PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Menjelang bulan Ramadan, Pemerintah Kota Palangka Raya memastikan stok bahan pangan, terutama beras, dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Namun, Pemko juga mewaspadai potensi lonjakan harga pada beberapa komoditas, terutama cabai.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Palangka Raya, Arbert Tombak, menjelaskan bahwa ketersediaan beras dipastikan cukup hingga dua bulan mendatang. Pasokan beras untuk Kalimantan Tengah akan terus terjaga, berkat panen raya padi yang dijadwalkan pada bulan Maret mendatang.
“Stok beras saat ini cukup hingga pertengahan April. Panen raya di Kapuas dan sejumlah daerah lainnya akan memperkuat pasokan beras. Namun, kami tetap waspadai kemungkinan lonjakan harga karena spekulasi pasar,” kata Arbert saat memimpin Rapat Koordinasi Inflasi, Senin (10/2/2025).
Selain beras, stok bahan pangan lain seperti gula, tepung, dan minyak goreng juga tercatat aman. Namun, berdasarkan pemantauan pasar, harga cabai rawit menunjukkan kenaikan yang signifikan.
Cabai rawit merah dan hijau kini dihargai hingga Rp55.000 per kilogram, sementara cabai rawit biasa naik dari Rp70.000 menjadi Rp75.000 per kilogram.
“Namun, harga cabai merah keriting justru turun Rp10.000 per kilogram, kini dijual seharga Rp40.000 per kilogram. Begitu pula harga minyak goreng yang tetap di angka Rp17.000 per liter, meskipun HET pemerintah adalah Rp15.300 per liter,” ujarnya.
Untuk menjaga kestabilan harga, Pemko Palangka Raya memastikan beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tetap tersedia dengan harga sesuai HET Rp13.000 per kilogram.
Langkah ini diambil agar masyarakat bisa memperoleh beras dengan harga yang terjangkau, khususnya menjelang Ramadan.
“Kami akan terus koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan distribusi bahan pokok berjalan lancar. Kami juga mengimbau agar masyarakat tidak membeli dalam jumlah besar, untuk menjaga stabilitas harga,” jelasnya.
Sementara itu, harga daging ayam justru mengalami penurunan, saat ini berada di angka Rp33.000 per kilogram setelah sebelumnya mencapai Rp36.000 per kilogram.
Pemko Palangka Raya mengimbau masyarakat agar tetap bijak berbelanja dan tidak terpengaruh isu-isu mengenai kenaikan harga yang tidak jelas sumbernya.
Diharapkan, dengan pengendalian harga yang dilakukan pemerintah, masyarakat dapat menjalani ibadah puasa dengan tenang tanpa khawatir lonjakan harga bahan pangan. (ndo)