28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Barang Dagangan Milik Orang Lain, Rezeki yang Didapat untuk Menghidupi

Meski memiliki keterbatan fisik, tak
menyurutkan semangat Halimin untuk tetap berusaha dan bekerja mencari nafkah.
Bahkan, Halimin yang berjualan kerupuk keliling dengan dibantu tongkatnya ini,
tetap bersemangat untuk mengumpulkan pundi-pundi penghasilan, meski jalan yang
di tempuh dari rumah untuk berjualan keliling sangat jauh dan terik matahari
maupun hujan kerap kali melandanya.

SYAHYUDI-
Palangka Raya

KETERBATASAN penglihatan, yang di
deritanya sejak masih kecil, tak lantas membuatnya berpangku tangan dan meminta
belas kasihan orang. Dengan berjalan menggunakan tongkat dengan tangan
mendorong gerobak kecilnya berisikan bermacam cemilan, Halimin berjalan untuk
menjajakan dagangan.

Di tengah Covid-19 ini mengharuskan bekerja
keras dan tidak ingin memelas kepada orang lain, selagi masih bisa berusaha
akan terus di lakukan semua untuk 
mencukupi kebutuhan istri dan anaknya di kampung halaman yang ikut
neneknya di Banjarmasin.

Baca Juga :  Disiplin Penerapan Prokes ASN di Bartim Dikontrol Dikontrol Ketat

“Saya setiap hari berjalan dari rumah
Hiu Putih, berjalan ke arah Tjilik Riwut untuk mencari angkot, dan biasanya
mangkal di depan lapangan olahraga Km 5 atau keliling, iya ini sehari hari saya
lakukan agar bisa mendapatkan sedikit rezeki” kata dia, Sabtu (13/2/2021).

Adapun barang ini sebagian di ambil dari
pedagang juga, dan ada yang menitip dan dijual kembali, setelah habis nanti disetor
kan dan mendapatkan upah.

“Semua ini bukan milik saya, tapi
sebagian ada titipan orang juga, apabila barang habis maka akan di setor, ya
sehari bisa ada laku 6 bungkus, saya di kasih dapatnya Rp.3000 hingga Rp.50.000
dari pemilik dagangan, dan kadang juga di kasih lebih oleh pedangan bersyukur
bisa di bawa pulang untuk di berikan kepada istri, saya di sini tinggal sama
istri saja, karena anak saya ikut neneknya di Banjarmasin,”ucapnya.

Baca Juga :  Sepakat Meningkatkan Pemungutan Pajak Daerah

Ia menambahkan,
suasana di tengah covid ini sangat susah, karena yang biasa banyak tempat yang
ramai di kunjungi, tapi sangat sunyi sekarang, jadi pemasukan berkurang. ”
Sedih aja mas saat ini situasi seperti ini membuat kita terbatas, ya semoga aja
corona ini cepat berlalu dan segera pulih semula,”tutup Halimin.

Meski memiliki keterbatan fisik, tak
menyurutkan semangat Halimin untuk tetap berusaha dan bekerja mencari nafkah.
Bahkan, Halimin yang berjualan kerupuk keliling dengan dibantu tongkatnya ini,
tetap bersemangat untuk mengumpulkan pundi-pundi penghasilan, meski jalan yang
di tempuh dari rumah untuk berjualan keliling sangat jauh dan terik matahari
maupun hujan kerap kali melandanya.

SYAHYUDI-
Palangka Raya

KETERBATASAN penglihatan, yang di
deritanya sejak masih kecil, tak lantas membuatnya berpangku tangan dan meminta
belas kasihan orang. Dengan berjalan menggunakan tongkat dengan tangan
mendorong gerobak kecilnya berisikan bermacam cemilan, Halimin berjalan untuk
menjajakan dagangan.

Di tengah Covid-19 ini mengharuskan bekerja
keras dan tidak ingin memelas kepada orang lain, selagi masih bisa berusaha
akan terus di lakukan semua untuk 
mencukupi kebutuhan istri dan anaknya di kampung halaman yang ikut
neneknya di Banjarmasin.

Baca Juga :  Disiplin Penerapan Prokes ASN di Bartim Dikontrol Dikontrol Ketat

“Saya setiap hari berjalan dari rumah
Hiu Putih, berjalan ke arah Tjilik Riwut untuk mencari angkot, dan biasanya
mangkal di depan lapangan olahraga Km 5 atau keliling, iya ini sehari hari saya
lakukan agar bisa mendapatkan sedikit rezeki” kata dia, Sabtu (13/2/2021).

Adapun barang ini sebagian di ambil dari
pedagang juga, dan ada yang menitip dan dijual kembali, setelah habis nanti disetor
kan dan mendapatkan upah.

“Semua ini bukan milik saya, tapi
sebagian ada titipan orang juga, apabila barang habis maka akan di setor, ya
sehari bisa ada laku 6 bungkus, saya di kasih dapatnya Rp.3000 hingga Rp.50.000
dari pemilik dagangan, dan kadang juga di kasih lebih oleh pedangan bersyukur
bisa di bawa pulang untuk di berikan kepada istri, saya di sini tinggal sama
istri saja, karena anak saya ikut neneknya di Banjarmasin,”ucapnya.

Baca Juga :  Sepakat Meningkatkan Pemungutan Pajak Daerah

Ia menambahkan,
suasana di tengah covid ini sangat susah, karena yang biasa banyak tempat yang
ramai di kunjungi, tapi sangat sunyi sekarang, jadi pemasukan berkurang. ”
Sedih aja mas saat ini situasi seperti ini membuat kita terbatas, ya semoga aja
corona ini cepat berlalu dan segera pulih semula,”tutup Halimin.

Terpopuler

Artikel Terbaru