31.6 C
Jakarta
Wednesday, July 16, 2025

Program Sekolah Rakyat Prioritaskan Anak Tidak Mampu

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Sosial Kota Palangka Raya, Riduan. Mengatakan Program Sekolah Rakyat (SR) yang merupakan inisiatif Presiden RI melalui Kementerian Sosial, menjadi langkah nyata dalam memastikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan rentan.

Di Kota Palangka Raya sendiri, pelaksanaan program ini akan dipusatkan di SDN 2 Langkai yang saat ini tengah direnovasi untuk mendukung kebutuhan program tersebut.

“Di tahap awal, Kota Palangka Raya mendapat kuota sebanyak 75 anak untuk mengikuti program Sekolah Rakyat. Anak-anak tersebut berasal dari keluarga kategori desil 1 (sangat miskin) dan desil 2 (miskin) dengan rentang usia 6 hingga 12 tahun,” ujar Riduan pada Rabu, (16/7/2025)

Menurutnya. Program ini secara khusus memprioritaskan anak-anak yang mengalami putus sekolah atau berisiko putus sekolah karena kendala biaya. Dengan dukungan penuh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), SR akan memberikan pendidikan gratis sepenuhnya tanpa beban biaya kepada peserta didik.

Baca Juga :  Dicari Guru untuk Sekolah Rakyat, Anda Berminat? Ini Syaratnya

“Semua pembiayaan ditanggung oleh pemerintah pusat, termasuk fasilitas sekolah, asrama, dan kebutuhan harian siswa. Mulai dari seragam sekolah, sepatu, perlengkapan belajar, hingga tempat tinggal, semuanya diberikan secara gratis,” ucapnya.

Riduan menegaskan, kehadiran Sekolah Rakyat merupakan bentuk intervensi nyata negara dalam membantu keluarga kurang mampu agar anak-anak mereka tetap mendapatkan hak pendidikan yang layak, tanpa terkendala kondisi ekonomi.

“Ini bukan hanya soal sekolah, tapi juga pemberdayaan sosial. Anak-anak yang terlantar atau berasal dari keluarga miskin akan diasramakan dan diasuh dengan pendekatan menyeluruh agar mereka bisa belajar dengan nyaman dan aman,” ujarnya.

Riduan menjelaskan, proses seleksi calon peserta dilakukan dengan melibatkan para pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka bertugas melakukan verifikasi dan pendataan langsung ke lapangan untuk memastikan siswa yang direkrut benar-benar berasal dari keluarga yang berhak menerima bantuan.

Baca Juga :  Evaluasi TPK, Pj Wali Kota Palangka Raya Dorong Upaya Maksimal Turunkan Stunting

Riduan berharap, seluruh pihak mendukung penuh pelaksanaan program ini agar benar-benar menjadi solusi atas ketimpangan akses pendidikan di Kota Palangka Raya.

“Dengan sinergi dan kolaborasi lintas sektor, kita ingin memastikan bahwa tidak ada anak di kota ini yang gagal sekolah hanya karena tidak punya biaya,” tandasnya. (jef)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Sosial Kota Palangka Raya, Riduan. Mengatakan Program Sekolah Rakyat (SR) yang merupakan inisiatif Presiden RI melalui Kementerian Sosial, menjadi langkah nyata dalam memastikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan rentan.

Di Kota Palangka Raya sendiri, pelaksanaan program ini akan dipusatkan di SDN 2 Langkai yang saat ini tengah direnovasi untuk mendukung kebutuhan program tersebut.

“Di tahap awal, Kota Palangka Raya mendapat kuota sebanyak 75 anak untuk mengikuti program Sekolah Rakyat. Anak-anak tersebut berasal dari keluarga kategori desil 1 (sangat miskin) dan desil 2 (miskin) dengan rentang usia 6 hingga 12 tahun,” ujar Riduan pada Rabu, (16/7/2025)

Menurutnya. Program ini secara khusus memprioritaskan anak-anak yang mengalami putus sekolah atau berisiko putus sekolah karena kendala biaya. Dengan dukungan penuh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), SR akan memberikan pendidikan gratis sepenuhnya tanpa beban biaya kepada peserta didik.

Baca Juga :  Dicari Guru untuk Sekolah Rakyat, Anda Berminat? Ini Syaratnya

“Semua pembiayaan ditanggung oleh pemerintah pusat, termasuk fasilitas sekolah, asrama, dan kebutuhan harian siswa. Mulai dari seragam sekolah, sepatu, perlengkapan belajar, hingga tempat tinggal, semuanya diberikan secara gratis,” ucapnya.

Riduan menegaskan, kehadiran Sekolah Rakyat merupakan bentuk intervensi nyata negara dalam membantu keluarga kurang mampu agar anak-anak mereka tetap mendapatkan hak pendidikan yang layak, tanpa terkendala kondisi ekonomi.

“Ini bukan hanya soal sekolah, tapi juga pemberdayaan sosial. Anak-anak yang terlantar atau berasal dari keluarga miskin akan diasramakan dan diasuh dengan pendekatan menyeluruh agar mereka bisa belajar dengan nyaman dan aman,” ujarnya.

Riduan menjelaskan, proses seleksi calon peserta dilakukan dengan melibatkan para pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH). Mereka bertugas melakukan verifikasi dan pendataan langsung ke lapangan untuk memastikan siswa yang direkrut benar-benar berasal dari keluarga yang berhak menerima bantuan.

Baca Juga :  Evaluasi TPK, Pj Wali Kota Palangka Raya Dorong Upaya Maksimal Turunkan Stunting

Riduan berharap, seluruh pihak mendukung penuh pelaksanaan program ini agar benar-benar menjadi solusi atas ketimpangan akses pendidikan di Kota Palangka Raya.

“Dengan sinergi dan kolaborasi lintas sektor, kita ingin memastikan bahwa tidak ada anak di kota ini yang gagal sekolah hanya karena tidak punya biaya,” tandasnya. (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/