SAMPITรขโฌโSejumlah perwakilan
Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia (IPMI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
mendatangi kantor DPRD Kotim, mereka meminta pemerintah daerah dapat
memperhatikan para mahasiswa. Terutama yang berada di luar pulau Kalimantan
pada saat pendemi Covid-19 ini, apalagi mereka terjebak dalam Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB).
โSaya mewakili suara
aspirasi seluruh mahasiswa yang berstudi di berbagai kota di Indonesia, meminta
pemerintah daerah untuk memperhatikan kami. Terutama mahasiswa yang berada di
luar daerah, apalagi mereka tidak bisa pulang ke kampung halaman karena
terkendala status PSBB ditetapkan pemerintah,โ ujar Ketua IPMI Kotim,
Sandi Ramdhani.
Menurut Sandi, mahasiswa ada
memilih yang bertahan, karena takut apabila pulang ke kampung halaman membawa
virus. Selain itu, mereka juga kebingungan kalau tetap bertahan karena biaya
yang dikirimkan orang tua juga sangat terbatas.
โKami berharap pemerintah
daerah dapat memperhatikan teman-teman mahasiswa yang berada di luar daerah,
sehingga mereka dapat bertahan di sana,โucapnya.
Para mahasiswa tersebut
diterima oleh Anggota DPRD Kotim Muhammad Abadi. Mendapat keluhan dari
perwakilan mahasiswa tersebut, ia meminta Pemkab Kotim segera memberikan
perhatian kepada seluruh mahasiswa asal Kotim yang tidak bisa pulang ke kampung
halaman karena terjebak PSSB.
โKami meminta pemerintah
daerah dapat memperhatikan para mahasiswa tersebut, walau bagaimanapun mereka
adalah aset hidup untuk Kabupaten Kotim di masa yang akan datang. Jadi saya
minta pemerintah bisa segera memberikan perhatian serius kepada para mahasiswa
itu,โ ujar Abadi, Senin (11/5).
Ketua Fraksi Partai
Kebangkitan Bangsa ini juga mengatakan bila tidak memungkinkan untuk
dipulangkan karena terbentur status tangap darurat atau PSBB, maka dirinya
berharap agar Pemda Kotim, bisa membiayai kebutuhan mereka selama masa Pandemi
covid-19 berlangsung, sehingga setidaknya mereka dapat sedikit merasa terbantu.