PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, mengeluarkan ultimatum keras kepada kepala daerah yang dinilai kurang bersinergi dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026. Pesan itu disampaikan langsung saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) Provinsi di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (10/4).
Di hadapan peserta Musrenbang RKPD 2026, Agustiar menegaskan bahwa program dari daerah yang enggan berkoordinasi dan tidak menunjukkan komitmen jelas akan dicoret dari perencanaan pembangunan provinsi.
“Saya minta seluruh kepala daerah serius menyelaraskan program dengan provinsi. Kalau tidak mau koordinasi dan tidak sinkron, program bisa saya cabut. Jangan karena ego sektoral, pembangunan untuk masyarakat jadi terhambat,” tegasnya.
Pernyataan itu dilontarkan di tengah penyusunan RKPD 2026, bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Ia menekankan pentingnya penyelarasan arah pembangunan daerah dengan Asta Cita Presiden dan visi Indonesia Emas 2045.
“Pembangunan harus serempak. Jika ada daerah yang tidak siap bekerja sama, program dan pendanaan bisa dipindahkan ke wilayah yang lebih responsif,” ujarnya.
Tak hanya soal keselarasan program, Agustiar juga menyoroti perlunya sinergi konkret dari pemerintah kabupaten/kota, terutama dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), validasi data perpajakan, dan pelaporan wajib pajak. Ia memperingatkan bahwa penyaluran dana bagi hasil dapat ditunda bila kewajiban administratif tidak dipenuhi.
“Kalau data awal tidak diberikan, tidak ada anggaran operasional pendataan, dan pelaporan tidak aktif, ya jangan salahkan kalau dana bagi hasil kita tunda. Kita ingin sistem yang fair dan transparan,” imbuhnya.
Selain menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor, Gubernur juga membeberkan sejumlah program prioritas untuk 2026. Di antaranya, pendidikan dan layanan kesehatan gratis, pengembangan shrimp estate di wilayah barat, pembangunan konektivitas antardaerah, serta hilirisasi sumber daya alam. Semua itu dirancang dalam kerangka mewujudkan Kalteng Berkah, Maju, dan Bermartabat.
“Kalau kepala daerah kompak, visi besar ini akan lebih mudah tercapai. Tapi kalau tidak, lebih baik fokus ke daerah yang punya semangat kerja dan siap berbenah,” pungkasnya. (hfz)