28.7 C
Jakarta
Saturday, August 2, 2025

52 Kasus Kebakaran Terjadi di Palangka Raya, Korsleting Listrik Jadi Penyebab Utama

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Sepanjang Januari hingga Juli 2025, Kota Palangka Raya mencatat 52 insiden kebakaran. Dari jumlah tersebut, korsleting listrik mendominasi penyebab, terutama di lingkungan permukiman.

Data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Palangka Raya menyebutkan, 47 kejadian berlangsung di kawasan tempat tinggal warga. Sisanya, lima kasus berupa kebakaran lahan, termasuk karhutla, yang seluruhnya berhasil dipadamkan oleh tim gabungan DPKP bersama instansi terkait.

Kepala DPKP Palangka Raya, Gloriana Aden, mengingatkan warga untuk tidak abai terhadap kondisi instalasi listrik di rumah.

“Sebagian besar kebakaran berawal dari kelistrikan. Kami minta warga rutin mengecek kabel, stop kontak, dan tidak menumpuk colokan di satu titik,” ujarnya.

Baca Juga :  Rentang Tiga Hari, Lima Hotspot Karhutla Muncul di Palangka Raya

Gloriana juga menyoroti kebiasaan membakar sampah yang masih sering dilakukan, terutama di musim kemarau. Beberapa insiden kebakaran bahkan terjadi di tempat usaha, kendaraan, dan fasilitas umum.

Respons cepat warga serta kesiapsiagaan petugas disebut jadi faktor kunci keberhasilan penanganan. Ia mengimbau masyarakat mulai membekali rumah dengan alat pemadam api ringan (APAR) dan segera melapor bila terjadi kebakaran melalui layanan darurat. (jef)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Sepanjang Januari hingga Juli 2025, Kota Palangka Raya mencatat 52 insiden kebakaran. Dari jumlah tersebut, korsleting listrik mendominasi penyebab, terutama di lingkungan permukiman.

Data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Palangka Raya menyebutkan, 47 kejadian berlangsung di kawasan tempat tinggal warga. Sisanya, lima kasus berupa kebakaran lahan, termasuk karhutla, yang seluruhnya berhasil dipadamkan oleh tim gabungan DPKP bersama instansi terkait.

Kepala DPKP Palangka Raya, Gloriana Aden, mengingatkan warga untuk tidak abai terhadap kondisi instalasi listrik di rumah.

“Sebagian besar kebakaran berawal dari kelistrikan. Kami minta warga rutin mengecek kabel, stop kontak, dan tidak menumpuk colokan di satu titik,” ujarnya.

Baca Juga :  Rentang Tiga Hari, Lima Hotspot Karhutla Muncul di Palangka Raya

Gloriana juga menyoroti kebiasaan membakar sampah yang masih sering dilakukan, terutama di musim kemarau. Beberapa insiden kebakaran bahkan terjadi di tempat usaha, kendaraan, dan fasilitas umum.

Respons cepat warga serta kesiapsiagaan petugas disebut jadi faktor kunci keberhasilan penanganan. Ia mengimbau masyarakat mulai membekali rumah dengan alat pemadam api ringan (APAR) dan segera melapor bila terjadi kebakaran melalui layanan darurat. (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/