PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPP dan KB) di Kabupaten Pulang Pisau dr Budi Bawa Raharja mengungkapkan, Presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) BKKBN untuk menghendel penanganan stunting.
“Namanya badan koordinasi, jadi sebatas koordinasi. Untuk itu kami dari DPPPAPP dan KB Pulang Pisau siap mengajak seluruh Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) untuk bekerja optimal menurunkan stunting,†kata Bawa.
Untuk itu dia berharap dan mengajak seluruh SOPD di lingkup pemerintah kabupaten Pulang Pisau untuk bersatu padu menurunkan stunting. “Untuk penanganan stunting tidak hanya pada Dinas Kesehatan, Dinas PUPR dan Dinas Perkimtan saja. Namun peran semua SOPD yang lain juga sangat penting,†ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, peran keluarga juga sangat penting. Yakni dalam meningkatkan kualitas anak. Termasuk pranikah. Yakni usia untuk perempuan minimum 19 tahun. “Ini sangat penting bagi calon ibu,†kata Bawa.Karena, lanjut dia, untuk stunting itu tidak tiba-tiba anak menjadi pendek. Namun ada proses. Yakni dari calon ibu. “Kalau ibunya umur 15 atau 16 tahun sudah hamil, maka bisa diprediksi anaknya akan kecil. Selain itu 1000 hari kehidupan pertama juga sangat penting,†tegas Bawa.
Bawa mengungkapkan, saat ini angka stunting di atas 24 persen dan pada 2024 ditergetkan turun menjadi 17 persen. “Memang ini pekerjaan berat. Namun kabupaten Pulang Pisau optimistis mampu mencapai target tersebut,†ujarnya.
Dia juga mengaku, Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo juga telah memberikan amanah kepada pihaknya untuk menggerakkan ibu-ibu melalui TP PKK di kabupaten Pulang Pisau bersama-sama menurunkan stunting.