PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO – Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Kalteng terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM), salah satunya dengan menggelar bimbingan teknis pengembangan
kerajinan getah nyatu. Pasalnya, kerajinan dari getah nyatu punya prospek dan
peluang besar untuk menjadi produk
unggulan, karena bahan bakunya hanya dimiliki Kalteng.
“Kami sangat memberikan
apresiasi dan menyambut gembira kegiatan bimbingan teknis pengembangan
kerajinan getah nyatu di Desa Sei
Gohong,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin)
Kalteng Aster Bonawaty, Senin (19/10).
Menurutnya, kerajinan getah
nyatu merupakan kekayaan warisan budaya Kalteng yang memiliki seni dan
keunikan. Sehingga produk yang dihasilkan mempunyai pasar tersendiri di
masyarakat untuk menggali potensi-potensi dan melestarikan karya kerajinan yang
bersifat khas daerah.
Oleh karena itu, diperlukan
perhatian dan pembinaan yang serius dari pemerintah daerah dan pemangku
kepentingan. Kendala yang dihadapi perajin getah nyatu yaitu semakin sulit
didapat bahan baku sebagai dasar pembuatan kerajinan getah nyatu, dimana makin
berkurangnya pohon getah nyatu akibat alih fungsi lahan yang ada di masyarakat.
“Sehingga perlu
dibudidayakan lagi penanaman pohon getah nyatu. Dekranasda Provinsi Kalteng
mendorong pembinaan perajin khusus kerajinan berbasis sumber daya alam dan
warisan budaya daerah,” tuturnya.
Para perajin getah nyatu
diharapkan dapat meningkatkan inovasi dan kreativitas sehingga kerajinan getah
nyatu semakin diminati oleh masyarakat dan dapat meningkatkan ekonomi para
perajin. Melalui bimbingan teknis ini diharapkan untuk semua pelaku IKM yang
sudah berkecimpung di bidang kerajinan, dapat merasakan manfaatnya karena
melalui bimbingan teknis ini akan menambah pengetahuan dan keterampilan.
Selain itu dengan
berkumpulnya pelaku usaha di bidang yang sama dapat membentuk kelompok usaha
atau paguyuban sebagai wadah sharing dan caring antar perajin getah nyatu.
“Dengan bimbingan
teknis ini peserta bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya semua ilmu yang
dipaparkan oleh narasumber dan selanjutnya setelah pulang ke rumah atau ke
tempat masing-masing dapat langsung mencoba untuk mempraktekkan dan
mengembangkannya menjadi sebuah usaha yang bermanfaat, ” pungkasnya.