26.7 C
Jakarta
Thursday, July 31, 2025

Mubes Pertama Majelis Dayak Tomun Digelar di Lamandau

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Gedung Pertemuan Umum (GPU) Lantang Torang tak hanya dipenuhi suara sambutan, tapi juga getaran komitmen. Di sinilah, Selasa (29/7/ 2025), digelar Musyawarah Besar (Mubes) I Majelis Dayak Tomun. Momen perdana ini jadi penanda bangkitnya semangat merawat jati diri dan budaya leluhur Dayak Tomun di Kabupaten Lamandau.

Wakil Bupati (Wabup) Lamandau, Abdul Hamid, yang hadir langsung dalam deklarasi tersebut, menyampaikan pesan penting tentang arti persatuan dan kesatuan sebagai fondasi membangun daerah dan melestarikan budaya lokal.

“Perbedaan adalah kekuatan, bukan penghalang,” tegas Wabup.

Ia juga menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan bermasyarakat, yang mengajarkan keharmonisan dalam keberagaman suku, agama, dan budaya.

Baca Juga :  Bupati Hadiri Acara Adat Mapas Laman Sekaligus Bayar Hajat

Pesan ini sangat relevan mengingat Mubes I Majelis Dayak Tomun bertujuan untuk memperkuat identitas dan peran masyarakat Dayak Tomun dalam pembangunan Kabupaten Lamandau.

“Mubes ini diharapkan menjadi wadah yang inklusif, yang mampu menampung aspirasi dan gagasan dari berbagai kalangan masyarakat Dayak Tomun. Lebih dari sekadar deklarasi, Mubes ini diharapkan menjadi jembatan dialog antar budaya dan antar generasi, menghubungkan warisan leluhur dengan tantangan zaman modern,” kata Wabup.

Hal ini penting untuk memastikan kelangsungan budaya Dayak Tomun tetap lestari dan relevan di tengah perkembangan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Lamandau, menurut Wakil Bupati Hamid, berkomitmen penuh untuk mendukung upaya pelestarian dan penguatan kearifan lokal.

“Pelestarian budaya bukan hanya sebagai tanggung jawab masyarakat adat saja, melainkan juga menjadi bagian integral dari pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan,” tuturnya.

Baca Juga :  Lestarikan Kekayaan Kebudayaan dengan Lomba “Bagonak Gamalan dan Bakata Adat”

Dukungan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pendanaan, pelatihan, hingga fasilitasi program-program yang berorientasi pada pelestarian budaya Dayak Tomun.

“Melalui Mubes ini, kita berharap akan lahir pemikiran-pemikiran konstruktif, program-program strategis, dan semangat kolektif untuk menjaga jati diri Dayak Tomun di tengah dinamika zaman,” harap Wabup.

Ia berharap Mubes ini akan menghasilkan rumusan-rumusan yang konkret dan dapat diimplementasikan untuk kemajuan masyarakat Dayak Tomun dan Kabupaten Lamandau secara keseluruhan.

“Keberhasilan Mubes ini akan menjadi tolok ukur komitmen bersama dalam membangun daerah yang bermartabat dan sejahtera, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal,” tandasnya. (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Gedung Pertemuan Umum (GPU) Lantang Torang tak hanya dipenuhi suara sambutan, tapi juga getaran komitmen. Di sinilah, Selasa (29/7/ 2025), digelar Musyawarah Besar (Mubes) I Majelis Dayak Tomun. Momen perdana ini jadi penanda bangkitnya semangat merawat jati diri dan budaya leluhur Dayak Tomun di Kabupaten Lamandau.

Wakil Bupati (Wabup) Lamandau, Abdul Hamid, yang hadir langsung dalam deklarasi tersebut, menyampaikan pesan penting tentang arti persatuan dan kesatuan sebagai fondasi membangun daerah dan melestarikan budaya lokal.

“Perbedaan adalah kekuatan, bukan penghalang,” tegas Wabup.

Ia juga menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan bermasyarakat, yang mengajarkan keharmonisan dalam keberagaman suku, agama, dan budaya.

Baca Juga :  Bupati Hadiri Acara Adat Mapas Laman Sekaligus Bayar Hajat

Pesan ini sangat relevan mengingat Mubes I Majelis Dayak Tomun bertujuan untuk memperkuat identitas dan peran masyarakat Dayak Tomun dalam pembangunan Kabupaten Lamandau.

“Mubes ini diharapkan menjadi wadah yang inklusif, yang mampu menampung aspirasi dan gagasan dari berbagai kalangan masyarakat Dayak Tomun. Lebih dari sekadar deklarasi, Mubes ini diharapkan menjadi jembatan dialog antar budaya dan antar generasi, menghubungkan warisan leluhur dengan tantangan zaman modern,” kata Wabup.

Hal ini penting untuk memastikan kelangsungan budaya Dayak Tomun tetap lestari dan relevan di tengah perkembangan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Lamandau, menurut Wakil Bupati Hamid, berkomitmen penuh untuk mendukung upaya pelestarian dan penguatan kearifan lokal.

“Pelestarian budaya bukan hanya sebagai tanggung jawab masyarakat adat saja, melainkan juga menjadi bagian integral dari pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan,” tuturnya.

Baca Juga :  Lestarikan Kekayaan Kebudayaan dengan Lomba “Bagonak Gamalan dan Bakata Adat”

Dukungan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pendanaan, pelatihan, hingga fasilitasi program-program yang berorientasi pada pelestarian budaya Dayak Tomun.

“Melalui Mubes ini, kita berharap akan lahir pemikiran-pemikiran konstruktif, program-program strategis, dan semangat kolektif untuk menjaga jati diri Dayak Tomun di tengah dinamika zaman,” harap Wabup.

Ia berharap Mubes ini akan menghasilkan rumusan-rumusan yang konkret dan dapat diimplementasikan untuk kemajuan masyarakat Dayak Tomun dan Kabupaten Lamandau secara keseluruhan.

“Keberhasilan Mubes ini akan menjadi tolok ukur komitmen bersama dalam membangun daerah yang bermartabat dan sejahtera, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal,” tandasnya. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru