26.8 C
Jakarta
Thursday, December 19, 2024

Penanganan Jalan Rusak Akibat Banjir Dipastikan segera Dilakukan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Banjir di sejumlah wilayah kabupaten di Kalteng, membuat sejumlah ruas jalan provinsi, nasional hingga kabupaten mengalami kerusakan. Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran langsung meminta instansi terkait, untuk segera melakukan upaya percepatan penanganan lebih lanjut terhadap sejumlah ruas jalan yang rusak akibat banjir tersebut.

"Perbaikan jalan pasti akan kita laksanakan secepatnya. Sampai saat ini, kami terus melakukan koordinasi dengan pihak Balai Jalan yang ada di Kalteng untuk secepatnya melakukan perbaikan infrastruktur jalan nasional pasca banjir," kata Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Sabtu (11/9). 

Dia mengatakan, setidaknya terdapat dua ruas jalan nasional yang telah terendam banjir akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Seperti yang dialami jalan Trans Kalimantan di Desa Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau dan Trans Kalimantan Kasongan-Kereng Pangi, Kabupaten Katingan. Namun demikian, Pemprov juga melakukan monitoring di sejumlah ruas jalan lainnya. 

Baca Juga :  Hari Ini Kepastian Pelaksanaan MTQ Ditentukan

"Keduanya adalah jalan nasional. Untuk penanganan infrastrukturnya kewenangan dari pemerintah pusat. Kami dari pemerintah provinsi terus mendorong agar kerusakan jalan nasional itu segera ditangani setelah debit air surut," ucapnya.

Selain itu, gubernur juga telah menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalteng untuk segera melakukan penanganan terhadap ruas jalan yang terendam banjir itu. Hal itu agar tidak menyulitkan masyarakat, terutama jalan provinsi pasca banjir.

“Jalan provinsi juga menjadi perhatian kami untuk perbaikan pasca banjir. Untuk jalan kabupaten, kita juga melakukan koordinasi guna mendorong upaya percepatan penanganan jalan,” ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalteng Shalahuddin mengatakan, terdapat 13 ruas jalan di sejumlah wilayah kabupaten/kota yang rawan banjir atau mengalami kerusakan yang menjadi perhatian pihaknya.

"Berdasarkan pemantauan, memang ada sekitar 13 ruas jalan yang terdiri dari 8 ruas jalan nasional dan 5 ruas jalan provinsi yang rawan terendam banjir,” ujarnya.

Baca Juga :  Gubernur : Jangan Takut Vaksinasi, Taati 4M dan Bantu 3T

Dirinya menerangkan, ke-13 ruas jalan tersebut, memang merupakan ruas jalan yang kerap terendam air pada setiap tahunnya. Ini juga menjadi catatan untuk ke depannya agar penanganan lebih baik lagi.

"Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak Balai Jalan untuk siap siaga alat berat dan Dinas PUPR Provinsi juga stanby di lokasi. Itu langkah awal penangananya. Langkah selanjutnya, perbaikan setelah banjir, dan melaporkan ke kementrian,” tegasnya. 

Dia kembali menegaskan, bahwa pihaknya telah melakukan langkah langkah penanganan di sejumlah ruas jalan yang terendam banjir.  Yakni dengan mendirikan posko, kemudian menyiapkan alat berat, dan memasang rambu-rambu peringatan di sejumlah titik rawan, hingga perbaikan awal.

“Di lapangan selain membantu dalam penanganan warga saat banjir, juga evaluasi hingga penanganan cepat pasca banjir,” pungkasnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Banjir di sejumlah wilayah kabupaten di Kalteng, membuat sejumlah ruas jalan provinsi, nasional hingga kabupaten mengalami kerusakan. Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran langsung meminta instansi terkait, untuk segera melakukan upaya percepatan penanganan lebih lanjut terhadap sejumlah ruas jalan yang rusak akibat banjir tersebut.

"Perbaikan jalan pasti akan kita laksanakan secepatnya. Sampai saat ini, kami terus melakukan koordinasi dengan pihak Balai Jalan yang ada di Kalteng untuk secepatnya melakukan perbaikan infrastruktur jalan nasional pasca banjir," kata Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Sabtu (11/9). 

Dia mengatakan, setidaknya terdapat dua ruas jalan nasional yang telah terendam banjir akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Seperti yang dialami jalan Trans Kalimantan di Desa Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau dan Trans Kalimantan Kasongan-Kereng Pangi, Kabupaten Katingan. Namun demikian, Pemprov juga melakukan monitoring di sejumlah ruas jalan lainnya. 

Baca Juga :  Hari Ini Kepastian Pelaksanaan MTQ Ditentukan

"Keduanya adalah jalan nasional. Untuk penanganan infrastrukturnya kewenangan dari pemerintah pusat. Kami dari pemerintah provinsi terus mendorong agar kerusakan jalan nasional itu segera ditangani setelah debit air surut," ucapnya.

Selain itu, gubernur juga telah menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalteng untuk segera melakukan penanganan terhadap ruas jalan yang terendam banjir itu. Hal itu agar tidak menyulitkan masyarakat, terutama jalan provinsi pasca banjir.

“Jalan provinsi juga menjadi perhatian kami untuk perbaikan pasca banjir. Untuk jalan kabupaten, kita juga melakukan koordinasi guna mendorong upaya percepatan penanganan jalan,” ucapnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalteng Shalahuddin mengatakan, terdapat 13 ruas jalan di sejumlah wilayah kabupaten/kota yang rawan banjir atau mengalami kerusakan yang menjadi perhatian pihaknya.

"Berdasarkan pemantauan, memang ada sekitar 13 ruas jalan yang terdiri dari 8 ruas jalan nasional dan 5 ruas jalan provinsi yang rawan terendam banjir,” ujarnya.

Baca Juga :  Gubernur : Jangan Takut Vaksinasi, Taati 4M dan Bantu 3T

Dirinya menerangkan, ke-13 ruas jalan tersebut, memang merupakan ruas jalan yang kerap terendam air pada setiap tahunnya. Ini juga menjadi catatan untuk ke depannya agar penanganan lebih baik lagi.

"Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak Balai Jalan untuk siap siaga alat berat dan Dinas PUPR Provinsi juga stanby di lokasi. Itu langkah awal penangananya. Langkah selanjutnya, perbaikan setelah banjir, dan melaporkan ke kementrian,” tegasnya. 

Dia kembali menegaskan, bahwa pihaknya telah melakukan langkah langkah penanganan di sejumlah ruas jalan yang terendam banjir.  Yakni dengan mendirikan posko, kemudian menyiapkan alat berat, dan memasang rambu-rambu peringatan di sejumlah titik rawan, hingga perbaikan awal.

“Di lapangan selain membantu dalam penanganan warga saat banjir, juga evaluasi hingga penanganan cepat pasca banjir,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru