23.1 C
Jakarta
Tuesday, November 18, 2025

Lamandau Festival 2025 Hasilkan Perputaran Ekonomi Capai Rp15 Miliar

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau kembali mencatat kesuksesan besar dalam penyelenggaraan Lamandau Festival 2025.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh panitia dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, festival ini diperkirakan menghasilkan perputaran uang antara Rp12 hingga Rp15 miliar. Angka ini didasarkan pada perhitungan makro analisis selama acara berlangsung.

“Perhitungan kami menunjukkan bahwa total perputaran ekonomi selama Lamandau Festival 2025 mencapai kurang lebih Rp12 – Rp15 miliar. Ini adalah bukti nyata bahwa acara ini bukan hanya sekadar panggung budaya, tetapi juga menjadi lokomotif penggerak ekonomi bagi masyarakat Lamandau,” ujar Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra, kepada wartawan, Selasa (18/11).

Festival yang berlangsung selama enam hari ini diikuti oleh lebih dari 300 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berasal dari Kabupaten Lamandau serta berbagai kabupaten lain di Kalimantan Tengah.

“Jenis usaha yang paling banyak berpartisipasi adalah kuliner, yang menawarkan beragam makanan dan minuman khas daerah,” tuturnya.

Baca Juga :  Berupaya Berikan Layanan Para Lansia Agar Dapat Menjalani Masa Tua Bahagia, Sehat dan Sejahtera

Bupati Rizky Aditya Putra, menekankan bahwa antusiasme masyarakat menjadi faktor utama dalam tingginya angka transaksi selama festival. Rata-rata pelaku UMKM melaporkan kenaikan omzet antara 5 hingga 10 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.

“Ini adalah kabar baik bagi perekonomian kita. Bahkan, ada beberapa UMKM yang omzetnya mencapai Rp40 juta dalam satu malam. Inilah yang kita harapkan, semoga ke depan semakin banyak UMKM lokal yang dapat tumbuh dan berkembang,” harapnya.

Selain UMKM, sektor usaha lain juga merasakan dampak positif dari festival ini. Tingkat hunian hotel dan homestay di Kecamatan Bulik dilaporkan mencapai lebih dari 100% pada puncak acara. Jasa transportasi lokal, mulai dari ojek, travel, hingga rental mobil, juga mencatat peningkatan pendapatan yang signifikan.

“Kita patut bersyukur karena dampak ekonomi dari Lamandau Festival ini terasa merata. Mulai dari pedagang kecil, pengrajin, pemilik hotel, hingga penyedia jasa transportasi, semua ikut merasakan manfaatnya,” tutur Bupati Rizky.

Baca Juga :  Edukasi Metrologi Legal, Langkah Awal Dalam Proses Internalisasi Budaya Tertib Ukur di Masyarakat

Panitia penyelenggara mencatat total kunjungan mencapai sekitar 80.000 orang, termasuk wisatawan dari kabupaten tetangga seperti Kotawaringin Barat, Sukamara, dan bahkan dari wilayah Kalimantan Barat. Hal ini menunjukkan bahwa Lamandau Festival semakin dikenal dan menarik minat wisatawan dari berbagai daerah.

“Ke depan, kita memiliki visi untuk menjadikan Lamandau Festival sebagai salah satu event budaya terbesar di Kalimantan Tengah. Pemerintah daerah akan terus berupaya memperluas area festival, menambah kuota untuk UMKM, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan acara secara keseluruhan,” tandasnya.

Dengan capaian yang positif ini, Lamandau Festival 2025 tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Lamandau. (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau kembali mencatat kesuksesan besar dalam penyelenggaraan Lamandau Festival 2025.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh panitia dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, festival ini diperkirakan menghasilkan perputaran uang antara Rp12 hingga Rp15 miliar. Angka ini didasarkan pada perhitungan makro analisis selama acara berlangsung.

“Perhitungan kami menunjukkan bahwa total perputaran ekonomi selama Lamandau Festival 2025 mencapai kurang lebih Rp12 – Rp15 miliar. Ini adalah bukti nyata bahwa acara ini bukan hanya sekadar panggung budaya, tetapi juga menjadi lokomotif penggerak ekonomi bagi masyarakat Lamandau,” ujar Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra, kepada wartawan, Selasa (18/11).

Festival yang berlangsung selama enam hari ini diikuti oleh lebih dari 300 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berasal dari Kabupaten Lamandau serta berbagai kabupaten lain di Kalimantan Tengah.

“Jenis usaha yang paling banyak berpartisipasi adalah kuliner, yang menawarkan beragam makanan dan minuman khas daerah,” tuturnya.

Baca Juga :  Berupaya Berikan Layanan Para Lansia Agar Dapat Menjalani Masa Tua Bahagia, Sehat dan Sejahtera

Bupati Rizky Aditya Putra, menekankan bahwa antusiasme masyarakat menjadi faktor utama dalam tingginya angka transaksi selama festival. Rata-rata pelaku UMKM melaporkan kenaikan omzet antara 5 hingga 10 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.

“Ini adalah kabar baik bagi perekonomian kita. Bahkan, ada beberapa UMKM yang omzetnya mencapai Rp40 juta dalam satu malam. Inilah yang kita harapkan, semoga ke depan semakin banyak UMKM lokal yang dapat tumbuh dan berkembang,” harapnya.

Selain UMKM, sektor usaha lain juga merasakan dampak positif dari festival ini. Tingkat hunian hotel dan homestay di Kecamatan Bulik dilaporkan mencapai lebih dari 100% pada puncak acara. Jasa transportasi lokal, mulai dari ojek, travel, hingga rental mobil, juga mencatat peningkatan pendapatan yang signifikan.

“Kita patut bersyukur karena dampak ekonomi dari Lamandau Festival ini terasa merata. Mulai dari pedagang kecil, pengrajin, pemilik hotel, hingga penyedia jasa transportasi, semua ikut merasakan manfaatnya,” tutur Bupati Rizky.

Baca Juga :  Edukasi Metrologi Legal, Langkah Awal Dalam Proses Internalisasi Budaya Tertib Ukur di Masyarakat

Panitia penyelenggara mencatat total kunjungan mencapai sekitar 80.000 orang, termasuk wisatawan dari kabupaten tetangga seperti Kotawaringin Barat, Sukamara, dan bahkan dari wilayah Kalimantan Barat. Hal ini menunjukkan bahwa Lamandau Festival semakin dikenal dan menarik minat wisatawan dari berbagai daerah.

“Ke depan, kita memiliki visi untuk menjadikan Lamandau Festival sebagai salah satu event budaya terbesar di Kalimantan Tengah. Pemerintah daerah akan terus berupaya memperluas area festival, menambah kuota untuk UMKM, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan acara secara keseluruhan,” tandasnya.

Dengan capaian yang positif ini, Lamandau Festival 2025 tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Lamandau. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/