26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tiket Kapal Habis dan Tiket Pesawat Mahal, Banyak Warga Batal Mudik

PANGKALAN BUN – Hingga saat ini harga tiket pesawat masih tak
kunjung menunjukkan tanda-tanda penurunan, meskipun pemerintah telah
berkali-kali mengimbau agar maskapai bisa melakukan penurunan harga.

Misalnya, untuk harga tiket
pesawat rute Pangkalan Bun – Semarang, berkisar antara 1 hingga 2 juta lebih.

Tingginya harga tiket ini pun
tentu meresahkan masyarakat yang berencana akan pulang ke kampung halaman pada
lebaran nanti.

“Kalau harga tiket seperti ini
terus, uang hanya habis untuk transport saja, itupun hanya ongkos berangkat,”
tutur Yusro, warga Pangkalan Bun, Jumat (17/5/2019).

Kondisi itu menurut Yusro, membuat
dirinya dan keluarga merasa bimbang dan harus mengurungkan niat mereka untuk
mudik lebaran. Padahal saat ini momen yang paling dinanti bersama dengan para
keluarganya. Tetapi karena faktor ekonomi yang pas-pasan akhirnya tidak pulang.
Apalagi ditambah dengan ketiga anaknya menambah biaya yang cukup tinggi.

Baca Juga :  Jaga dan Lindungi Ibu Hamil dan Calon Bayi

“Mau beli tiket kapal juga
sudah habis dan tidak dapat, harga tiket pesawat mahal. Kami terpaksa batal
pulang kampung,” katanya.

Hal ini tidak hanya dirasakan
Yusro dan keluarganya. Banyak warga lainnya yang terpaksa membatalkan rencana
mudik ke Pulau Jawa akibat mahalnya harga tiket.

Terpisah, Wakil Bupati Kobar Ahmadi
Riyansah mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat
terhadap harga tiket pesawat. Mengingat beberapa waktu lalu ada keputusan
berkaitan dengan harga tiket. Tetapi sampai saat ini juga belum ada informasi
lebih lanjut.

Bahkan menurut Ahmadi, para
pejabat Kobar pun yang biasanya mendapatkan kuota tiket, sampai saat ini belum
ada kepastian. Padahal setiap tahunnya selalu mendapatkan kuota atau tiket yang
dipersiapkan apabila ada tugas mendadak pada saat lebaran.

Baca Juga :  Harta Benda Tidak Dapat Diselamatkan

“Kami juga belum
mendapakatan informasai apakah dipersiapkan atau tidak. Harusnya dapat karena
kami biasanya ada tugas mendadak ke luar kota kalau tidak dapar kuota lantas
bagaimana,” ujarnya. (son/OL/nto)

PANGKALAN BUN – Hingga saat ini harga tiket pesawat masih tak
kunjung menunjukkan tanda-tanda penurunan, meskipun pemerintah telah
berkali-kali mengimbau agar maskapai bisa melakukan penurunan harga.

Misalnya, untuk harga tiket
pesawat rute Pangkalan Bun – Semarang, berkisar antara 1 hingga 2 juta lebih.

Tingginya harga tiket ini pun
tentu meresahkan masyarakat yang berencana akan pulang ke kampung halaman pada
lebaran nanti.

“Kalau harga tiket seperti ini
terus, uang hanya habis untuk transport saja, itupun hanya ongkos berangkat,”
tutur Yusro, warga Pangkalan Bun, Jumat (17/5/2019).

Kondisi itu menurut Yusro, membuat
dirinya dan keluarga merasa bimbang dan harus mengurungkan niat mereka untuk
mudik lebaran. Padahal saat ini momen yang paling dinanti bersama dengan para
keluarganya. Tetapi karena faktor ekonomi yang pas-pasan akhirnya tidak pulang.
Apalagi ditambah dengan ketiga anaknya menambah biaya yang cukup tinggi.

Baca Juga :  Jaga dan Lindungi Ibu Hamil dan Calon Bayi

“Mau beli tiket kapal juga
sudah habis dan tidak dapat, harga tiket pesawat mahal. Kami terpaksa batal
pulang kampung,” katanya.

Hal ini tidak hanya dirasakan
Yusro dan keluarganya. Banyak warga lainnya yang terpaksa membatalkan rencana
mudik ke Pulau Jawa akibat mahalnya harga tiket.

Terpisah, Wakil Bupati Kobar Ahmadi
Riyansah mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat
terhadap harga tiket pesawat. Mengingat beberapa waktu lalu ada keputusan
berkaitan dengan harga tiket. Tetapi sampai saat ini juga belum ada informasi
lebih lanjut.

Bahkan menurut Ahmadi, para
pejabat Kobar pun yang biasanya mendapatkan kuota tiket, sampai saat ini belum
ada kepastian. Padahal setiap tahunnya selalu mendapatkan kuota atau tiket yang
dipersiapkan apabila ada tugas mendadak pada saat lebaran.

Baca Juga :  Harta Benda Tidak Dapat Diselamatkan

“Kami juga belum
mendapakatan informasai apakah dipersiapkan atau tidak. Harusnya dapat karena
kami biasanya ada tugas mendadak ke luar kota kalau tidak dapar kuota lantas
bagaimana,” ujarnya. (son/OL/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru