26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

FBGB Ajang untuk Melestarikan Budaya Lokal

SUKAMARA – Pemerintah Kabupaten
Sukamara kembali menggelar Festival Budaya Gawi Barinjam (FBGB) yang dipusatkan
di Lapangan Koramil Sukamara tersebut. Kegiatan itu digelar lima hari, sejak
7-13 Maret. Festival itu dibuka Bupati Sukamara H Windu Subagio dan dihadiri
Wabup H Ahmadi, DPRD, unsur Forkopimda, serta sejumlah perangkat daerah di lingkungan
Pemkab Sukamara, Sabtu (7/3).

FBGB yang juga masuk sebagai
salah satu event tahunan dalam calender of event tahunan di Kabupaten Sukamara
tahun 2020 ini diharapkan dapat menjadi wahana untuk menumbuhkan semangat dan
motivasi dalam upaya menggali serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai
budaya yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Sukamara.

Bupati Sukamara Windu Subagio
mengatakan, melalui FBGB ini perlu dilakukan agar nilai-nilai budaya positif
yang telah diwariskan oleh para leluhur tidak luntur dan sirna oleh pengaruh
budaya luar yang negatif.  “Dengan
demikian kita dapat terus menjaga jati diri kita dengan melestarikan adat dan
budaya yang dimiliki dan diwariskan oleh para leluhur,” kata Bupati Windu
Subagio.

Baca Juga :  Bos Miras akan Disanksi dengan Hukum Adat, Toko Harus Tutup

Bupati menjelaskan, sebagai
masyarakat harus sama-sama bertanggung jawab sebagai pemegang tongkat estafet
terhadap amanah generasi terdahulu untuk diteruskan kepada generasi masa kini
dan masa yang akan datang. “Melalui FBGB ini Pemerintahan Kabupaten Sukamara
menggelar beberapa lomba dan olahraga tradisional dan seni budaya khas daerah,”
jelasnya.

Ditambahkannya, melalui
Festival Budaya Gawi Barinjam ini pula diharapkan mampu memotivasi masyarakat,
terutama para seniman dan pecinta permainan tradisional serta organisasi
kesenian untuk terus mengembangkan kreasi dan inovasi mereka sekaligus untuk
mengaktualisasikan diri melalui aktivitas dan prestasi seni budaya.

“Sebab kita semua menyadari
betapa pentingnya makna kebudayaan dalam rangka memperkokoh jati diri bangsa,
khususnya jati diri masyarakat Kabupaten Sukamara agar tidak tergerus oleh
derasnya arus globalisasi dan modernisasi,” pungkasnya. (lan/ens)

Baca Juga :  Adakan Halalbihalal Antarperusahaan Tambang

SUKAMARA – Pemerintah Kabupaten
Sukamara kembali menggelar Festival Budaya Gawi Barinjam (FBGB) yang dipusatkan
di Lapangan Koramil Sukamara tersebut. Kegiatan itu digelar lima hari, sejak
7-13 Maret. Festival itu dibuka Bupati Sukamara H Windu Subagio dan dihadiri
Wabup H Ahmadi, DPRD, unsur Forkopimda, serta sejumlah perangkat daerah di lingkungan
Pemkab Sukamara, Sabtu (7/3).

FBGB yang juga masuk sebagai
salah satu event tahunan dalam calender of event tahunan di Kabupaten Sukamara
tahun 2020 ini diharapkan dapat menjadi wahana untuk menumbuhkan semangat dan
motivasi dalam upaya menggali serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai
budaya yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Sukamara.

Bupati Sukamara Windu Subagio
mengatakan, melalui FBGB ini perlu dilakukan agar nilai-nilai budaya positif
yang telah diwariskan oleh para leluhur tidak luntur dan sirna oleh pengaruh
budaya luar yang negatif.  “Dengan
demikian kita dapat terus menjaga jati diri kita dengan melestarikan adat dan
budaya yang dimiliki dan diwariskan oleh para leluhur,” kata Bupati Windu
Subagio.

Baca Juga :  Bos Miras akan Disanksi dengan Hukum Adat, Toko Harus Tutup

Bupati menjelaskan, sebagai
masyarakat harus sama-sama bertanggung jawab sebagai pemegang tongkat estafet
terhadap amanah generasi terdahulu untuk diteruskan kepada generasi masa kini
dan masa yang akan datang. “Melalui FBGB ini Pemerintahan Kabupaten Sukamara
menggelar beberapa lomba dan olahraga tradisional dan seni budaya khas daerah,”
jelasnya.

Ditambahkannya, melalui
Festival Budaya Gawi Barinjam ini pula diharapkan mampu memotivasi masyarakat,
terutama para seniman dan pecinta permainan tradisional serta organisasi
kesenian untuk terus mengembangkan kreasi dan inovasi mereka sekaligus untuk
mengaktualisasikan diri melalui aktivitas dan prestasi seni budaya.

“Sebab kita semua menyadari
betapa pentingnya makna kebudayaan dalam rangka memperkokoh jati diri bangsa,
khususnya jati diri masyarakat Kabupaten Sukamara agar tidak tergerus oleh
derasnya arus globalisasi dan modernisasi,” pungkasnya. (lan/ens)

Baca Juga :  Adakan Halalbihalal Antarperusahaan Tambang

Terpopuler

Artikel Terbaru