27.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

Inflasi di Kalteng Masih Stabil, Saat Ini Masih Melakukan Upaya Agar Tetap Terjaga

PALANGKARAYA, PROKATENG.CO – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Provinsi Kalteng Sri Widanarni. Menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024. Bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Senin (10/6/2024).

Dalam arahannya, Tito mengatakan meskipun komoditas beras masih relatif terkendali karena panen di bulan April-Juni, namun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Iduladha.

“Komoditas yang mengalami kenaikan menjelang Iduladha adalah telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti. Menyampaikan dalam paparannya, Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu pertama Juni mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya.

Baca Juga :  Disperkimtan Kalteng Berupaya Sinergikan Luasan Kawasan Permukiman

“Sedangkan jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan IPH pada minggu pertama Juni bertambah,” ujarnya.

Ia menekankan, komoditas pangan yang perlu diwaspadai adalah cabai rawit.  “Harga cabai rawit pada minggu pertama Juni mulai naik sebesar 0,26% dibanding Mei 2024. Jumlah Kabupaten atau Kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit pada minggu pertama Juni bertambah cukup signifikan,” bebernya.

Dia menerangkan. Harga bawang merah menunjukkan penurunan yang signifikan pada minggu pertama Juni 2024.  “Sementara, harga bawang putih, telur ayam ras, dan gula pasir juga perlahan mengalami penurunan,” pungkasnya.

Sri Widanarni mengatakan rakor kali ini berbeda dari sebelumnya karena rakor kali ini membahas persoalan Tuberkulosis (TBC) yang mana Indonesia berada di urutan kedua sedunia, setelah India.

Baca Juga :  Pemprov Inventarisasi Kebutuhan Kelotok Sekolah

“Rata-rata yang kena TBC itu usia produktif 15-54 tahun, yang mana tingkat kematiannya mencapai 134 ribu per tahun, dan ini sangat luar biasa, melebihi tingkat kematian pada Covid-19 kemarin,” ungkapnya.

Sri menyebut, inflasi di Kalteng masih stabil, bertahan di angka 2,72% (y-o-y).  “Kenaikan harga pangan kita juga tidak terlalu tinggi, masih stabil. Saat ini kita melakukan upaya agar inflasi tetap terjaga,” tukasnya.

Nampak hadir mendampingi Sri Widanarni, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait.  Hadir pula secara virtual, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.(hfz)

PALANGKARAYA, PROKATENG.CO – Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Setda Provinsi Kalteng Sri Widanarni. Menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024. Bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah Kantor Gubernur Kalteng, Senin (10/6/2024).

Dalam arahannya, Tito mengatakan meskipun komoditas beras masih relatif terkendali karena panen di bulan April-Juni, namun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan menjelang Hari Raya Iduladha.

“Komoditas yang mengalami kenaikan menjelang Iduladha adalah telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti. Menyampaikan dalam paparannya, Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu pertama Juni mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya.

Baca Juga :  Disperkimtan Kalteng Berupaya Sinergikan Luasan Kawasan Permukiman

“Sedangkan jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan IPH pada minggu pertama Juni bertambah,” ujarnya.

Ia menekankan, komoditas pangan yang perlu diwaspadai adalah cabai rawit.  “Harga cabai rawit pada minggu pertama Juni mulai naik sebesar 0,26% dibanding Mei 2024. Jumlah Kabupaten atau Kota yang mengalami kenaikan harga cabai rawit pada minggu pertama Juni bertambah cukup signifikan,” bebernya.

Dia menerangkan. Harga bawang merah menunjukkan penurunan yang signifikan pada minggu pertama Juni 2024.  “Sementara, harga bawang putih, telur ayam ras, dan gula pasir juga perlahan mengalami penurunan,” pungkasnya.

Sri Widanarni mengatakan rakor kali ini berbeda dari sebelumnya karena rakor kali ini membahas persoalan Tuberkulosis (TBC) yang mana Indonesia berada di urutan kedua sedunia, setelah India.

Baca Juga :  Pemprov Inventarisasi Kebutuhan Kelotok Sekolah

“Rata-rata yang kena TBC itu usia produktif 15-54 tahun, yang mana tingkat kematiannya mencapai 134 ribu per tahun, dan ini sangat luar biasa, melebihi tingkat kematian pada Covid-19 kemarin,” ungkapnya.

Sri menyebut, inflasi di Kalteng masih stabil, bertahan di angka 2,72% (y-o-y).  “Kenaikan harga pangan kita juga tidak terlalu tinggi, masih stabil. Saat ini kita melakukan upaya agar inflasi tetap terjaga,” tukasnya.

Nampak hadir mendampingi Sri Widanarni, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Provinsi Kalteng terkait.  Hadir pula secara virtual, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru