26.3 C
Jakarta
Tuesday, April 15, 2025

Anggaran Perbaikan Pelabuhan Feri Mintin-Anjir Sampit Nihil

PULANG PISAU – Pemerintah kabupaten Pulang Pisau tahun
ini ternyata tidak mengalokasikan anggaran untuk perbaikan pelabuhan feri
Mintin-Anjir Sampit, kecamatan Kahayah Hilir. Hal itu diakui Kepala Dinas
Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pulang Pisau, John Oktoberiman.

“Untuk perbaikan pelabuhan Mintin
dan Anjir Sampit dari kabupaten tahun ini tidak ada. Mengingat tidak ada
anggaran. Untuk perbaikan masuk dalam proyek APBN tahun 2020 oleh Kementerian
Perhubungan,” kata John, Minggu (25/8).

Dari pantauan Kalteng Pos,
kondisi pelabuhan yang setiap hari ramai dilalui penumpang kendaraan roda empat
itu cukup memprihatinkan. Papan pada bagian pelabuhan banyak berlubang.

Begitu juga titian yang dilalui
mobil. “Beruntung yang di pelabuhan Mintin itu diikat dengan kayu ulin. Kalau
tidak bisa sudah patah,” kata Lintang, salah satu pengguna feri itu.

Baca Juga :  Distan Akan Jadikan Henda Sentra Semangka Organik

Menurut dia, seharunya fasilitas
pelabuhan feri itu diperbaiki. Mengingat kondisinya cukup memprihatinkan.
“Selain itu retribusi dari pengguna feri cukup banyak. Satu mobil saja Rp50
ribu dan dalam satu hari sangat banyak yang melintas,” ujarnya.

Terlebih, lanjut dia, ada juga
kapal feri milik pemerintah daerah yang turut menongkrat pendaatan daerah dari
sektor tersebut. “Pelabuhan ini kan merupakan salah satu pelayanan publik dan
penyumpang pendapatan daerah. Untuk itu sebagai fasilitas pelayanan publik dan
menyangkut keselamatan penumpang, ini juga harus diperhatikan,” tandasnya. (art/abe/ctk/nto)

PULANG PISAU – Pemerintah kabupaten Pulang Pisau tahun
ini ternyata tidak mengalokasikan anggaran untuk perbaikan pelabuhan feri
Mintin-Anjir Sampit, kecamatan Kahayah Hilir. Hal itu diakui Kepala Dinas
Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pulang Pisau, John Oktoberiman.

“Untuk perbaikan pelabuhan Mintin
dan Anjir Sampit dari kabupaten tahun ini tidak ada. Mengingat tidak ada
anggaran. Untuk perbaikan masuk dalam proyek APBN tahun 2020 oleh Kementerian
Perhubungan,” kata John, Minggu (25/8).

Dari pantauan Kalteng Pos,
kondisi pelabuhan yang setiap hari ramai dilalui penumpang kendaraan roda empat
itu cukup memprihatinkan. Papan pada bagian pelabuhan banyak berlubang.

Begitu juga titian yang dilalui
mobil. “Beruntung yang di pelabuhan Mintin itu diikat dengan kayu ulin. Kalau
tidak bisa sudah patah,” kata Lintang, salah satu pengguna feri itu.

Baca Juga :  Distan Akan Jadikan Henda Sentra Semangka Organik

Menurut dia, seharunya fasilitas
pelabuhan feri itu diperbaiki. Mengingat kondisinya cukup memprihatinkan.
“Selain itu retribusi dari pengguna feri cukup banyak. Satu mobil saja Rp50
ribu dan dalam satu hari sangat banyak yang melintas,” ujarnya.

Terlebih, lanjut dia, ada juga
kapal feri milik pemerintah daerah yang turut menongkrat pendaatan daerah dari
sektor tersebut. “Pelabuhan ini kan merupakan salah satu pelayanan publik dan
penyumpang pendapatan daerah. Untuk itu sebagai fasilitas pelayanan publik dan
menyangkut keselamatan penumpang, ini juga harus diperhatikan,” tandasnya. (art/abe/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru