25.1 C
Jakarta
Wednesday, May 14, 2025

Tergerus Air, Setengah Badan Jalan Penghubung Kotim-Seruyan Ambruk

SAMPIT – Ruas jalan penghubung Kabupaten Kotawaringin
Timur (Kotim) dan Kabupaten Seruyan ambruk, Jumat (12/6). Runtuhnya separuh
badan jalan ini terjadi di Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan
(MHS), Kabupaten Kotim.

Para pengguna
jalan yang melintasi daerah tersebut harus ekstra hati-hati kerena setengah
badan jalan tidak bisa di lewati.

“Jalan itu
ambruk akibat tergerus air tepatnya di bagian kiri jalan dengan ukuran cukup
besar dan untungnya tidak di tengah-tengah, Jadi lajur bagian kanannya masih
bisa dilewati kendaraan lalu lalang meski harus bergantian,” ujar Kepala
Desa Sei Ijum Raya Mohammad Samsul, kemarin.

Peristiwa
ambruknya jalan tersebut, terangnya, terjadi sekitar pukul 18.00 WIB dan
mengagetkan warga setempat. Untungnya tidak ada pengendara yang melintas saat
peristiwa itu terjadi.

Kades mengatakan,
posisi jalan di bawahnya yang menjadi perlintasan air itu memang semakin
rendah, akibat kuatnya arus air yang melintas di bawahnya sehingga menggerus
tanah dan membuat beban di atasnya tidak stabil hingga separuh badan jalan pun
runtuh.

Baca Juga :  Avanza Hantam Truk, Begini Kondisi Korban

“Akibat
kejadian ini arus lalu lintas di daerah tersebut sedikit terhambat karena
kendaraan yang hendak melintas harus bergantian. Walaupun masih tinggal separuh
badan jalan, untuk mobil keluarga masih bisa melintas di sisi kerusakan jalan
tersebut, tetapi kalau truk maupun angkutan lainnya masih diragukan takut
ambruk lagi,” ucapnya.

Samsul menerangkan,
arus lalunlintas di ruas jalan Sampit-Seruyan cukup ramai karena merupakan
akses utama dari Kuala Pembuang menuju Sampit. Ruas jalan ini digunakan untuk
pendistribusian barang dan jasa menuju Seruyan.

“Kepolisian
sudah memasang tanda agar pengendara mengetahuinya sehingga tidak sampai
tertabrak, dan kami berharap mudah-mudahan segera diperbaiki agar tidak semakin
parah lagi,” tutupnya

Terpisah, Kapolsek
Jaya Karya Ipda Doohan Octa Prasetya menjelaskan, kejadian ambruknya jalan di
Desa Sei Ijum Raya tidak sampai merenggut korban jiwa, tetapi untuk mencegah
kecelakaan pihaknya sudah melakukan pemasangan garis polisi (police line) dan
menempatkan anggota untuk berjaga di lokasi tersebut.

Baca Juga :  Aliran Listrik Belum Merata

“Jalan
masih bisa dilintasi dengan memakai satu jalur, 
tetapi hanya untuk mobil yang tidak bermuatan berat. Kami mengimbau
pengendara berhati-hati saat melintasi kawasan tersebut,” ucapnya.

Sementara Wakil
Ketua DPRD Kabupaten Kotim H.Rudianur meminta Pemprov Kalteng melalui Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi untuk segera melakukan
perbaikan agar jalan tersebut bisa dilewati, karena jalan tersebut merupakan
jalan provinsi yang menghubungkan dua Kabupaten.

“Kami
meminta Dinas PUPR Provinsi segera meemperbaiki jalan ambruk di Desa Sei Ijum
Raya, kerena merupakan akses utama dan jalur pendistribusian barang ke
kabupaten Seruyan. Kami berharap dinas terkait sesegera mungkin melakukan
perbaikan,” pungkasnya.

SAMPIT – Ruas jalan penghubung Kabupaten Kotawaringin
Timur (Kotim) dan Kabupaten Seruyan ambruk, Jumat (12/6). Runtuhnya separuh
badan jalan ini terjadi di Desa Sei Ijum Raya, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan
(MHS), Kabupaten Kotim.

Para pengguna
jalan yang melintasi daerah tersebut harus ekstra hati-hati kerena setengah
badan jalan tidak bisa di lewati.

“Jalan itu
ambruk akibat tergerus air tepatnya di bagian kiri jalan dengan ukuran cukup
besar dan untungnya tidak di tengah-tengah, Jadi lajur bagian kanannya masih
bisa dilewati kendaraan lalu lalang meski harus bergantian,” ujar Kepala
Desa Sei Ijum Raya Mohammad Samsul, kemarin.

Peristiwa
ambruknya jalan tersebut, terangnya, terjadi sekitar pukul 18.00 WIB dan
mengagetkan warga setempat. Untungnya tidak ada pengendara yang melintas saat
peristiwa itu terjadi.

Kades mengatakan,
posisi jalan di bawahnya yang menjadi perlintasan air itu memang semakin
rendah, akibat kuatnya arus air yang melintas di bawahnya sehingga menggerus
tanah dan membuat beban di atasnya tidak stabil hingga separuh badan jalan pun
runtuh.

Baca Juga :  Avanza Hantam Truk, Begini Kondisi Korban

“Akibat
kejadian ini arus lalu lintas di daerah tersebut sedikit terhambat karena
kendaraan yang hendak melintas harus bergantian. Walaupun masih tinggal separuh
badan jalan, untuk mobil keluarga masih bisa melintas di sisi kerusakan jalan
tersebut, tetapi kalau truk maupun angkutan lainnya masih diragukan takut
ambruk lagi,” ucapnya.

Samsul menerangkan,
arus lalunlintas di ruas jalan Sampit-Seruyan cukup ramai karena merupakan
akses utama dari Kuala Pembuang menuju Sampit. Ruas jalan ini digunakan untuk
pendistribusian barang dan jasa menuju Seruyan.

“Kepolisian
sudah memasang tanda agar pengendara mengetahuinya sehingga tidak sampai
tertabrak, dan kami berharap mudah-mudahan segera diperbaiki agar tidak semakin
parah lagi,” tutupnya

Terpisah, Kapolsek
Jaya Karya Ipda Doohan Octa Prasetya menjelaskan, kejadian ambruknya jalan di
Desa Sei Ijum Raya tidak sampai merenggut korban jiwa, tetapi untuk mencegah
kecelakaan pihaknya sudah melakukan pemasangan garis polisi (police line) dan
menempatkan anggota untuk berjaga di lokasi tersebut.

Baca Juga :  Aliran Listrik Belum Merata

“Jalan
masih bisa dilintasi dengan memakai satu jalur, 
tetapi hanya untuk mobil yang tidak bermuatan berat. Kami mengimbau
pengendara berhati-hati saat melintasi kawasan tersebut,” ucapnya.

Sementara Wakil
Ketua DPRD Kabupaten Kotim H.Rudianur meminta Pemprov Kalteng melalui Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi untuk segera melakukan
perbaikan agar jalan tersebut bisa dilewati, karena jalan tersebut merupakan
jalan provinsi yang menghubungkan dua Kabupaten.

“Kami
meminta Dinas PUPR Provinsi segera meemperbaiki jalan ambruk di Desa Sei Ijum
Raya, kerena merupakan akses utama dan jalur pendistribusian barang ke
kabupaten Seruyan. Kami berharap dinas terkait sesegera mungkin melakukan
perbaikan,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru