MUARA TEWEH- Eksapator yang
dikemudikan oleh Nainggolan untuk mengangkut besi track, memuatnya kedalam truk
DT yang dibawa oleh Saleh dan Ehen, berbuntut panjang hingga persidangan.
Cipto Hosari Parsaoran
Nababan, SH.,MH sebagai Hakim Ketua dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Angga Wijaya,
SH pada hari Rabu (21/8) menggelar persidangan di Pengadilan Negeri Muara
Teweh, pemeriksaan saksi atas kasus pencurian besi track atau roda rantai Dozer
milik PT PAMA, yang hilangnya di kawasan PT.SMM, Rabu (22/5) sekitar jam 13.00
Wib.
Tersangka yang tidak lain,
juga merupakan karyawan dari Sub Kontraktor PT.PAMA atas nama Rahmat Saleh
alias Saleh, Ranto Nainggolan alias Nainggolan dan Ehen. Sementara saksi yang
dihadirkan pada waktu itu ada 6 orang saksi, yang merupakan karyawan PT PAMA.
Diantaranya, Sugiyono (59), Tony (43), Suhada (34), Gunawan (57), Yusup (30)
dan Abdul Rajab (45).
Hakim ketua, Cipto Hosari
Parsaroan Nababan mempersilahkan tiga dari saksi meninggalkan ruang sidang,
yaitu Gunawan, Yusup dan Abdul Rajab. Sementara tiga orang lainya bertahan
untuk memberikan keterangan.
Kemudian, Angga Wijaya
selaku JPU bertanya lebih dulu kepada Sugiyono yang merupakan kepala Security
PT PAMA. “Bapak tau kenapa jadi saksi disini, dan ada apa.†? Tanya JPU.
Sugiyono menjawab “ Telah terjadi kehilangan besi track, yang akan digunakan
untuk landasan jalan,†ucap Gunawan.
Lanjut JPU “Darimana bapak
tau, bahwa besi tersebut hilang,†katanya. Jawabnya “Saya tau, karena ada
laporan dari Suhada,†ucapnya. Selanjutnya, mengetahui kejadian itu hilang, apa
yang dilakukan ? kata Angga Wijaya.
Sugiyono pun menjawab,
setelah mengetahui bahwa besi track itu benar-benar hilang, tidak ada ditempat.
Ia berkordinasi bersama 2 rekan lainnya yang juga sama-sama berprofesi sebagai
security di PT PAMA,
“Setelah mendapat laporan
dari Suhada, kami langsung cek kelapangan. Memang benar besi itu tidak ada.
Selanjutnya, kami menanyakan ke orang-oarang yang berada diwilayah tersebut. Hasilnya
menerangkan, bahwa ada unit DT dan Ekspator pada 22 Mei 2019, sekitar pukul
13.00 wib disitu,â€
Lanjut Sugiyono, saat itu
pihaknya curiga dan mengarah ke unit tersebut, karena berat dari besi track 7
ton secara akal sehat tidak mungkin akan diangkat oleh manusia tanpan bantuan
alat.
“Mencari siapa driver
Eksapator tersebut dan menanyakan langsung kepada Nainggolan, ia membenarkan
bahwa besi yang akan digunakan untuk landasan jalan tersebut ia muat kedalam
truck DT yang dibawa oleh Saleh dan Ehen†kata Sugiyono.
Lanjut Sugiyono, setelah
mendapat keterangan dari Nainggolan bahwa besi itu dibawa ke jalan Holling,
dipermukiman tepatnya di warung Korea. Sugiyono bersama lainnya menelusuri dan
tidak menemukan besi tersebut.
Setelah mendengar saksi
Sugiyono bersama rekannya Tony dan Suhada yang memberikan hampir tidak jauh
beda. Hakim ketua menanyakan kepada ketiga tersangka “Apakah ada pertanyaan
kepada saksi,†kata Hakim Ketua.
Ketiga tersangka, Saleh,
Nainggolan dan Ehen mengatakan dengan singkat ‘Tidak ada†ucap ketiga
tersangka.
Merasa cukup, Hakim Ketua
mempersilahkan ketiga saksi tersebut juga keluar dari ruang persidangan dan
mempersilahkan saksi 3 lainnya yaitu Gunawan, Abdul Rozak dan Yusuf memasuki ke
ruang sidang dan memberikan kesaksiannya.
Yusuf yang juga karyawan PT
PAMA menjelaskan besi track yang hilang tersebut dengan berat 7 ton, jika
ditaksir harganya mencapai 70 juta. “Taksiran kami harga tersebut berkisar 70
jutaan,†kata Yusuf bagian Operasi di Perusahaan PT PAMA tersebut.
Setelah semua saksi
memberikan keterangan, Hakim Ketua bertanya kepada ketiga tersangka. “Apakah
ada saksi yang dihadirkan untuk meringankan,†kata Hakim. Jwab ketiganya “Tidak
ada,â€.
Sidang ditutup, saksi dan
CSR PT PAMA yang juga hadir dalam persidangan tersebut bersaliman. Ehen yang
tidak kuasa menahan air matanya, duduk sambil menguraikan air mata, CSR PT PAMA
duduk disampingnya, berusaha menenangkan Ehen. Sementara, Saleh hanya diam
dengan wajah yang kaku dan mata yang tajam memerah duduk di belakang.
Sementara, Nainggolan biasa saja, bahkan ia sempat tersenyum berbicara sesama
tersangka lainnya, namun dari segi matanya terlihat kesedihan dan
penyesalan.(adl)