26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tak Mau BLT Salah Sasaran, Gubernur Minta Bantuan Kapolda dan Danrem

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO
Gubernur Kalteng H
Sugianto Sabran terus menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang berasal
dari dana APBD Pemprov Kalteng kepada masyarakat miskin dan yang terdampak
akibat pendemi virus corona (Covid-19).

Plt Kepala Dinas Sosial Kalteng dr Rian Tangkudung mengatakan, bantuan ini
bukan hanya bagi warga miskin tapi juga yang terdampak. Menurutnya, kendati
telah menyalurkan bantuan tahap pertama masih ada bansos tahap kedua dengan
sasaran yang sama tetapi belum pernah mendapat bansos.

Proses penyusunan datanya sama persis dengan tahap pertama. Namun untuk
memperluas jangkauan, penelusuran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) oleh
kabupaten kota akan dibantu oleh berbagai pihak misalnya tokoh masyarakat,
damang dan lainnya.

“Gubernur juga sudah menyurati kepada Kapolda dan Danrem untuk meminta
dukungan Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam membantu penelusuran KPM tahap
kedua,” jelasnya kepada Kalteng Pos di ruang kerjanya, Kamis (4/6).

Baca Juga :  Ancaman Covid-19 Mengerikan, Pemprov Kalteng Perketat Pintu Masuk

Dijelaskan dr Rian bahwa data tahap pertama penerima BLT adalah 180.747 KPM
dengan besaran akan menerima Rp500 ribu per KPM.

“Selain data yang diserahkan Dinsos kabupaten kota, juga ada data yang
diajukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Koperasi UMKM, Dinas
TPHP, Dinas Tenaga Kerja dan lain-lain,” imbuhnya.

Data yang masuk itu akan dilakukan pemadanan (validasi-verifikasi) oleh
Dinsos Kalteng, kemudian dilanjutkan oleh BPKP. Setelah itu data tersebut
dikembalikan lagi ke Dinsos kabupaten kota dan OPD untuk verifikasi atau
checking ulang.

“Setelah itu baru dikirim kembali ke Dinsos Kalteng untuk dijadikan
data KPM tahap pertama,” ujar mantan Direktur RSUD dr Doris Sylvanus
tersebut.

Baca Juga :  Wagub Apresiasi Kemajuan Kabupaten Seruyan

Untuk sasaran penerima BLT sendiri sudah sangat jelas disampaikan bahwa
ditujukan dengan sasaran seperti pedagang kaki lima, pedagang asongan, petani,
marbot, pendeta dan guru ngaji, nelayan ojol, tukang parkir, orang terlantar,
mahasiswa, buruh, korban PHK, keluarga pra sejahtera yang tidak masuk dalam
DTKS dan pekerja profesi yang tidak memiliki penghasilan tetap.

“Ditekankan oleh Gubernur H Sugianto Sabran bahwa bukan hanya yang
miskin, tapi yang terdampak. Misalnya nelayan yang pada awalnya tidak miskin,
tapi akibat pandemi akhirnya terdampak juga,” pungkas dr Rian.

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO
Gubernur Kalteng H
Sugianto Sabran terus menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang berasal
dari dana APBD Pemprov Kalteng kepada masyarakat miskin dan yang terdampak
akibat pendemi virus corona (Covid-19).

Plt Kepala Dinas Sosial Kalteng dr Rian Tangkudung mengatakan, bantuan ini
bukan hanya bagi warga miskin tapi juga yang terdampak. Menurutnya, kendati
telah menyalurkan bantuan tahap pertama masih ada bansos tahap kedua dengan
sasaran yang sama tetapi belum pernah mendapat bansos.

Proses penyusunan datanya sama persis dengan tahap pertama. Namun untuk
memperluas jangkauan, penelusuran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) oleh
kabupaten kota akan dibantu oleh berbagai pihak misalnya tokoh masyarakat,
damang dan lainnya.

“Gubernur juga sudah menyurati kepada Kapolda dan Danrem untuk meminta
dukungan Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam membantu penelusuran KPM tahap
kedua,” jelasnya kepada Kalteng Pos di ruang kerjanya, Kamis (4/6).

Baca Juga :  Ancaman Covid-19 Mengerikan, Pemprov Kalteng Perketat Pintu Masuk

Dijelaskan dr Rian bahwa data tahap pertama penerima BLT adalah 180.747 KPM
dengan besaran akan menerima Rp500 ribu per KPM.

“Selain data yang diserahkan Dinsos kabupaten kota, juga ada data yang
diajukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Koperasi UMKM, Dinas
TPHP, Dinas Tenaga Kerja dan lain-lain,” imbuhnya.

Data yang masuk itu akan dilakukan pemadanan (validasi-verifikasi) oleh
Dinsos Kalteng, kemudian dilanjutkan oleh BPKP. Setelah itu data tersebut
dikembalikan lagi ke Dinsos kabupaten kota dan OPD untuk verifikasi atau
checking ulang.

“Setelah itu baru dikirim kembali ke Dinsos Kalteng untuk dijadikan
data KPM tahap pertama,” ujar mantan Direktur RSUD dr Doris Sylvanus
tersebut.

Baca Juga :  Wagub Apresiasi Kemajuan Kabupaten Seruyan

Untuk sasaran penerima BLT sendiri sudah sangat jelas disampaikan bahwa
ditujukan dengan sasaran seperti pedagang kaki lima, pedagang asongan, petani,
marbot, pendeta dan guru ngaji, nelayan ojol, tukang parkir, orang terlantar,
mahasiswa, buruh, korban PHK, keluarga pra sejahtera yang tidak masuk dalam
DTKS dan pekerja profesi yang tidak memiliki penghasilan tetap.

“Ditekankan oleh Gubernur H Sugianto Sabran bahwa bukan hanya yang
miskin, tapi yang terdampak. Misalnya nelayan yang pada awalnya tidak miskin,
tapi akibat pandemi akhirnya terdampak juga,” pungkas dr Rian.

Terpopuler

Artikel Terbaru