PROKALTENG.CO โ Belakangan ini, marak kasus penipuan yang mencatut nama sebuah bank. Modusnya, pelaku menghubungi nasabah dengan nomor yang hampir mirip call center. Nasabah selanjutnya diminta menyebutkan sejumlah data penting dengan dalih kebutuhan bank.
Kasubdit Siber Polda Jawa Timur (Jatim) AKBP Wildan Alberd meminta masyarakat mewaspadai modus tersebut. Meski, pihaknya belum secara resmi menerima laporan soal itu. โHarus waspada agar tidak menjadi korban,โ tuturnya, Selasa (8/9/2021).
Menurut dia, penipuan itu bisa dicegah. Salah satu caranya, mencermati nomor telepon yang masuk. Walau, kata dia, angkanya hampir mirip. โNomornya pasti tidak sama dengan nomor call center,โ jelasnya.
Wildan menyatakan, nomor call center bank tidak memakai kode area. Di sisi lain, nomor telepon dari pelaku penipuan masih menggunakannya. โJadi, yang membedakan itu angka paling depan,โ ungkapnya.
Lulusan Akpol 2002 tersebut menjelaskan, pelaku penipuan biasanya sering menghubungi nasabah. Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk mengabaikannya. โJangan hiraukan,โ tegasnya.
Wildan mengungkapkan, bank tidak akan pernah meminta data penting nasabah. Misalnya, PIN ATM atau mobile banking dan nomor kartu kredit. โBahkan, ada yang meminta kode OTP. Jangan pernah diberikan,โ ujar polisi dengan dua melati di pundak tersebut.
Dia mengimbau masyarakat yang menemukan gelagat penipuan untuk segera membuat pengaduan kepada pihak bank dan kepolisian. โBiar mendapat tindak lanjut,โ tandasnya.