31.6 C
Jakarta
Friday, September 12, 2025

Kemiskinan Rendah, Palangka Raya Tetap Waspadai Kesenjangan Wilayah Pinggiran

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Meski berhasil menekan angka kemiskinan hingga menjadi salah satu yang terendah di Kalimantan Tengah, Pemerintah Kota Palangka Raya tetap mewaspadai ancaman ketimpangan, terutama di wilayah pinggiran dan pedesaan. Fokus pembangunan diarahkan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam arus kemajuan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya mencatat, pada tahun 2024, persentase penduduk miskin berada di angka 3,52 persen atau setara dengan sekitar 10,7 ribu jiwa dari total 310,11 ribu penduduk. Capaian ini menempatkan Palangka Raya di posisi kedua dengan tingkat kemiskinan terendah se-Kalteng.

“Kita harus tetap waspada. Meski angka kemiskinan di Kota Palangka Raya terbilang rendah, kita harus terus bekerja keras agar tidak ada warga yang tertinggal, terutama di daerah pinggiran atau pedesaan,” ujar Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, Selasa (8/7/2025).

Baca Juga :  Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemko Luncurkan Kartu Bantuan Sosial

Ia mengungkapkan bahwa kesenjangan pembangunan antara kawasan kota dan desa masih menjadi pekerjaan rumah. Sebagian besar masyarakat miskin masih terkonsentrasi di daerah rural, menunjukkan belum meratanya hasil pembangunan.

“Faktor penyebab tingginya angka kemiskinan di wilayah pedesaan antara lain adalah rendahnya tingkat pendidikan, keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, serta kurangnya peluang kerja yang memadai,” tambahnya.

Sebagai upaya mengatasi persoalan tersebut, Pemerintah Kota terus memperkuat sinergi lintas sektor. Beragam program pemberdayaan berbasis masyarakat digalakkan agar dampaknya bisa dirasakan secara langsung oleh kelompok rentan.

“Kami terus mendorong pelaksanaan program perlindungan sosial yang lebih inklusif, serta mendorong pemberdayaan masyarakat melalui berbagai sektor, baik ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur,” lanjut Zaini.

Baca Juga :  Fairid dan Zaini Target Lima Tahun Selesaikan Masalah Infrastruktur

Menurutnya, pembangunan tidak boleh bersifat eksklusif. Semua warga berhak mendapatkan akses yang sama terhadap layanan dasar dan peluang ekonomi. Oleh karena itu, pendekatan penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh.

“Meskipun tantangan masih banyak, kami dapat terus menekan angka kemiskinan lebih rendah lagi dan meratakan pembangunan di seluruh wilayah Kota Palangka Raya, agar tidak ada satu pun warga yang merasa tertinggal,” tegasnya.

Zaini meyakini, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha akan mempercepat tercapainya kesejahteraan yang merata di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah ini. (jef)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Meski berhasil menekan angka kemiskinan hingga menjadi salah satu yang terendah di Kalimantan Tengah, Pemerintah Kota Palangka Raya tetap mewaspadai ancaman ketimpangan, terutama di wilayah pinggiran dan pedesaan. Fokus pembangunan diarahkan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam arus kemajuan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya mencatat, pada tahun 2024, persentase penduduk miskin berada di angka 3,52 persen atau setara dengan sekitar 10,7 ribu jiwa dari total 310,11 ribu penduduk. Capaian ini menempatkan Palangka Raya di posisi kedua dengan tingkat kemiskinan terendah se-Kalteng.

“Kita harus tetap waspada. Meski angka kemiskinan di Kota Palangka Raya terbilang rendah, kita harus terus bekerja keras agar tidak ada warga yang tertinggal, terutama di daerah pinggiran atau pedesaan,” ujar Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, Selasa (8/7/2025).

Baca Juga :  Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemko Luncurkan Kartu Bantuan Sosial

Ia mengungkapkan bahwa kesenjangan pembangunan antara kawasan kota dan desa masih menjadi pekerjaan rumah. Sebagian besar masyarakat miskin masih terkonsentrasi di daerah rural, menunjukkan belum meratanya hasil pembangunan.

“Faktor penyebab tingginya angka kemiskinan di wilayah pedesaan antara lain adalah rendahnya tingkat pendidikan, keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, serta kurangnya peluang kerja yang memadai,” tambahnya.

Sebagai upaya mengatasi persoalan tersebut, Pemerintah Kota terus memperkuat sinergi lintas sektor. Beragam program pemberdayaan berbasis masyarakat digalakkan agar dampaknya bisa dirasakan secara langsung oleh kelompok rentan.

“Kami terus mendorong pelaksanaan program perlindungan sosial yang lebih inklusif, serta mendorong pemberdayaan masyarakat melalui berbagai sektor, baik ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur,” lanjut Zaini.

Baca Juga :  Fairid dan Zaini Target Lima Tahun Selesaikan Masalah Infrastruktur

Menurutnya, pembangunan tidak boleh bersifat eksklusif. Semua warga berhak mendapatkan akses yang sama terhadap layanan dasar dan peluang ekonomi. Oleh karena itu, pendekatan penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh.

“Meskipun tantangan masih banyak, kami dapat terus menekan angka kemiskinan lebih rendah lagi dan meratakan pembangunan di seluruh wilayah Kota Palangka Raya, agar tidak ada satu pun warga yang merasa tertinggal,” tegasnya.

Zaini meyakini, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha akan mempercepat tercapainya kesejahteraan yang merata di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah ini. (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru