Site icon Prokalteng

Ini Dia Sosok Mahasiswa ULM yang Diduga Tengkoraknya Ditemukan di Hutan Desa Sei Ahas Kapuas

Foto Aditya Dharma Santoso sebelum dinyatakan hilang di Hutan Desa Sei Ahas, Kabupaten Kapuas, Kalteng, Mei lalu.(Foto:istimewa)

PROKALTENG.CO-Heboh, beredar video penemuan tengkorak mengenakan pakaian mirip mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kalimantan Selatan, yang hilang di Kapuas,  beberapa bulan lalu.

Dalam video yang beredar pada Sabtu (12/10/2024) tersebut, nampak masyarakat setempat tengah melakukan perintisan jalan di wilayah Hutan Penghijauan PT Asmin, Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Penemuan tengkorak tersebut diduga merupakan jasad seorang mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bernama Aditya Dharma Santoso (21), warga Jalan Gunung Batu, RT 08, RW 04, Desa Bentok, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalsel.

Aditya dikabarkan hilang di Desa Sei Ahas, Kecamatan Mantangai, Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis, 2 Mei 2024 lalu.

Aditya di lokasi tersebut melakukan geotagging atau pemetaan untuk penambahan informasi geografis.

Aditya berangkat menuju Desa Sei Ahas bersama 15 mahasiswa ULM lainnya. Ia kemudian berpencar untuk melakukan geotagging di petak enam.

Pencarian pun dilakukan beberapa hari, baik oleh mahasiswa, warga, Basarnas dan BPBD setempat. Pencarian dihentikan pada hari ke-10, karena tidak membuahkan hasil.

Dekan Fakultas Kehutanan ULM, Prof Kissinger mengatakan pihaknya baru mendapat pemberitahuan tentang jasad yang ditemukan Sabtu (12/10/2024) sore.

“Setelah itu kami kordinasi internal. Untuk pendugaan yang dimaksud, kami menunggu hasil keputusan dari pihak yang berwenang, dalam hal ini Kepolisian yang menurut informasinya sedang melakukan autopsi terhadap jasad yang ditemukan,” ucap Prof Kissinger saat dikonfirmasi Radar Banjarmasin, Minggu (13/10/2024).

Mahasiswa Fakultas Kehutanan ULM angkatan 2021, Chaca menjelaskan mestinya Aditya sudah semeter 7. “Kebetulan saya satu angkatan dengan Aditya. Dia menjadi anggota yang sama dalam salah satu organisasi di kampus, yakni di Internasional Forestry Student’s Association (IFSA),” jelas Chaca.

Chaca menceritakan Aditya adalah anak yang suka bergaul terlebih dengan yang akrab dengannya. “Aditya orangnya baik dan friendly, suka bercanda juga, ” sebut Chaca.

Dia dan rekan seangkatannya berharap Aditya cepat ditemukan. “Terlepas itu benar kerangka yang bersangkutan, tapi semoga yang terbaik saja untuk Aditya,” jelasnya.

Senada, Ketua Umum (Ketum) Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Sylva, Elis mengatakan Aditya adalah sosok yang baik.

“Di perkuliahan dia tidak pernah melakukan hal-hal yang lain yang bisa menimbulkan konflik dengan teman-temannya,” imbuhnya.(jpg)

Exit mobile version