PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalimantan Tengah (Kalteng), Sri Widanarni, mengingatkan pentingnya penggunaan pakan sesuai standar Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) untuk menjaga kualitas hasil panen.
Menurutnya, pakan yang tepat tidak hanya mempercepat pertumbuhan ikan, tetapi juga menjaga kesehatan kolam dan memastikan hasil panen aman dikonsumsi manusia.
“Kalau pakannya salah, ikan bisa lambat tumbuh, mudah sakit, bahkan membahayakan kesehatan manusia,” tegas Sri, Kamis (4/9/2025).
Ia menjelaskan, ada tiga kategori pakan yang bisa digunakan pembudidaya, yaitu pakan alami seperti plankton, cacing sutra, azolla, dan kutu air; pakan buatan berupa pelet mandiri maupun pelet komersial berlabel resmi; serta pakan tambahan dari bahan nabati segar seperti dedak, ampas tahu, atau jagung fermentasi.
Sebaliknya, pakan berbahaya seperti pelet berjamur, bangkai, jeroan, atau sampah dapur tidak boleh diberikan kepada ikan karena bisa menimbulkan dampak serius.
“Selain merusak kualitas air kolam, penggunaan pakan berbahaya juga bisa menimbulkan kematian massal pada ikan,” ungkapnya.
Sri berharap, pembudidaya di Kalteng semakin bijak dalam memilih pakan, sebab ikan sehat berawal dari pakan yang baik.
“Panen berkah lahir dari tangan yang bijak. Kalau dari awal sudah benar, hasil panennya pasti menguntungkan,” tutupnya.(hfz)