30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tangkal Radikalisme dengan Moderasi Beragama

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Paham
radikalisme dan terorisme menjadi persoalan serius yang harus dihadapi bersama
seluruh pihak. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mengapresiasi
langkah strategis yang dilakukan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Teroris
(FKPT) Kalteng dalam rangka melakukan moderasi pencegahan sejak dini kepada
anak-anak di Kalteng.

Pelaksana Tugas (Plt)
Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya melalui Staf Ahli Gubernur (SAG) Bidang
Pemerintahan, Hukum dan Politik Endang Kusriatun mengatakan, paham radikalisme
dan teroris pada masa saat ini mudah berkembang karena pesatnya kemajuan
teknologi informasi. Melihat kenyataan tersebut deteksi dini dan penanganan
moderasi beragama menjadi hal penting yang perlu dioptimalkan khususnya di
dunia pendidikan.

Baca Juga :  Gubernur Terima Penghargaan BKN

“Tentu kami
mengapresiasi digelarnya lomba inovasi pembelajaran inspiratif pendidikan agama
berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang digagas oleh FKPT
Kalteng,” katanya saat membuka kegiatan di Aquarius Boutique Hotel, Rabu
(21/10).

Diungkapkannya, sarana yang
dilakukan ini dapat menambah asupan kepada anak didik terkait nilai-nilai
agama, sosial dan budaya termasuk pemahaman kearifan lokal. Dengan penanaman
dasar demikian kepada anak mulai tingkat dini dapat mencegah tumbuhnya
radikalisme dan terorisme kepada anak.

Sementara itu, Ketua FKPT
Kalteng Khairil Anwar mengatakan, guru-guru memiliki peran memberikan
pencerahan kepada anak-anak didiknya untuk mencegah paham radikalisme. Moderasi
beragama salah satu ciri tidak fanatik, menjunjung nilai kebangsaan, dan
akomodatif kearifan lokal di daerah.

Baca Juga :  Gubernur Sugianto Lantik Pengurus Baru TP PKK Kalteng

“Moderasi beragama itu
sikap individu dalam memahami agama,” tegasnya.

Moderasi, lanjut dia, suatu
sikap yang tidak ekstrem baik ke kanan maupun ke kiri. Melalui lomba ini
menjadi bagian dari implementasi moderasi tersebut.
“Kami dorong
guru-guru agama untuk meningkatkan metode pengajaran agar siswa dapat
meningkatkan ajaran agamanya makin baik,” pungkasnya.

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Paham
radikalisme dan terorisme menjadi persoalan serius yang harus dihadapi bersama
seluruh pihak. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mengapresiasi
langkah strategis yang dilakukan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Teroris
(FKPT) Kalteng dalam rangka melakukan moderasi pencegahan sejak dini kepada
anak-anak di Kalteng.

Pelaksana Tugas (Plt)
Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya melalui Staf Ahli Gubernur (SAG) Bidang
Pemerintahan, Hukum dan Politik Endang Kusriatun mengatakan, paham radikalisme
dan teroris pada masa saat ini mudah berkembang karena pesatnya kemajuan
teknologi informasi. Melihat kenyataan tersebut deteksi dini dan penanganan
moderasi beragama menjadi hal penting yang perlu dioptimalkan khususnya di
dunia pendidikan.

Baca Juga :  Gubernur Terima Penghargaan BKN

“Tentu kami
mengapresiasi digelarnya lomba inovasi pembelajaran inspiratif pendidikan agama
berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang digagas oleh FKPT
Kalteng,” katanya saat membuka kegiatan di Aquarius Boutique Hotel, Rabu
(21/10).

Diungkapkannya, sarana yang
dilakukan ini dapat menambah asupan kepada anak didik terkait nilai-nilai
agama, sosial dan budaya termasuk pemahaman kearifan lokal. Dengan penanaman
dasar demikian kepada anak mulai tingkat dini dapat mencegah tumbuhnya
radikalisme dan terorisme kepada anak.

Sementara itu, Ketua FKPT
Kalteng Khairil Anwar mengatakan, guru-guru memiliki peran memberikan
pencerahan kepada anak-anak didiknya untuk mencegah paham radikalisme. Moderasi
beragama salah satu ciri tidak fanatik, menjunjung nilai kebangsaan, dan
akomodatif kearifan lokal di daerah.

Baca Juga :  Gubernur Sugianto Lantik Pengurus Baru TP PKK Kalteng

“Moderasi beragama itu
sikap individu dalam memahami agama,” tegasnya.

Moderasi, lanjut dia, suatu
sikap yang tidak ekstrem baik ke kanan maupun ke kiri. Melalui lomba ini
menjadi bagian dari implementasi moderasi tersebut.
“Kami dorong
guru-guru agama untuk meningkatkan metode pengajaran agar siswa dapat
meningkatkan ajaran agamanya makin baik,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru