Site icon Prokalteng

Cegah Kekerasan Terhadap Anak, Lilis Tekankan Hal Ini

Pj Bupati Lamandau Lilis Suriani saat menyampaikan sambutan pengukuhan Bunda Paud, baru-baru ini. (FOTO: BIB/PROKALTENG.CO)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO -Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Lamandau Lilis Suriani mengajak seluruh elemen masyarakat dan stakeholder untuk turut serta  mencegah tindak kekerasan terhadap anak.

“Kita harus sama-sama mencegah kekerasan terhadap anak hingga tidak ada lagi terjadi kekerasan kepada anak di Kabupaten Lamandau,”ucapnya, Sabtu (29/6/2024).

Lilis pun meminta dinas terkait terus gencar melaksanakan sosialisasi baik kepada anak-anak di sekolah, masyarakat dan juga orang tua. Selain itu ia meminta kepada masyarakat, apabila melihat terjadi kekerasan terhadap anak, baik itu tetangga, keluarga ataupun orang yang melihat untuk segera melaporkan.

“Masyarakat tidak perlu takut lagi untuk melapor hal tersebut. Silakan mengadu. Dengan adanya laporan itulah nantinya akan kita tindak lanjuti. Jangan merasa takut dengan ancaman pelaku kekerasan, kita memiliki rumah aman yang terlindungi. Di rumah tersebut nantinya kalian akan merasa aman,” bebernya.

Tidak hanya itu, Lilis juga memberikan imbauan kepada masyarakat, untuk tidak mengucilkan mereka yang menjadi korban atau yang mendapatkan tindakan kekerasan di sekolah.

“Anak-anak yang menjadi korban kekerasan jangan sampai dijauhi atau dikucilkan. Justru harus dirangkul, didekati, serta disupport (didukung) agar anak tersebut semangat kembali,” tegasnya.

Sementara Ketua forum komunikasi partisipasi publik untuk kesejahteraan perempuan dan anak (FK  PUSPA) Kabupaten Lamandau Ria Mekar Anggreany, juga menyoroti tingginya angka KDRT dan persetubuhan terhadap anak di bawah umur di Lamandau. Kejadian tidak hanya di kota-kota saja, tapi juga banyak terjadi di pelosok desa dan mess-mess perusahaan perkebunan.

“Untuk itu, dalam waktu dekat rencananya kita juga akan melakukan sosialisasi pencegahan KDRT, bullying, pelecehan seksual, hingga penanganan stunting ke desa-desa dan perusahan -perusahaan perkebunan, “pungkasnya.(bib/hnd)

Exit mobile version