PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyoroti terjadinya selisih harga yang signifikan pada LPG 3 kilogram. Antara tingkat pangkalan dan pengecer, yang dinilai berpotensi merugikan masyarakat.
Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Yuas Elko. Menyampaikan bahwa harga LPG 3 kilogram di pangkalan masih berada pada kisaran standar, yaitu Rp22.000 per tabung.
“Di pangkalan harga LPG 3 kilogram tetap Rp22.000, namun di tingkat pengecer terdapat temuan harga yang mencapai Rp40.000 per tabung,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).
Dia menambahkan. Bahwa kondisi tersebut diduga dipicu oleh praktik penjualan berantai yang dilakukan oleh oknum tertentu. Sehingga menyebabkan lonjakan harga yang tidak wajar.
“Kami menduga adanya pihak atau oknum tertentu yang melakukan penjualan secara berlapis. Sehingga harga di masyarakat meningkat cukup signifikan,” jelasnya.
Dalam rangka menertibkan distribusi LPG 3 kilogram, pemerintah telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian.
“Upaya penataan telah dilakukan, dan Polri sedang melaksanakan pengawasan serta pemantauan terhadap pangkalan maupun agen,” tegasnya.
Dia menyampaikan. Bahwa langkah antisipatif akan terus diperkuat, terutama menjelang akhir tahun yang biasanya mengalami peningkatan kebutuhan energi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai dan mengantisipasi potensi penyimpangan distribusi LPG, terlebih menjelang akhir tahun,” pungkasnya. (*/adr)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyoroti terjadinya selisih harga yang signifikan pada LPG 3 kilogram. Antara tingkat pangkalan dan pengecer, yang dinilai berpotensi merugikan masyarakat.
Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Yuas Elko. Menyampaikan bahwa harga LPG 3 kilogram di pangkalan masih berada pada kisaran standar, yaitu Rp22.000 per tabung.
“Di pangkalan harga LPG 3 kilogram tetap Rp22.000, namun di tingkat pengecer terdapat temuan harga yang mencapai Rp40.000 per tabung,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).
Dia menambahkan. Bahwa kondisi tersebut diduga dipicu oleh praktik penjualan berantai yang dilakukan oleh oknum tertentu. Sehingga menyebabkan lonjakan harga yang tidak wajar.
“Kami menduga adanya pihak atau oknum tertentu yang melakukan penjualan secara berlapis. Sehingga harga di masyarakat meningkat cukup signifikan,” jelasnya.
Dalam rangka menertibkan distribusi LPG 3 kilogram, pemerintah telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian.
“Upaya penataan telah dilakukan, dan Polri sedang melaksanakan pengawasan serta pemantauan terhadap pangkalan maupun agen,” tegasnya.
Dia menyampaikan. Bahwa langkah antisipatif akan terus diperkuat, terutama menjelang akhir tahun yang biasanya mengalami peningkatan kebutuhan energi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai dan mengantisipasi potensi penyimpangan distribusi LPG, terlebih menjelang akhir tahun,” pungkasnya. (*/adr)