27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Meski Heterogen, Kerukunan Umat Beragama di Katingan Terjaga

KASONGAN, PROKALTENG.CO – Penduduk Kabupaten Katingan adalah masyarakat yang heterogen, terdiri dari berbagai macam agama dan suku. Meski di tengah perbedaan, tingkat kerukunan dan toleransinya, hingga sekarang dinilai sangat baik.

“Oleh sebab itulah hal ini harus tetap dipertahankan, dan dijaga oleh seluruh masyarakat Kabupaten Katingan,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Katingan Khairil Anwar melalui Kasub TU Murhanadi, ketika membuka kegiatan sosialisasi moderasi beragama yang digelar oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Katingan di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Katingan, Minggu (7/11).

Sehubungan dengan kegiatan moderasi beragama, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Katingan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kasub TU menjelaskan, hal ini jangan salah dipahami. Sebab agama tidak perlu dimoderasi karena itu datang dari Tuhan. Namun yang perlu dimoderasi adalah cara beragama, dalam pergaulan sehari-hari.

Baca Juga :  Perkuat Kebudayaan Daerah, Melindungi Keanekaragaman Hayati

"Supaya kita tidak terjerumus dalam pemahaman ekstrim, dan berlebihan. Moderasi beragama ini untuk memanusiakan manusia, menjaga keberagaman. Sebab di Indonesia ini memiliki ciri khas, yang tidak dimiliki bangsa lain," jelasnya.

Menurutnya, ada tiga tolak ukur moderasi beragama, pertama kembali pada inti pokok ajaran agama, yaitu mengajak melindungi harkat martabat manusia. Kedua, kesepakatan bersama antar satu dengan yang lain. Memiliki keberagaman, keterbatasan. Ketiga, untuk menciptakan ketertiban umum, agar bisa hidup bersama, rukun, dan tertib.

"Oleh sebab itu kami berharap FKUB, bisa memelihara, dan merawat kerukunan beragama di Kabupaten Katingan ini. Begitu juga kepada tokoh agama, pemuda, dan lainnya, untuk mensosialisasikan semangat, dan menggerakkan moderasi beragama. Sehingga terus terwujud kerukunan umat beragama di Kabupaten Katingan," tegasnya.

Baca Juga :  Kurangnya Tenaga Bidan Harus Diperhatikan

Di tempat yang sama Ketua FKUB Kabupaten Katingan Edi Rahmat Sosiawan menyampaikan, moderasi beragama ini memang sudah lama dan terus disosialisasikan oleh pemerintah. Oleh sebab itu mereka dari FKUB Kabupaten Katingan, memandang ini sangat penting untuk disosialisasikan secara luas kepada masyarakat di Kabupaten Katingan.

"Dalam kegiatan ini kita menghadirkan empat narasumber, ada dari kalangan akademisi, dan kalangan praktisi. Dengan kehadiran narasumber yang kita hadirkan ini, tentu harapan kita bisa memberikan pencerahan atau pemahaman untuk moderasi beragama di Kabupaten Katingan," tuturnya.

Dia juga menegaskan, mereka dari FKUB Kabupaten Katingan akan terus mendorong kerukunan umat beragama di Kabupaten Katingan. "Sehingga terjalin hubungan yang harmonis ditengah umat beragama," tandasnya.

KASONGAN, PROKALTENG.CO – Penduduk Kabupaten Katingan adalah masyarakat yang heterogen, terdiri dari berbagai macam agama dan suku. Meski di tengah perbedaan, tingkat kerukunan dan toleransinya, hingga sekarang dinilai sangat baik.

“Oleh sebab itulah hal ini harus tetap dipertahankan, dan dijaga oleh seluruh masyarakat Kabupaten Katingan,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Katingan Khairil Anwar melalui Kasub TU Murhanadi, ketika membuka kegiatan sosialisasi moderasi beragama yang digelar oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Katingan di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Katingan, Minggu (7/11).

Sehubungan dengan kegiatan moderasi beragama, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Katingan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kasub TU menjelaskan, hal ini jangan salah dipahami. Sebab agama tidak perlu dimoderasi karena itu datang dari Tuhan. Namun yang perlu dimoderasi adalah cara beragama, dalam pergaulan sehari-hari.

Baca Juga :  Perkuat Kebudayaan Daerah, Melindungi Keanekaragaman Hayati

"Supaya kita tidak terjerumus dalam pemahaman ekstrim, dan berlebihan. Moderasi beragama ini untuk memanusiakan manusia, menjaga keberagaman. Sebab di Indonesia ini memiliki ciri khas, yang tidak dimiliki bangsa lain," jelasnya.

Menurutnya, ada tiga tolak ukur moderasi beragama, pertama kembali pada inti pokok ajaran agama, yaitu mengajak melindungi harkat martabat manusia. Kedua, kesepakatan bersama antar satu dengan yang lain. Memiliki keberagaman, keterbatasan. Ketiga, untuk menciptakan ketertiban umum, agar bisa hidup bersama, rukun, dan tertib.

"Oleh sebab itu kami berharap FKUB, bisa memelihara, dan merawat kerukunan beragama di Kabupaten Katingan ini. Begitu juga kepada tokoh agama, pemuda, dan lainnya, untuk mensosialisasikan semangat, dan menggerakkan moderasi beragama. Sehingga terus terwujud kerukunan umat beragama di Kabupaten Katingan," tegasnya.

Baca Juga :  Kurangnya Tenaga Bidan Harus Diperhatikan

Di tempat yang sama Ketua FKUB Kabupaten Katingan Edi Rahmat Sosiawan menyampaikan, moderasi beragama ini memang sudah lama dan terus disosialisasikan oleh pemerintah. Oleh sebab itu mereka dari FKUB Kabupaten Katingan, memandang ini sangat penting untuk disosialisasikan secara luas kepada masyarakat di Kabupaten Katingan.

"Dalam kegiatan ini kita menghadirkan empat narasumber, ada dari kalangan akademisi, dan kalangan praktisi. Dengan kehadiran narasumber yang kita hadirkan ini, tentu harapan kita bisa memberikan pencerahan atau pemahaman untuk moderasi beragama di Kabupaten Katingan," tuturnya.

Dia juga menegaskan, mereka dari FKUB Kabupaten Katingan akan terus mendorong kerukunan umat beragama di Kabupaten Katingan. "Sehingga terjalin hubungan yang harmonis ditengah umat beragama," tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru