28.1 C
Jakarta
Tuesday, September 17, 2024

Survei Charta Politika Menempatkan Sosok H Agustiar Peringkat Teratas

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Dari sembilan partai politik (parpol) yang memiliki kursi di DPRD Kalteng, dua di antaranya sudah menerbitkan rekomendasi untuk bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Gerindra mengusung Agustiar Sabran-Edy Pratowo. Terbaru, Golkar mengusung Abdul Razak-Perdie M Yoseph.

Kini pertarungan untuk mendapatkan tiket atau parpol pengusung ke Pilkada Kalteng makin sengit. Saling klaim mengantongi rekomendasi tak terhindarkan. Sekarang tersisa tujuh parpol yang belum menerbitkan rekomendasi.

Selain nama Agustiar dan Abdul Razak, figur lain yang digadanggadang ikut bertarung pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng periode 2024-2029 adalah Ketua DPD Demokrat Kalteng Nadalsyah dan Bupati Kotim dua perode Supian Hadi. Namun, dua nama terakhir itu belum ada pengumuman resmi dari parpol menerbitkan rekomendasi dukungan.

Sementara itu, lembaga survei Charta Politika menggelar survei terkait pilkada tahun ini, yang dilakukan 25-31 Juli 2024 dan melibatkan 800 koresponden. Metode yang digunakan berupa random sampling atau secara acak dengan wawancara tatap muka. Kriteria koresponden adalah daftar pemilih sementara yang memenuhi syarat memilih.

Baca Juga :  Survei LSI Denny JA Prabowo-Gibran Tembus 50,7%

Wilayah yang terlibat dalam survei ini adalah seluruh kabupaten/kota di Kalteng. Hasilnya, Agustiar Sabran mendapat 42,9 persen suara. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 96,54 persen, dengan margin of error atau kesalahan 3,46 persen. Perolehan suara Agustiar Sabran jauh di atas nama-nama tokoh lainnya.

Sebelumnya, Agustiar Sabran juga menang mutlak pada survei pertama Charta Politika terkait Pilgub Kalteng yang dilakukan 22-29 November 2023. Agustiar Sabran mendapat rata-rata 40 persen suara.

Menanggapi itu, salah satu pengamat politik, John Retey mengatakan, dari beberapa survei yang telah dilakukan oleh lembaga survei, termasuk Charta Politika, menempatkan sosok H Agustiar pada peringkat teratas.

Walaupun hasil survei bukan menjadi bagian akhir untuk suatu proses pencalonan seseorang, tetapi menurut John dapat menjadi salah satu barometer. Termasuk bagi partai politik dalam mengambil keputusan untuk mengusung pasangan calon tertentu.

Baca Juga :  Dorong Pemerintah dan Pelaku Usaha untuk Meningkatkan Kesejahteraan Buruh

“Hasil survei elektabilitas ini cukup menarik, tetapi kita akan tetap menunggu, apakah ini akan menjadi hal yang sesuai dengan keinginan masyarakat atau tidak, karena survei yang dilakukan oleh lembaga nasional pastinya menggunakan metode yang bagus,” tuturnya.

Diakui John, hasil survei itu tentu sangat baik untuk Agustiar. Artinya, sebelum ada pernyatan pengusungan Partai Gerindra untuk pasangan Agustiar-Edi Pratowo beberapa waktu lalu, hasil survei sebelumnya juga terus membaik.

“Ini menunjukan bahwa masyarakat menginginkan pasangan calon ini untuk memimpin Kalteng ke depan. Namu apa pun hasil surveinya, kita tetap akan melihat hasil yang sesungguhnya ke depan melalui proses yang ada, mulai dari pendaftaran ke KPU hingga proses penetapan calon pemenang pilkada,” tutupnya. (irj/ nue/ala/kpg)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Dari sembilan partai politik (parpol) yang memiliki kursi di DPRD Kalteng, dua di antaranya sudah menerbitkan rekomendasi untuk bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Gerindra mengusung Agustiar Sabran-Edy Pratowo. Terbaru, Golkar mengusung Abdul Razak-Perdie M Yoseph.

Kini pertarungan untuk mendapatkan tiket atau parpol pengusung ke Pilkada Kalteng makin sengit. Saling klaim mengantongi rekomendasi tak terhindarkan. Sekarang tersisa tujuh parpol yang belum menerbitkan rekomendasi.

Selain nama Agustiar dan Abdul Razak, figur lain yang digadanggadang ikut bertarung pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalteng periode 2024-2029 adalah Ketua DPD Demokrat Kalteng Nadalsyah dan Bupati Kotim dua perode Supian Hadi. Namun, dua nama terakhir itu belum ada pengumuman resmi dari parpol menerbitkan rekomendasi dukungan.

Sementara itu, lembaga survei Charta Politika menggelar survei terkait pilkada tahun ini, yang dilakukan 25-31 Juli 2024 dan melibatkan 800 koresponden. Metode yang digunakan berupa random sampling atau secara acak dengan wawancara tatap muka. Kriteria koresponden adalah daftar pemilih sementara yang memenuhi syarat memilih.

Baca Juga :  Survei LSI Denny JA Prabowo-Gibran Tembus 50,7%

Wilayah yang terlibat dalam survei ini adalah seluruh kabupaten/kota di Kalteng. Hasilnya, Agustiar Sabran mendapat 42,9 persen suara. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 96,54 persen, dengan margin of error atau kesalahan 3,46 persen. Perolehan suara Agustiar Sabran jauh di atas nama-nama tokoh lainnya.

Sebelumnya, Agustiar Sabran juga menang mutlak pada survei pertama Charta Politika terkait Pilgub Kalteng yang dilakukan 22-29 November 2023. Agustiar Sabran mendapat rata-rata 40 persen suara.

Menanggapi itu, salah satu pengamat politik, John Retey mengatakan, dari beberapa survei yang telah dilakukan oleh lembaga survei, termasuk Charta Politika, menempatkan sosok H Agustiar pada peringkat teratas.

Walaupun hasil survei bukan menjadi bagian akhir untuk suatu proses pencalonan seseorang, tetapi menurut John dapat menjadi salah satu barometer. Termasuk bagi partai politik dalam mengambil keputusan untuk mengusung pasangan calon tertentu.

Baca Juga :  Dorong Pemerintah dan Pelaku Usaha untuk Meningkatkan Kesejahteraan Buruh

“Hasil survei elektabilitas ini cukup menarik, tetapi kita akan tetap menunggu, apakah ini akan menjadi hal yang sesuai dengan keinginan masyarakat atau tidak, karena survei yang dilakukan oleh lembaga nasional pastinya menggunakan metode yang bagus,” tuturnya.

Diakui John, hasil survei itu tentu sangat baik untuk Agustiar. Artinya, sebelum ada pernyatan pengusungan Partai Gerindra untuk pasangan Agustiar-Edi Pratowo beberapa waktu lalu, hasil survei sebelumnya juga terus membaik.

“Ini menunjukan bahwa masyarakat menginginkan pasangan calon ini untuk memimpin Kalteng ke depan. Namu apa pun hasil surveinya, kita tetap akan melihat hasil yang sesungguhnya ke depan melalui proses yang ada, mulai dari pendaftaran ke KPU hingga proses penetapan calon pemenang pilkada,” tutupnya. (irj/ nue/ala/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru