PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO – Langkah konkret dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Tengah dalam menekan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Salah satunya dengan membentuk dan membina 75 regu Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tersebar di 14 kabupaten/kota, termasuk di Kotawaringin Barat.
Kecamatan Kumai menjadi lokasi pembinaan terbaru. Di daerah ini, BPBD Provinsi Kalteng memberikan pelatihan intensif di dua titik dengan melibatkan enam regu MPA, masing-masing beranggotakan 15 orang. Proses pelatihan mencakup materi teori sekaligus praktik pengendalian karhutla.
“Ada enam MPA yang dibentuk di Kabupaten Kobar dan sekaligus diberikan materi tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan, serta praktik langsung dari BPBD Provinsi Kalteng dan BPBD Kotawaringin Barat,” kata Kalaksa BPBD Provinsi Kalteng Ahmad Toyib, Rabu (7/5/2025).
Pembentukan MPA ini bertujuan memperluas jangkauan penanggulangan karhutla di wilayah rawan. Personel yang tergabung dalam Satgas Lapangan berasal dari elemen masyarakat, termasuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Sebelum diaktivasi menjelang musim kemarau, personil yang dibentuk melalui MPA ini kita berikan pelatihan dan pembinaan, guna meningkatkan kapasitas serta ketangguhan personil dalam bertugas saat ada bencana,” jelasnya.
Toyib menyebut, pelatihan serupa akan digelar secara bertahap di 28 titik pada 14 wilayah kabupaten/kota. Total ada 75 regu MPA yang akan diterjunkan, dengan kekuatan sekitar 1.125 personel.
“Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan kabupaten kelima yang dibentuk dan diberi pelatihan, karena sebelumnya telah dilaksanakan di empat kabupaten/kota yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Gunung Mas dan Kabupaten Kapuas,” tambahnya.
Toyib menegaskan pentingnya pemahaman teknis pemadaman serta keselamatan personel saat bertugas.
“Kami berharap semua tim yang bertugas di lapangan untuk selalu waspada dan mematuhi prosedur keselamatan. Jangan pernah mengambil resiko yang tidak perlu dan selalu menggunakan APD saat bertugas. Keselamatan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Ia berharap keberadaan MPA di Kotawaringin Barat mampu berkontribusi dalam menciptakan Kalteng yang bebas bencana, khususnya dari kabut asap.
Lebih jauh, Toyib menekankan bahwa program pengendalian karhutla merupakan bagian dari 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah periode 2025–2030.
“Hal ini menandakan bahwa Gubernur Kalimantan Tengah memberikan perhatian serius terhadap pengendalian karhutla di wilayah Kalimantan Tengah, dalam rangka mewujudkan Kalteng Bebas Kabut Asap di Tahun 2025,” ujar Toyib.
Pemprov melalui BPBD juga memperluas keberadaan Pos Lapangan Satgas Karhutla. Jika tahun 2024 terdapat 64 titik, maka tahun ini ditambah menjadi 75 pos, menyasar area paling rawan.
“Kita percaya bahwa ini merupakan modal yang sangat baik dalam mewujudkan cita-cita Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur untuk mewujudkan Kalteng Bebas Kabut Asap,” tutupnya. (mmckalteng)