31.2 C
Jakarta
Monday, October 14, 2024

Waspadai Bahaya Polusi Udara terhadap Kesehatan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Polusi udara tak boleh dianggap remeh. Sebab, bahaya polusi udara tidak hanya berdampak terhadap paru-paru, tapi  kesehatan kulit juga bisa terganggu.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangkaraya, Andjar Hari Purnomo. Dijelaskannya, polusi udara dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti asap rokok, asap pabrik, asap kendaraan bermotor, debu jalanan, bahkan asap dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Polusi udara pada musim kemarau dapat meningkat, sebab hal tersebut terjadi karena curah hujan dan kecepatan angin rendah. Apalagi ditambah kondisi terjadi Karhutla yang dapat menyebabkan kondisi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), selain itu kerap terjadi adanya alergi dan iritasi pada kulit manusia.

Baca Juga :  Hari Jadi Pemko Tanpa Kehadiran Anggota Dewan

“Polusi udara ini dapat menyerang siapa saja. Namun yang paling rentan itu usia Balita (1-5 tahun) yang dapat mengakibatkan alergi serta iritasi pada kulit,”ucapnya, Senin (19/6/2023).

Zat berbahaya yang dihasilkan dari polusi udara, seperti karbon monoksida, benzena, hidrogen klorida, ozon, dan logam berat, termasuk timbal dan merkuri. Zat-zat tersebut  bisa merusak dan meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah pada kulit.

Selain itu,  paparan zat beracun, polusi pada kulit juga bisa disebabkan oleh mikroorganisme. Seperti bakteri dan jamur yang berkembang biak pada benda atau area di tempat yang jarang dibersihkan.

“Perlu kita ketahui ada macam-macam dampak polusi udara bagi kulit manusia. Misalnya, iritasi akibat polusi bisa terjadi ketika kulit terpapar berbagai sumber polusi, seperti asap kendaraan, debu, asap rokok dan asap Karhutla. Kemudian, alergi kulit yang menyebabkan seseorang mengalami gejala berupa muncul ruam dan bentol di kulit, gatal-gatal, dan kulit kering. Bahkan dampak parahnya dapat menyebabkan kanker kulit,”paparnya.

Baca Juga :  ASN di Palangka Raya Mulai Terapkan Sistem WFO

Dirinya juga memberitahukan, cara mencegah dampak kerusakan kulit akibat polusi, dengan menggunakan masker, baju lengan panjang, dan topi saat beraktivitas di luar rumah, dan mengkonsumsi makanan yang bergizi.

“Oleh sebab itulah, penting dilakukan pencegahan dan apabila sudah terkena imbas dari polusi udara di kulit kita. Segera lakukan pengobatan di sarana prasarana medis terdekat,”tandasnya. (pri/rin)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Polusi udara tak boleh dianggap remeh. Sebab, bahaya polusi udara tidak hanya berdampak terhadap paru-paru, tapi  kesehatan kulit juga bisa terganggu.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangkaraya, Andjar Hari Purnomo. Dijelaskannya, polusi udara dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti asap rokok, asap pabrik, asap kendaraan bermotor, debu jalanan, bahkan asap dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Polusi udara pada musim kemarau dapat meningkat, sebab hal tersebut terjadi karena curah hujan dan kecepatan angin rendah. Apalagi ditambah kondisi terjadi Karhutla yang dapat menyebabkan kondisi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), selain itu kerap terjadi adanya alergi dan iritasi pada kulit manusia.

Baca Juga :  Hari Jadi Pemko Tanpa Kehadiran Anggota Dewan

“Polusi udara ini dapat menyerang siapa saja. Namun yang paling rentan itu usia Balita (1-5 tahun) yang dapat mengakibatkan alergi serta iritasi pada kulit,”ucapnya, Senin (19/6/2023).

Zat berbahaya yang dihasilkan dari polusi udara, seperti karbon monoksida, benzena, hidrogen klorida, ozon, dan logam berat, termasuk timbal dan merkuri. Zat-zat tersebut  bisa merusak dan meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah pada kulit.

Selain itu,  paparan zat beracun, polusi pada kulit juga bisa disebabkan oleh mikroorganisme. Seperti bakteri dan jamur yang berkembang biak pada benda atau area di tempat yang jarang dibersihkan.

“Perlu kita ketahui ada macam-macam dampak polusi udara bagi kulit manusia. Misalnya, iritasi akibat polusi bisa terjadi ketika kulit terpapar berbagai sumber polusi, seperti asap kendaraan, debu, asap rokok dan asap Karhutla. Kemudian, alergi kulit yang menyebabkan seseorang mengalami gejala berupa muncul ruam dan bentol di kulit, gatal-gatal, dan kulit kering. Bahkan dampak parahnya dapat menyebabkan kanker kulit,”paparnya.

Baca Juga :  ASN di Palangka Raya Mulai Terapkan Sistem WFO

Dirinya juga memberitahukan, cara mencegah dampak kerusakan kulit akibat polusi, dengan menggunakan masker, baju lengan panjang, dan topi saat beraktivitas di luar rumah, dan mengkonsumsi makanan yang bergizi.

“Oleh sebab itulah, penting dilakukan pencegahan dan apabila sudah terkena imbas dari polusi udara di kulit kita. Segera lakukan pengobatan di sarana prasarana medis terdekat,”tandasnya. (pri/rin)

Terpopuler

Artikel Terbaru