PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota Palangka Raya menegaskan komitmennya memperkuat pencegahan radikalisme dan ekstremisme dengan mengoptimalkan peran pemuda lintas iman.
Langkah ini dinilai penting untuk menjaga ruang publik tetap aman, sehat, dan bebas dari pengaruh ideologi kekerasan. Isu yang kini banyak dicari dan dibahas dalam konteks keamanan daerah.
“Pemuda perlu memiliki literasi digital, wawasan kebangsaan, dan kecakapan memahami pola penyebaran ideologi ekstrem. Mereka bisa jadi jembatan antarumat beragama, penguat toleransi, sekaligus pelopor dialog damai,” ujar Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, Sabtu (6/12/2025).
Zaini menilai energi kreatif pemuda dapat menjadi motor penggerak gerakan kebinekaan di masyarakat, terutama lewat kegiatan yang menyebarkan pesan anti-kekerasan dan persatuan.
“Upaya ini penting agar ruang publik tetap sehat, inklusif, dan tidak terpengaruh narasi yang memicu ekstremisme atau perpecahan,” tambahnya.
Dia menegaskan bahwa Palangka Raya dibangun di atas keberagaman suku, budaya, agama, dan tradisi yang selama ini hidup harmonis.
“Nilai-nilai harmoni itu harus terus dirawat. Jangan sampai rusak oleh narasi kebencian, segregasi, atau dendam yang bisa merusak struktur sosial,” tutupnya. (adr)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota Palangka Raya menegaskan komitmennya memperkuat pencegahan radikalisme dan ekstremisme dengan mengoptimalkan peran pemuda lintas iman.
Langkah ini dinilai penting untuk menjaga ruang publik tetap aman, sehat, dan bebas dari pengaruh ideologi kekerasan. Isu yang kini banyak dicari dan dibahas dalam konteks keamanan daerah.
“Pemuda perlu memiliki literasi digital, wawasan kebangsaan, dan kecakapan memahami pola penyebaran ideologi ekstrem. Mereka bisa jadi jembatan antarumat beragama, penguat toleransi, sekaligus pelopor dialog damai,” ujar Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, Sabtu (6/12/2025).
Zaini menilai energi kreatif pemuda dapat menjadi motor penggerak gerakan kebinekaan di masyarakat, terutama lewat kegiatan yang menyebarkan pesan anti-kekerasan dan persatuan.
“Upaya ini penting agar ruang publik tetap sehat, inklusif, dan tidak terpengaruh narasi yang memicu ekstremisme atau perpecahan,” tambahnya.
Dia menegaskan bahwa Palangka Raya dibangun di atas keberagaman suku, budaya, agama, dan tradisi yang selama ini hidup harmonis.
“Nilai-nilai harmoni itu harus terus dirawat. Jangan sampai rusak oleh narasi kebencian, segregasi, atau dendam yang bisa merusak struktur sosial,” tutupnya. (adr)