30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Minim Koordinasi, Tim Satgas Covid-19 Pemakam Jenazah Tanpa Pengawalan

PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO – Adanya insiden pengeroyokan terhadap Tim Satgas Covid-19
yang terjadi Selasa (21/7) kemarin diduga karena kurangnya koordinasi pihak rumah
sakit dengan pihak keamanan, yakni kepolisian untuk mengawal jalannya proses pemakaman.

Tidak
seperti proses jalannya pemakaman korban meninggal karena virus corona pada awal
merebaknya di Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu.  Namun saat ini, beberapa rumah sakit yang melakukan
pemakaman dengan prosedur Covid-19 tidak lagi dikawal oleh kepolisian.

Kasus yang
terjadi di Kota Palangka Raya, Selasa (21/7) sore itu, dipicu lantaran keluarga
pasien tak terima jika peti mati jenazah disemayamkan di areal pemakaman khusus
Covid-19.

Hal ini disinyalir
karena tidak adanya petugas kepolisian yang sewajarnya mengawal dan melakukan
pengamanan. Agar keluarga korban tidak melakukan tindakkan yang tidak
diinginkan.

Baca Juga :  Begini Cara Personel Ditpolairud Ajak Masyarakat Cegah Gunakan Narkoba

Sehingga
pihak keluarga senantiasa leluasa melakukan tindakan yang tak sewajarnya.  Bahkan menjerumus ke tindak penganiayaan.

“Masing-masing
rumah sakit, kini sudah kami tempatkan personel. Dan anggota kami setiap ada
yang meninggal mengetahui. Namun untuk meminta pengawalan sudah siap di sana.
Tinggal koordinasi dari rumah sakit,” kata Jaladri, Rabu (22/7).

Namun dalam
hal ini, RS Muhammadiyah tidak melakukan koordinasi dengan kepolisian yang saat
itu piket jaga.  Dan langsung berangkat
dengan protap Covid-19 bersama pihak keluarga untuk memakamkan jenazah.

“Tidak
ada yang melakukan pengawalan. Karena memang tidak ada pemberitahuan almarhumah
meinggal karena Covid-19 atau tidak,” terang Kapolresta.

Padahal
dituturkan bahwa saat itu posisi anggota berada areal rumah sakit.  Dengan demikian, diharapkan apabila ada
kejadian serupa pihak RS bisa langsung berkoordinasi dengan pihak keamanan
untuk melakukan pengawalan.

Baca Juga :  Kurang dari 24 Jam, Tahanan Kabur Berhasil Diringkus

“Yang sudah kita (kepolisian, red) lakukan
bersama RS, setiap ada yang meninggal akan dikoordinasikan untuk dikawal apa
tidak,” pungkasnya.  

PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO – Adanya insiden pengeroyokan terhadap Tim Satgas Covid-19
yang terjadi Selasa (21/7) kemarin diduga karena kurangnya koordinasi pihak rumah
sakit dengan pihak keamanan, yakni kepolisian untuk mengawal jalannya proses pemakaman.

Tidak
seperti proses jalannya pemakaman korban meninggal karena virus corona pada awal
merebaknya di Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu.  Namun saat ini, beberapa rumah sakit yang melakukan
pemakaman dengan prosedur Covid-19 tidak lagi dikawal oleh kepolisian.

Kasus yang
terjadi di Kota Palangka Raya, Selasa (21/7) sore itu, dipicu lantaran keluarga
pasien tak terima jika peti mati jenazah disemayamkan di areal pemakaman khusus
Covid-19.

Hal ini disinyalir
karena tidak adanya petugas kepolisian yang sewajarnya mengawal dan melakukan
pengamanan. Agar keluarga korban tidak melakukan tindakkan yang tidak
diinginkan.

Baca Juga :  Begini Cara Personel Ditpolairud Ajak Masyarakat Cegah Gunakan Narkoba

Sehingga
pihak keluarga senantiasa leluasa melakukan tindakan yang tak sewajarnya.  Bahkan menjerumus ke tindak penganiayaan.

“Masing-masing
rumah sakit, kini sudah kami tempatkan personel. Dan anggota kami setiap ada
yang meninggal mengetahui. Namun untuk meminta pengawalan sudah siap di sana.
Tinggal koordinasi dari rumah sakit,” kata Jaladri, Rabu (22/7).

Namun dalam
hal ini, RS Muhammadiyah tidak melakukan koordinasi dengan kepolisian yang saat
itu piket jaga.  Dan langsung berangkat
dengan protap Covid-19 bersama pihak keluarga untuk memakamkan jenazah.

“Tidak
ada yang melakukan pengawalan. Karena memang tidak ada pemberitahuan almarhumah
meinggal karena Covid-19 atau tidak,” terang Kapolresta.

Padahal
dituturkan bahwa saat itu posisi anggota berada areal rumah sakit.  Dengan demikian, diharapkan apabila ada
kejadian serupa pihak RS bisa langsung berkoordinasi dengan pihak keamanan
untuk melakukan pengawalan.

Baca Juga :  Kurang dari 24 Jam, Tahanan Kabur Berhasil Diringkus

“Yang sudah kita (kepolisian, red) lakukan
bersama RS, setiap ada yang meninggal akan dikoordinasikan untuk dikawal apa
tidak,” pungkasnya.  

Terpopuler

Artikel Terbaru