29.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Optimalisasi Sinergitas Lintas Sektor

MUARA TEWEH – Bupati Barito
Utara (Batara) H Nadalsyah didampingi Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Batara
menghadiri rapat koordinasi (rakor) evaluasi penanganan darurat bencana
kebakaran hutan dan lahan (karhutla) wilayah Provinsi Kalimantan Tengah tahun
2019 dan strategi pencegahan, kesiapsiagaan dan penanganan darurat bencana karhutla
tahun 2020. Rakor tersebut dipimpin Gubernur H Sugianto Sabran di Aula Eka
Hapakat Kantor Gubernur Kalteng, Senin (4/11).

Dalam rakor tersebut, Bupati
Nadalsyah menyampaikan beberapa laporan kepada gubernur tentang upaya-upaya
yang telah dilakukan di Kabupaten Barito Utara dalam upaya pencegahan karhutla. 

Seperti sosialisasi kampanye
dan pemasangan spanduk baliho, patroli rutin, pembentukan satgas gabungan,
melibatkan masyarakat, pembentukan dan pembinaan masyarakat peduli api,
penguatan sarana dan prasarana, melakukan ground check hotspot dan pemadaman
dini. “Meningkatkan koordinasi dan sinergitas, mengaktifkan MPA, rapat
dengan instansi terkait, ketetapan waktu penetapan status keadaan darurat karhutla,
mengalokasikan anggaran pencegahan dan kesiapsiagaan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Jajaran Kejari Katingan Pastikan Tidak Mudik

Selain itu, strategi ke depan
yang dilaporkan antara lain dengan penambahan sarana dan prasarana penunjang
karhutla serta pengalokasian anggaran pencegahan dan kesiapsiagaan yang bersumber
dari dana DBH DR.

Nadalsyah berharap agar pemerintah
provinsi, pemerintah daerah, unsur FKPD, leading sektor, tokoh agama, tokoh masyarakat
dan kepala desa kabupaten/kota di Kalteng dapat bersinergi untuk menanggulangi
bencana asap akibat karhutla.

“Karena kebersamaan dalam
penanganan akan membuahkan hasil yang optimal, untuk menekan terjadinya bencana,
bahkan akibat yang ditimbulkan pasca bencana,” tegasnya.

Berdasarkan data yang ada, menurut
Koyem—sapaan akrab Nadalsyah, pada tahun 2019, karhutla yang terjadi di Barito
Utara relatif kecil dan tertangani dengan baik atas kerja sama dan koordinasi
tim daerah yang solid dan padu.

Baca Juga :  10.000 Ekor Ayam Broiler Panen Perdana

Ke depan diharapkan Barito
Utara dapat menekan angka terjadinya bencana. Hal ini dapat dilakukan, apabila
semua komponen yang ada bahu-membahu dan bekerja sama dalam penanganan dan
pencegahan terjadinya bencana. (dad/ens)

MUARA TEWEH – Bupati Barito
Utara (Batara) H Nadalsyah didampingi Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Batara
menghadiri rapat koordinasi (rakor) evaluasi penanganan darurat bencana
kebakaran hutan dan lahan (karhutla) wilayah Provinsi Kalimantan Tengah tahun
2019 dan strategi pencegahan, kesiapsiagaan dan penanganan darurat bencana karhutla
tahun 2020. Rakor tersebut dipimpin Gubernur H Sugianto Sabran di Aula Eka
Hapakat Kantor Gubernur Kalteng, Senin (4/11).

Dalam rakor tersebut, Bupati
Nadalsyah menyampaikan beberapa laporan kepada gubernur tentang upaya-upaya
yang telah dilakukan di Kabupaten Barito Utara dalam upaya pencegahan karhutla. 

Seperti sosialisasi kampanye
dan pemasangan spanduk baliho, patroli rutin, pembentukan satgas gabungan,
melibatkan masyarakat, pembentukan dan pembinaan masyarakat peduli api,
penguatan sarana dan prasarana, melakukan ground check hotspot dan pemadaman
dini. “Meningkatkan koordinasi dan sinergitas, mengaktifkan MPA, rapat
dengan instansi terkait, ketetapan waktu penetapan status keadaan darurat karhutla,
mengalokasikan anggaran pencegahan dan kesiapsiagaan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Jajaran Kejari Katingan Pastikan Tidak Mudik

Selain itu, strategi ke depan
yang dilaporkan antara lain dengan penambahan sarana dan prasarana penunjang
karhutla serta pengalokasian anggaran pencegahan dan kesiapsiagaan yang bersumber
dari dana DBH DR.

Nadalsyah berharap agar pemerintah
provinsi, pemerintah daerah, unsur FKPD, leading sektor, tokoh agama, tokoh masyarakat
dan kepala desa kabupaten/kota di Kalteng dapat bersinergi untuk menanggulangi
bencana asap akibat karhutla.

“Karena kebersamaan dalam
penanganan akan membuahkan hasil yang optimal, untuk menekan terjadinya bencana,
bahkan akibat yang ditimbulkan pasca bencana,” tegasnya.

Berdasarkan data yang ada, menurut
Koyem—sapaan akrab Nadalsyah, pada tahun 2019, karhutla yang terjadi di Barito
Utara relatif kecil dan tertangani dengan baik atas kerja sama dan koordinasi
tim daerah yang solid dan padu.

Baca Juga :  10.000 Ekor Ayam Broiler Panen Perdana

Ke depan diharapkan Barito
Utara dapat menekan angka terjadinya bencana. Hal ini dapat dilakukan, apabila
semua komponen yang ada bahu-membahu dan bekerja sama dalam penanganan dan
pencegahan terjadinya bencana. (dad/ens)

Terpopuler

Artikel Terbaru