25.2 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Karhutla di Kota Palangkaraya Kian Masif, Sumber Air Menjadi Kendala

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Alman P Pakpahan mengatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Palangkaraya masih masif.

“Hari ini ada satu titik api baru lagi. Titik api yang ada saat ini sudah bisa dikendalikan, tapi belum tuntas. Kenapa disebut belum tuntas karena asap masih mengepul. Dan ini terus kita awasi, karena asap ini akan terus menimbulkan api nantinya. Yang di bawah itu artinya masih membara. Makanya kita melakukan apa yang dikatakan Pak Gubernur tadi. Harus ditembak ke bawah,” jelas Alman usai menghadiri Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan Akibat Dampak El Nino, di Aula Jayang Tingang, Kamis (5/10).

Baca Juga :  Jaga Kesehatan, Ikut Mencegah Karhutla

Kemudian untuk titik api akibat karhutla yang terjadi hari ini, harus diketahui bahwa titik api masih dalam penanganan. Ada yang masih belum tuntas dan masih dalam penanganan dan yang sudah selesai baru 1, di Danau Sari.

“Untuk kegiatan hari ini, tapi bukan semua titik api. Karena titik ini sudah dua-tiga hari yang lalu. Titik ini ada di Marta Awat, Sumur Kahayan, Dulin Kandang, Pemandu Raya 4-6, Ketimpun Permai, Pramuka Sabaru, Buluh Merindu, Tingang 17, dan Riwut Tarung Kilometer 9. Tapi perlu penanganan tidak bisa sekali. 1 titik minimal 7 kali  baru benar-benar tuntas. Untuk Danau Sari sudah tuntas, yang lain masih dalam proses penanganan. Artinya masih dalam tahap pembasahan,” terangnya.

Baca Juga :  Wacana Palangkaraya Jadi Kodam, Hera : Pemko Siap Bersinergi

Alman juga menambahkan bahwa yang menjadi kendala adalah sumber air rata-rata tidak ada di tempat, sehingga pihaknya harus menyuplai. Membawa mobil tangki dan menyambungkan dari sini ke sana, itu yang menjadi kendala utama.

“Mengenai anggaran sendiri cukup tidak cukup, harus dicukupkan. Karena kemampuan APBD kita memang seperti itu,  urusan-urusan pilihan ini sudah ada plotting-plottingnya dengan kemampuan anggaran yang ada. Ya kalau dibilang kurang, ya semuanya kurang. Tapi kita cukupkan dengan apa yang ada, dengan daya yang ada dan kita kerjakan,” pungkasnya. (*ana/pri)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Alman P Pakpahan mengatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Palangkaraya masih masif.

“Hari ini ada satu titik api baru lagi. Titik api yang ada saat ini sudah bisa dikendalikan, tapi belum tuntas. Kenapa disebut belum tuntas karena asap masih mengepul. Dan ini terus kita awasi, karena asap ini akan terus menimbulkan api nantinya. Yang di bawah itu artinya masih membara. Makanya kita melakukan apa yang dikatakan Pak Gubernur tadi. Harus ditembak ke bawah,” jelas Alman usai menghadiri Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan Akibat Dampak El Nino, di Aula Jayang Tingang, Kamis (5/10).

Baca Juga :  Jaga Kesehatan, Ikut Mencegah Karhutla

Kemudian untuk titik api akibat karhutla yang terjadi hari ini, harus diketahui bahwa titik api masih dalam penanganan. Ada yang masih belum tuntas dan masih dalam penanganan dan yang sudah selesai baru 1, di Danau Sari.

“Untuk kegiatan hari ini, tapi bukan semua titik api. Karena titik ini sudah dua-tiga hari yang lalu. Titik ini ada di Marta Awat, Sumur Kahayan, Dulin Kandang, Pemandu Raya 4-6, Ketimpun Permai, Pramuka Sabaru, Buluh Merindu, Tingang 17, dan Riwut Tarung Kilometer 9. Tapi perlu penanganan tidak bisa sekali. 1 titik minimal 7 kali  baru benar-benar tuntas. Untuk Danau Sari sudah tuntas, yang lain masih dalam proses penanganan. Artinya masih dalam tahap pembasahan,” terangnya.

Baca Juga :  Wacana Palangkaraya Jadi Kodam, Hera : Pemko Siap Bersinergi

Alman juga menambahkan bahwa yang menjadi kendala adalah sumber air rata-rata tidak ada di tempat, sehingga pihaknya harus menyuplai. Membawa mobil tangki dan menyambungkan dari sini ke sana, itu yang menjadi kendala utama.

“Mengenai anggaran sendiri cukup tidak cukup, harus dicukupkan. Karena kemampuan APBD kita memang seperti itu,  urusan-urusan pilihan ini sudah ada plotting-plottingnya dengan kemampuan anggaran yang ada. Ya kalau dibilang kurang, ya semuanya kurang. Tapi kita cukupkan dengan apa yang ada, dengan daya yang ada dan kita kerjakan,” pungkasnya. (*ana/pri)

Terpopuler

Artikel Terbaru