas 16,5 hekatr, pihaknya akan melakukan pendataan
terlebih dahulu terkait harga jagung yang akan dijual para petani. “Beberapa
waktu lalu, kami telah mendatangi PT Kompit dan PT Samsung serta ke pak Budiono
sebagai pengepul tanaman jagung yang berada di Pelaihari, Kalimantan Selatan,”
ujarnya.

Dikatakannya, Budiono ini
merupakan pengusaha yang mampu menampung jagung yang berasal dari petani di
Barito Utara, karena selain sebagai petani jagung, juga seorang pedagang.

“Jadi pak Budiono ini mempersyaratkan
apabila jagung yang dikirim dari Barito Utara ke PT Kompit dan PT Samsung di
Pelaihari ditolak karena ada hal-hal lain. Pak Budiono menyatakan kesiapannya
menampung secara keseluruhan, tapi dengan catatan jagung pipil kering yang
berkadar air 30-37 persen dihargai Rp3,500/kg, dan kadar air yang berkisar
15-16  persen akan dihargai Rp5.500/kg,”
jelas Alianur.

Baca Juga :  Momentum PPDB Rawan, Laporkan Jika Ada Pungli!

Ditambahkannya, hasil
pembicaraan dengan Budiono, initnya petani Barito Utara tak perlu khawatir untuk
mengembangkan jagung. Berapa pun jagung yang akan dikirim ke Pelaihari akan
tertampung, baik di PT Kompit maupun di PT Samsung maupun ditampung oleh
Budiono.

“Untuk itu kami mengharapkan
kepada para petani jagung di daerah ini pada tahun 2020 agar dapat
bersunguh-sungguh dalam mengelola atau pun mengembangkan komuditas tanaman
pangan seperti jagung, padi dan hortikultura lainnya, karena kita sudah ada
kesepakatan,” ungkapnya. (her)

Terpopuler

Artikel Terbaru