26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mendekati Ramadan, Pemprov Kalteng Mulai Pantau Harga Bahan Pokok di Pasaran

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Menjelang hari raya keagamaan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan pemantauan harga pangan guna memastikan stabilitas harga dan stok bahan pokok di pasaran. Pemantauan harga tersebut, menunjukkan bahwa harga bahan pokok masih dalam keadaan normal.

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko menyampaikan, bahwa hasil bawang merah dijual dengan harga Rp35.000/kg, bawang putih Rp.38.000/kg, beras stabilitas pasokan harga pangan (SPHP) Rp57.000/5 kg, dan beras lokal serta beras Banjarmasin berkisar di harga Rp16.000/kg hingga Rp.18.000/kg.

“Beras dan LPG 3 kg subsidi perlu dipantau, karena kenaikan harga dapat memberatkan masyarakat. Dilaporkan harga LPG subsidi masih naik berkisar di harga Rp35.000 hingga Rp38.000, yang artinya harga masih tinggi selama lebih dari satu tahun,” ujarnya saat usai melakukan pemantauan di Pasar Besar Kota Palangkaraya, Selasa (5/3/2024).

Baca Juga :  Pasca Penangkapan Terduga Teroris, Pemprov Minta Semua Pihak Tingkatka

Selain itu dari pantauannya, harga minyak goreng curah juga mengalami kenaikan sebesar Rp14.000/liter hingga Rp16.000/liter, karena menyuplai dari perusahaan minyak belum mencukupi. Meskipun demikian, harga daging sapi masih stabil berkisar Rp140.000/kg hingga Rp145.000/kg. Sedangkan harga telur ayam ras bervariasi tergantung ukuran telur yaitu berkisar dari Rp2.100/butir sampai Rp2.300/butir.

Yuas menuturkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan operasi pasar guna stabilkan harga kebutuhan pokok di pasaran. Selain itu, gerakan tanam jenis tanaman hortikultura juga dapat membantu menstabilkan harga bahan pokok dan memperkuat ketahanan pangan di Kalteng.

“Diharapkan inflasi di Kalteng dapat terkendali dan masyarakat tidak perlu khawatir karena stok bahan pokok masih banyak. Pemerintah terus melakukan pemantauan dan upaya yang diperlukan untuk memastikan stabilitas harga dan stok bahan pokok yang cukup di pasaran,” pungkasnya. (hfz/hnd)

Baca Juga :  Belajar Kitab Kuning Ala Pondok Pesantren Hingga Tadarus dan Tahsin

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Menjelang hari raya keagamaan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melaksanakan pemantauan harga pangan guna memastikan stabilitas harga dan stok bahan pokok di pasaran. Pemantauan harga tersebut, menunjukkan bahwa harga bahan pokok masih dalam keadaan normal.

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko menyampaikan, bahwa hasil bawang merah dijual dengan harga Rp35.000/kg, bawang putih Rp.38.000/kg, beras stabilitas pasokan harga pangan (SPHP) Rp57.000/5 kg, dan beras lokal serta beras Banjarmasin berkisar di harga Rp16.000/kg hingga Rp.18.000/kg.

“Beras dan LPG 3 kg subsidi perlu dipantau, karena kenaikan harga dapat memberatkan masyarakat. Dilaporkan harga LPG subsidi masih naik berkisar di harga Rp35.000 hingga Rp38.000, yang artinya harga masih tinggi selama lebih dari satu tahun,” ujarnya saat usai melakukan pemantauan di Pasar Besar Kota Palangkaraya, Selasa (5/3/2024).

Baca Juga :  Pasca Penangkapan Terduga Teroris, Pemprov Minta Semua Pihak Tingkatka

Selain itu dari pantauannya, harga minyak goreng curah juga mengalami kenaikan sebesar Rp14.000/liter hingga Rp16.000/liter, karena menyuplai dari perusahaan minyak belum mencukupi. Meskipun demikian, harga daging sapi masih stabil berkisar Rp140.000/kg hingga Rp145.000/kg. Sedangkan harga telur ayam ras bervariasi tergantung ukuran telur yaitu berkisar dari Rp2.100/butir sampai Rp2.300/butir.

Yuas menuturkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan operasi pasar guna stabilkan harga kebutuhan pokok di pasaran. Selain itu, gerakan tanam jenis tanaman hortikultura juga dapat membantu menstabilkan harga bahan pokok dan memperkuat ketahanan pangan di Kalteng.

“Diharapkan inflasi di Kalteng dapat terkendali dan masyarakat tidak perlu khawatir karena stok bahan pokok masih banyak. Pemerintah terus melakukan pemantauan dan upaya yang diperlukan untuk memastikan stabilitas harga dan stok bahan pokok yang cukup di pasaran,” pungkasnya. (hfz/hnd)

Baca Juga :  Belajar Kitab Kuning Ala Pondok Pesantren Hingga Tadarus dan Tahsin

Terpopuler

Artikel Terbaru