31.5 C
Jakarta
Wednesday, April 24, 2024

Ivo Sugianto Sabran: Atasi Stunting Perlu Peran Aktif Semua

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Stunting menjadi perhatian serius Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran. Pasalnya, stunting mengancam anak bangsa, khususnya generasi penerus Kalteng. 

Ketua TP-PKK Kalteng mengatakan, percepatan penanganan Stunting di Kalteng terus dilakukan. Stunting adalah ketika balita lebih pendek dari standar tinggi badan seumurnya. Hampir 9 juta atau lebih dari 1/3 balita di indonesia mengalami stanting.

"Penyebab stunting adalah Kekurangan gizi dalam waktu yang lama pada 1000 hari pertama kehidupan diantaranya kurang gizi pada saat ibu hamil, kurang gizi pada saat masih balita, kurang pengetahuan ibu sebelum, saat, dan setelah melahirkan. Kemudian tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai, kurangnya akses air bersih dan sanitasi (kebersihan lingkungan) dan kurang pengetahuan tentang makanan bergizi yang berasal dari sumberdaya lokal. Ini harus terus kita ingatkan," ucapnya.

Baca Juga :  Gubernur Komitmen Tingkatkan Pembangunan Desa

Dia menegaskan, Stunting menyebabkan ukuran panjang atau tinggi badannya lebih pendek dibandingkan dengan standart, pertumbuhannya melambat, memampuan untuk fokus memori pembelajarnnya sangat rendah dan pubertas melambat.

Selain itu, stunting mengakibatkan perkembangan otak dan fisik terhambat, sulit berprestasi, rentan terhadap penyakit, ketika dewasa mudah mengalami kegemukan sehingga beresiko terkena penyakit jantung, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya.

"Di usia produktif, anak stunting memiliki penghasilan 20% lebih rendah dari pada anak yang tumbuh optimal. Tetapu stunting bisa dicegah dengan memastikan kesehatan dan kecukupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan," tegasnya.

Menurutnya, peran PKK dalam pencegahan stunting yakni menerapkan sepuluh langkah kewaspadaan PKK meliputi, ikut dalam proses perencanaan program, ikut dalam pelaksanaan program dan kegiatan, melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap proses kegiatan, ikut dalam proses penilaian/evaluasi hasil-hasil program/kegiatan pencegahan stunting dan melestarikan program/kegiatan pencegahan stunting.

Baca Juga :  Terima 38 Ekor Sapi Kurban Dari Pemprov, Warga Kapuas Apresiasi Kepedu

"Dalam program pencegahan stunting, TP-PKK melakukan pembinaan secara berjenjang. Itu mulai dari meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup manusia dan menurunkan kemiskinan melalui pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat," pungkasnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Stunting menjadi perhatian serius Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran. Pasalnya, stunting mengancam anak bangsa, khususnya generasi penerus Kalteng. 

Ketua TP-PKK Kalteng mengatakan, percepatan penanganan Stunting di Kalteng terus dilakukan. Stunting adalah ketika balita lebih pendek dari standar tinggi badan seumurnya. Hampir 9 juta atau lebih dari 1/3 balita di indonesia mengalami stanting.

"Penyebab stunting adalah Kekurangan gizi dalam waktu yang lama pada 1000 hari pertama kehidupan diantaranya kurang gizi pada saat ibu hamil, kurang gizi pada saat masih balita, kurang pengetahuan ibu sebelum, saat, dan setelah melahirkan. Kemudian tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai, kurangnya akses air bersih dan sanitasi (kebersihan lingkungan) dan kurang pengetahuan tentang makanan bergizi yang berasal dari sumberdaya lokal. Ini harus terus kita ingatkan," ucapnya.

Baca Juga :  Gubernur Komitmen Tingkatkan Pembangunan Desa

Dia menegaskan, Stunting menyebabkan ukuran panjang atau tinggi badannya lebih pendek dibandingkan dengan standart, pertumbuhannya melambat, memampuan untuk fokus memori pembelajarnnya sangat rendah dan pubertas melambat.

Selain itu, stunting mengakibatkan perkembangan otak dan fisik terhambat, sulit berprestasi, rentan terhadap penyakit, ketika dewasa mudah mengalami kegemukan sehingga beresiko terkena penyakit jantung, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya.

"Di usia produktif, anak stunting memiliki penghasilan 20% lebih rendah dari pada anak yang tumbuh optimal. Tetapu stunting bisa dicegah dengan memastikan kesehatan dan kecukupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan," tegasnya.

Menurutnya, peran PKK dalam pencegahan stunting yakni menerapkan sepuluh langkah kewaspadaan PKK meliputi, ikut dalam proses perencanaan program, ikut dalam pelaksanaan program dan kegiatan, melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap proses kegiatan, ikut dalam proses penilaian/evaluasi hasil-hasil program/kegiatan pencegahan stunting dan melestarikan program/kegiatan pencegahan stunting.

Baca Juga :  Terima 38 Ekor Sapi Kurban Dari Pemprov, Warga Kapuas Apresiasi Kepedu

"Dalam program pencegahan stunting, TP-PKK melakukan pembinaan secara berjenjang. Itu mulai dari meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup manusia dan menurunkan kemiskinan melalui pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat," pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru