PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) Tirta Borneo, Kabupaten Kapuas, mengalami kecelakaan tunggal, akibat menghindari tenda penyekatan di daerah Taruna, Jumat (10/9). Kecelakaan berawal dari minimnya rambu dan penerangan, serta tidak adanya petugas yang berjaga, sehingga pengendara kaget dan terjadilah kecelakaan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Prokalteng.co, sebelum kecelakaan tunggal, BPK Tirta Borneo Kapuas berencana mengantar bantuan sosial ke Katingan. Namun, saat melintas di Taruna sopir kaget karena ada tenda yang terpasang di tengah jalan. Sontak, sopir membanting setir ke kanan dan musibah pun terjadi.
“Kecelakaan ini mengkibatkan 4 korban mengalami luka-luka dan satu orang kritis. Minimnya penerangan ataupun rambu penunjuk, membuat sopir kaget sehingga mobil banting kanan dan terjadi kecelakaan," kata Anggota BPK Tirta Borneo yang ikut dalam rombongan mobil Aditya, Sabtu (11/9).
Dia mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 20.00 WIB pada Jumat (10/9). Saat kejadian, cuaca gerimis sehingga tenda posko penyekatan tidak terlihat dari jarak jauh.
"Korban paling parah Hafizh dan sudah dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus. Dan hasil CT-scan, pendarahan dibagian kepala belakang sebelah kanan dan dianjurkan segera operasi. Kemudian cedera lainnya, retak dibagian tulang pipi kiri," ucapnya.
Terpisah, menyikapi kecelakan tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kalteng Tomy Irawan Diran menyangkan kejadian tersebut, lantaran tenda yang tidak digunakan malah dibiarkan dengan minimnya rambu dan penerangan.
“Kita minta kalau memang sudah tidak dipergunakan segera dilepes tenda tersebut dan kalaupun masih dipasang harus ada rambu dan petugas yang jaga, agar tidak ada lagi korban selanjutnya," tegasnya.
Tomy berharap, tenda-tenda penyekatan yang ada jika sudah tidak digunakan atau berakhir masa penyekatan, segera dilepas. Ini untuk kemanan pengguna jalan sehingga kecelakaan tidak terulang.