Site icon Prokalteng

Dibuka Selama Arus Mudik, Jalan Pangkalan Bun-Kolam Dipasang Titian

dibuka-selama-arus-mudik-jalan-pangkalan-bun-kolam-dipasang-titian

AKSES jalan alternatif Pangkalan Bun – Kecamatan Kotawaringin Lama,
yang juga menjadi penghubung jalan lintas Kabupaten Sukamara, Lamandau, serta
ke Provinsi Kalimantan Barat, telah dibuka untuk pemudik.

Sebelumnya, Pemkab Kotawaringin
Barat Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat Ahmadi Riansyah mengatakan,
memastikan akan mebuka jalan yang sebelumnya ditutup dari aktivitas kendaraan
umum lantaran masih dalam proses pengerjaan pembangunan ruas jalan tersebut.

Penutupan jalan merupakan
satu-satunya cara agar pengerjaan pile slab dapat segera selesai sesuai dengan
target penyelesaian oleh kontraktor. Atas pertimbangan kelancaran arus mudik
maka dilakukan pembukaan jalan yang direncanakan selama 10 hari atau H+5 hingga
H-5 Lebaran.

“Akan dibuka selama 10 hari, 5
hari sebelum dan 5 hari sesudah lebaran, sesuai dengan kesepakatam bersama,”
ujar Wakil Bupati H Ahmadi Riansyah, belum lama ini.

Sedangkan untuk menjamin
kelancaran arus mudik bagi pemudik yang ingin melewati jalur alternatif yang
saat ini dalam proses pembangunan, telah dibangun jembatan titian sementara
bagi pengendara.

“Tujuanannya agar pengedara tidak
terjebak lumpur saat perjalanan Pangkalan Bun arah Kecamatan Kotawaringin Lama
maupun sebaliknya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Barat
Hermon F Lion, Sabtu (1/6).

Berdasarkan pantauan dilapangan,
kondisi jalan Pangkalan Bun arah Kecamatan Kotawaringin Lama saat ini masih
berlumpur tepatnya di area pembangunan pile slab A di kilometer 30-31 terdapat
jalan dengan kondisi lumpur parah.

Sedangkan di lokasi pembangunan pile
slab B kilometer 31-32 kondisi jalan cukup baik, dan bisa dilewati. Hanya saja
pada titik pembangunan pile slab C tepatnya di kilometer 34-35 terdapat jalan
yang rawan di lintasi pengedara terlebih saat hujan turun makan jalan akan
menjadi licin dan membahayakan pengendara jika dipaksakan untuk melintas.

Meski demikian, bagi pemudik
khususnya yang menggunakan kendaraan sepeda motor yang tidak ingin mengambil
resiko terjebak lumpur, tersedia jasa angkutan perahu melewati saluran air yang
ada tepat disamping jalan.

Salah satu pengedara asal
Sukamara Dedi mengatakan, pihaknya bersama keluarga mudik menggunakan kendaraan
motor lebih memilih menggunakan jasa angkutan perahu dengan mengeluarkan biaya
tambahan sebesar Rp 100 ribu untuk sekali trip perjalanan.

“Kita gak mau ambil risiko mas,
mending menggunakan getek (perahu) dari pada terjebak lumpur berjam-jam,
apalagi kami bawa anak-anak,” kata Dedi kepada Kalteng Pos.

Dari pantau awak media di
lapangan, hari pertama dari pembukaan jalan Pangkalan Bun arah Kecamatan
Kotawaringin sejauh ini terpantu lancar. Tampak juga sejumlah pekerja maupun
dari dinas serta masyarakat terlihat stanby di lapangan untuk mengatur lalu
lintas. (lan/abe/ctk/nto)

Exit mobile version