29 C
Jakarta
Friday, April 18, 2025

Jalan Rusak, Lantai Jembatan Banyak Lepas dan Paku Bermunculan

MUARA TEWEH-Kerusakan infrastruktur jalan dan
jembatan di Desa Jamut, Kecamatan Teweh Timur, sangat mengganggu mobilitas
warga setempat. Apalagi saat saat musim hujan. Kerusakan ini, menjadi kendala
bagi para petani untuk memasarkan hasil pertanian. Hasil bumi mereka sebagian
besar di pasarkan ke Muara Teweh, ibu kota Kabupaten Batara.

Kades Jamut Sunar mengatakan, kerusakan terjadi
pada beberapa titik jalan dan sebuah jembatan menuju ke Desa Jamut. “Jalan
menjadi sulit dilewati, terutama pada musim hujan,” kata Sunar kepada
wartawan, Selasa (3/9).

Menurut Sunar, panjang ruas jalan dari simpang
Jalan Muara Teweh-Benangin menuju Desa Jamut sebagian 7 Km. “Bahkan, warga
seringkali swadaya memperbaiki jalan rusak, tetapi alat yang ada terbatas.
Sehingga tak lama berselang kembali rusak,” imbuhnya.

Baca Juga :  7000 Orang Jamaah Haji Masuk Daftar Tunggu

Lanjut Sunar, pada 2019 jalan tersebut dicor
rigid sepanjang 100 meter cor rigid sebagai lanjutan pembangunan tahun
sebelumnya oleh Pemkab Barut. “Tahun 2020 kami tetap mengusulkan ke pemerintah
daerah. Proposal sudah masuk melalui dinas terkait, tinggal menunggu
persetujuan,” tandasnya. 

Masih kata dia, kerusakan jalan jembatan kayu
yang dibangun sejak 20 tahun silam dalam kondisi memprihatinkan.  Lantai
jembatan banyak yang lepas dan paku lantai muncul. Sehingga menjadi
ancaman bagi pengendara roda dua dan roda empat. (dad/ami)

MUARA TEWEH-Kerusakan infrastruktur jalan dan
jembatan di Desa Jamut, Kecamatan Teweh Timur, sangat mengganggu mobilitas
warga setempat. Apalagi saat saat musim hujan. Kerusakan ini, menjadi kendala
bagi para petani untuk memasarkan hasil pertanian. Hasil bumi mereka sebagian
besar di pasarkan ke Muara Teweh, ibu kota Kabupaten Batara.

Kades Jamut Sunar mengatakan, kerusakan terjadi
pada beberapa titik jalan dan sebuah jembatan menuju ke Desa Jamut. “Jalan
menjadi sulit dilewati, terutama pada musim hujan,” kata Sunar kepada
wartawan, Selasa (3/9).

Menurut Sunar, panjang ruas jalan dari simpang
Jalan Muara Teweh-Benangin menuju Desa Jamut sebagian 7 Km. “Bahkan, warga
seringkali swadaya memperbaiki jalan rusak, tetapi alat yang ada terbatas.
Sehingga tak lama berselang kembali rusak,” imbuhnya.

Baca Juga :  7000 Orang Jamaah Haji Masuk Daftar Tunggu

Lanjut Sunar, pada 2019 jalan tersebut dicor
rigid sepanjang 100 meter cor rigid sebagai lanjutan pembangunan tahun
sebelumnya oleh Pemkab Barut. “Tahun 2020 kami tetap mengusulkan ke pemerintah
daerah. Proposal sudah masuk melalui dinas terkait, tinggal menunggu
persetujuan,” tandasnya. 

Masih kata dia, kerusakan jalan jembatan kayu
yang dibangun sejak 20 tahun silam dalam kondisi memprihatinkan.  Lantai
jembatan banyak yang lepas dan paku lantai muncul. Sehingga menjadi
ancaman bagi pengendara roda dua dan roda empat. (dad/ami)

Terpopuler

Artikel Terbaru