26.3 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Petani Minta Dibantu Pupuk dengan Harga Murah

KUALA KAPUAS,KALTENGPOS.CO Para
petani buah dan sayuran di beberapa desa eks transmigrasi di Kecamatan
Mantangai, Kabupaten Kapuas mengeluhkan harga pupuk yang tinggi. Hal tersebut
disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Kapuas, Muhammad Guntur Jagad Pradifta.

“Ada 14 desa di kawasan
eks transmigrasi Kecamatan Mantangai, dan para petani di sana sangat
mengeluhkan tingginya harga pupuk,” ungkap Guntur, Rabu (16/12).

Politikus dari Partai
Amanat Nasional (PAN) ini mengaku, masyoritas masyarakat di sana menanam semangka
dan sayuran. Mahalnya harga pupuk sangat mempengaruhi hasil panen.

“Mereka berharap
pupuk dari pemerintah yang disubsidi, sehingga petani tidak tergantung dengan
para pemilik modal,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, selama
ini bibit dan pupuk diberi pemodal atau pengepul dengan sistem dipinjami. Kemudian
hasilnya harus dijual kepada pemilik modal tersebut.

Baca Juga :  Wabup Puji Perusahaan Tambang, Merekrut dan Membuka Peluang Magang ba

Guntur menyampaikan, warga
di desa eks transmigrasi berharap ke depan ada solusi untuk meringankan beban
dalam kebutuhan bibit serta pupuk dari pemerintah daerah.

“Kami berharap masyarakat dibantu, dan
dapatkan pupuk dengan harga murah,” pungkasnya.

KUALA KAPUAS,KALTENGPOS.CO Para
petani buah dan sayuran di beberapa desa eks transmigrasi di Kecamatan
Mantangai, Kabupaten Kapuas mengeluhkan harga pupuk yang tinggi. Hal tersebut
disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Kapuas, Muhammad Guntur Jagad Pradifta.

“Ada 14 desa di kawasan
eks transmigrasi Kecamatan Mantangai, dan para petani di sana sangat
mengeluhkan tingginya harga pupuk,” ungkap Guntur, Rabu (16/12).

Politikus dari Partai
Amanat Nasional (PAN) ini mengaku, masyoritas masyarakat di sana menanam semangka
dan sayuran. Mahalnya harga pupuk sangat mempengaruhi hasil panen.

“Mereka berharap
pupuk dari pemerintah yang disubsidi, sehingga petani tidak tergantung dengan
para pemilik modal,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, selama
ini bibit dan pupuk diberi pemodal atau pengepul dengan sistem dipinjami. Kemudian
hasilnya harus dijual kepada pemilik modal tersebut.

Baca Juga :  Wabup Puji Perusahaan Tambang, Merekrut dan Membuka Peluang Magang ba

Guntur menyampaikan, warga
di desa eks transmigrasi berharap ke depan ada solusi untuk meringankan beban
dalam kebutuhan bibit serta pupuk dari pemerintah daerah.

“Kami berharap masyarakat dibantu, dan
dapatkan pupuk dengan harga murah,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru