25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Syukuri Daerah yang Kondusif, DAD Kobar Gelar Ritual Adat Dayak Tomun

PANGKALAN BUN – Hingga saat ini, situasi
dan kondisi di wilayah Kabupaten
Kotawaringin Barat tetap kondusif.
Situasi ini semestinya tetap dijaga oleh seluruh elemen masyarakat.

Bahkan pascapelaksanaan Pemilu
2019, Kobar
bisa terjauh dari hal-hal yang tidak diinginkan. Semua itu selain peran aktif semua komponen, juga
tak lepas dari anugerah Sang Pencipta yang patut disyukuri.

Sebagai salah satu cara mengungkapkan rasa syukur itu Dewan Adat Dayak (DAD)
Kabupaten Kotawaringin Barat menggelar
ritual adat Dayak Tomun, Balas Njat Pehobang Laman Natai Suka.

Ritual itu dipimpin oleh
tetua adat Dayak Tomun, dan
dihadiri pengurus DAD, para tokoh dan tetua adat Majelis Adat Dayak Tomun Kotawaringin Barat.

Baca Juga :  SK 77 CPNS di Mura Telah Diserahkan

“Ritual adat ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan leluhur atas
rahmatnya saat Pemilu Serentak 2019  yang lalu. Sehingga situasi Kabupaten Kotawaringin Barat tetap
terjaga aman,  damai, dan harmonis,” kata Ketua Satgas DAD Kobar Wendi Soewarno, Kamis (8/8/2019).

Kinerja aparat keamanan
baik
dari TNI maupun
Polri serta masyarakat yang
bersinergi dengan baik, lanjut Wendi,
merupakan salah satu modal utama
terwujudnya keamanan dan ketertiban.

Selain itu, dia juga memberi apresiasi khusus kepada Polres Kobar yang berpartisipasi
dalam renovasi tempat Kramat
Dayak Pehobang Laman Natai Suka.

“Kami merasa senang dan
bersyukur karena apa yang mereka berikan ini sebagai bentuk dan apresiasi yang luar biasa, membangun semangat kearifan lokal.  Semoga kegiatan ini
dapat  membawa kebaikan untuk semuanya,”ujar Wendi.

Baca Juga :  Wabup Kunjungi Pondok Naulil Authar

Sementara terkait dengan kondisi saat ini yang telah berada di musim
kemarau, imbuh Wendi, pihaknya dari DAD Kobar
mengimbau kepada
masyarakat serta pihak yang memiliki lahan agar tidak melakukan pembakaran.

“Jangan biarkan hutan dan
lahan dibakar yang justru nantinya akan berdampak buruk. Mari jaga dan cegah
dengan tidak membuka lahan dengan cara dibakar melalui sistem lainnya yang
lebih bijak,”ungkapnya. (son/nto)

PANGKALAN BUN – Hingga saat ini, situasi
dan kondisi di wilayah Kabupaten
Kotawaringin Barat tetap kondusif.
Situasi ini semestinya tetap dijaga oleh seluruh elemen masyarakat.

Bahkan pascapelaksanaan Pemilu
2019, Kobar
bisa terjauh dari hal-hal yang tidak diinginkan. Semua itu selain peran aktif semua komponen, juga
tak lepas dari anugerah Sang Pencipta yang patut disyukuri.

Sebagai salah satu cara mengungkapkan rasa syukur itu Dewan Adat Dayak (DAD)
Kabupaten Kotawaringin Barat menggelar
ritual adat Dayak Tomun, Balas Njat Pehobang Laman Natai Suka.

Ritual itu dipimpin oleh
tetua adat Dayak Tomun, dan
dihadiri pengurus DAD, para tokoh dan tetua adat Majelis Adat Dayak Tomun Kotawaringin Barat.

Baca Juga :  SK 77 CPNS di Mura Telah Diserahkan

“Ritual adat ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan leluhur atas
rahmatnya saat Pemilu Serentak 2019  yang lalu. Sehingga situasi Kabupaten Kotawaringin Barat tetap
terjaga aman,  damai, dan harmonis,” kata Ketua Satgas DAD Kobar Wendi Soewarno, Kamis (8/8/2019).

Kinerja aparat keamanan
baik
dari TNI maupun
Polri serta masyarakat yang
bersinergi dengan baik, lanjut Wendi,
merupakan salah satu modal utama
terwujudnya keamanan dan ketertiban.

Selain itu, dia juga memberi apresiasi khusus kepada Polres Kobar yang berpartisipasi
dalam renovasi tempat Kramat
Dayak Pehobang Laman Natai Suka.

“Kami merasa senang dan
bersyukur karena apa yang mereka berikan ini sebagai bentuk dan apresiasi yang luar biasa, membangun semangat kearifan lokal.  Semoga kegiatan ini
dapat  membawa kebaikan untuk semuanya,”ujar Wendi.

Baca Juga :  Wabup Kunjungi Pondok Naulil Authar

Sementara terkait dengan kondisi saat ini yang telah berada di musim
kemarau, imbuh Wendi, pihaknya dari DAD Kobar
mengimbau kepada
masyarakat serta pihak yang memiliki lahan agar tidak melakukan pembakaran.

“Jangan biarkan hutan dan
lahan dibakar yang justru nantinya akan berdampak buruk. Mari jaga dan cegah
dengan tidak membuka lahan dengan cara dibakar melalui sistem lainnya yang
lebih bijak,”ungkapnya. (son/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru