PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO-Untuk memantau rantai distribusi barang, menjaga
ketersediaan pasokan dan menjaga harga di Kalteng, Pemprov Provinsi Kalteng kembali
membuka pasar Penyeimbang yang terletak di Jalan AIS Nasution Palangka Raya.
Pasar Penyeimbang
memiliki tujuan untuk penyediaan barang kebutuhan masyarakat dan mengendalikan
harga. Sehingga stok mencukupi dan harga menjadi lebih rendah. Hal itulah
yang ditekankan Sekda Kalteng H Fahrizal Fitri saat
meninjau pasar yang didirikan di Jalan AIS Nasution,
Kamis (24/9).
Adanya Pasar
Penyeimbang juga untuk menjaga inflasi.Karena kalau harga barang menjadi naik,
maka akan mengakibatkan beban kepada masyarakat. Di tengah
pandemi Covid-19, penghasilan masyarakat lebih rendah, maka barang-barang
bisa dikendalikan terutama harga. “Kalau bisa harganya
lebih murah dari pasar, sehingga untuk meminimalisir permainan harga penjualan
sembako di
pasaran yang cepat mengakibatkan dampak pada masyarakat,”harap Sekda.
Dengan dibukanya kembali
Pasar Penyeimbang ini, maka masyarakat dapat
memanfaatkan denga berbelanja di tempat
ini.
Kalau perlu ada kerja
sama dengan ojek online. Sehingga masyarakat dapat
melakukan pemesanan secara online setiap
hari.
Produk yang dipasarkan
bersumber dari petani lokal di Kalteng seperti beras, ikan, sayur-sayuran,
daging dan lainnya yang dipasok dari beberapa kabupaten. Meliputi,
Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Kotawaringin Timur dan beberapa daerah lain.
Pemerintah berharap dengan
adanya proses perekonomian yang bergerak di Kalteng, maka uang juga
dibelanjakan di Kalteng dan bermanfaat untuk masyarakat Kalteng juga.
Sementara itu,
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Kalteng Aster
Bonawaty menambahkan,
Pasar Penyeimbang sebenarnya sudah dijalankan sejak tahun 2016 lalu. Namun
karena ada
pandemic Covid-19, maka sempat terhenti.
“Saat ini kita
mencoba membuka kembali, selain membantu masyarakat
dalam mendapatkan sembako dengan harga terjangkau, juga untuk membantu
pengusaha dan pedagang kecil di Palangka Raya dan Kalteng umumnya,”terang
Aster.
Pasar tersebut akan dibuka
dari pukul
07.00 WIB–
11.00 WIB dengan melibatkan sejumkah pedagang dengan sistem tetap. Tetapi kalau
ada yang kosong maka akan dicari pengganti untuk menyediakan 11 kebutuhan pokok
yang ada.
Menanggapi dorongan untuk
menyediakan aplikasi online, ditegaskan Aster bahwa pihaknya akan segera
dikembangkan dengan mendata penjual dan barang yang didagangkan.
“Selain itu ongkos angkut dari sejumlah
titik juga akan difasilitasi
oleh pemerintah. Sehingga harga yang dipasarkan tidak tinggi dan tidak lebih
dari harga yang di pasar. Ini akan dilakukan kontrol di lapangan,”
jelas Aster lagi.