MUARA TEWEH- Intensitas
hujan yang tinggi di awal tahun 2020 membuat beberapa titik jalan lintas
antardesa di wilayah Kabupaten Barito Utara (Batara) mengalami kerusakan cukup
parah. Salah satunya jalan dari Desa Sei Rahayu II menuju Desa Datai Nirui
Kecamatan Teweh Tengah. Akibatnya, menghambat perjalanan warga dalam membawa
hasil pertanian untuk dijual ke kota.
Warga Desa Rimba Sari,
Jessen menerangkan, kerusakan jalan ini tepatnya jalan antardesa Sei Rahayu II,
Rimba Sari, Beringin Raya hingga Desa Datai Nirui.
Kerusakan parah di
beberapa titik itu akibat curah hujan yang tinggi sedangkan jalan
belum ada pengerasan, sehingga saat digunakan warga untuk keperluan sehari
hari jalan tersebut berlumpur.
“Jangankan untuk mobil,
untuk sepeda motor saja sangat sulit, padahal banyak sumber perekonomian
di beberapa desa yang ada di sekitar Desa Rimba Sari,†ujar
Jessen, Minggu (12/1).
Menurutnya, selama ini
Desa Sei Rahayu II, Rimba Sari, Beringin Raya, dan Desa Datai Nirui
merupakan pemasok sayur di Kota Muara Teweh juga ke Kabupaten Murung Raya. Dengan
rusaknya jalan tersebut, maka pasokan sayuran dari beberapa desa tersebut
menjadi terganggu, karena untuk mengangkut ke kota sangat sulit. Itupun
kalaupun bisa keluar sampai jalan beraspal.
Hal senada juga
disampaikan Anwar, warga Rimba Sari.
Menurutnya, sebagai pedagang sayuran yang mengambil hingga Desa Datai
Nirui, keadaan jalan sekarang sangat sulit, karena kondisi becek dan
licin. Sehingga dirinya tidak bisa membeli sayuran untuk dipasarkan kembali
baik ke Muara Teweh ataupun Murung Raya.
“Kami sangat
berharap adanya penanganan dengan alat berat dari pemerintah daerah. Sebab
untuk manual sudah tidak memungkinkan lagi di tengah parahnya keadaan jalan
seperti sekarang di musim hujan,†katanya.
Kerusakan yang sama
terjadi di jalan negara atau jalan provinsi lintas Kaltim Muara Teweh-Benangin,
Kecamatan Teweh Timur tepatnya di Desa Kuari. Kondisi jalan sangat rusak parah
pada musim hujan sekarang ini. Jalan ini juga mengalami kerusakan setelah dilewati
perusahaan tambang batu bara PT Skyland Energi Power, sehingga sempat
dikeluhkan warga hingga membuat Bupati Batara H Nadalsyah geram karena tidak
ada melapor aktivitas ke pemerintah daerah setempat.(her/ram)