34.1 C
Jakarta
Thursday, August 7, 2025

Kades Bukit Jaya Ditekan Warga soal Lokasi Sport Center

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Keputusan Kepala Desa Bukit Jaya, Kecamatan Bulik Timur, yang menetapkan lapangan desa sebagai lokasi pembangunan sport center menuai reaksi keras. Warga menilai kebijakan itu sepihak dan tanpa melalui musyawarah desa.

Aksi penolakan pun digelar, Selasa (5/8), tepat di depan kantor desa. Puluhan warga hadir menyuarakan satu hal. Bukan menolak pembangunannya, tetapi mempertanyakan mengapa harus lapangan yang selama ini menjadi pusat kegiatan masyarakat yang dikorbankan.

Karnoto, salah satu warga yang ikut dalam aksi, menegaskan bahwa masyarakat sejatinya mendukung proyek lapangan mini soccer, asal tidak menghilangkan fungsi lapangan yang telah ada.

“Jangan salah paham ya mas, kami (warga) tidak menolak proyek pembangunan sport center (lapangan mini soccer) di desa kami. Tapi lokasinya jangan di lapangan yang sudah ada itu,” ungkapnya, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (8/8).

Baca Juga :  Peringati Hari Pahlawan, Pj Bupati Lamandau Ingin Bangkitkan Semangat Juang

Lapangan itu, lanjutnya, masih aktif digunakan warga. Mulai dari latihan bola mingguan anak-anak muda hingga kegiatan skala kecamatan seperti upacara, pramuka, dan acara desa lainnya.

“Pada intinya, keberatan kami adalah bukan pada proyek tersebut, melainkan pada lokasinya. Terlebih, penentuan lokasi sport center itu (lapangan desa) tanpa melalui Musyawarah Desa (Musdes), artinya hanya diputuskan pak Kades dengan BPD saja,” ujar orang yang dianggap sesepuh di desa tersebut.

Menurutnya, masih banyak aset desa lain yang bisa dimanfaatkan tanpa harus mengorbankan ruang terbuka yang sudah puluhan tahun digunakan warga.

“Kami berharap, semoga pihak Pemdes Bukit Jaya bisa mendengar dan menindak lanjuti aspirasi masyarakat ini dan mencari solusi terbaiknya,” harapnya.

Terpisah, Kades Bukit Jaya, Bambang, mengakui adanya aksi warga yang menolak lokasi pembangunan sport center tersebut.

Baca Juga :  Antrean Mengular, Warga Keluhkan Pelangsir Kuasai SPBU Gunung Mas

“Iya pak, kemarin ada aksi dari warga. Sebenarnya, niat kami (Pemdes Bukit Jaya) membangun sport center adalah untuk kemajuan desa, karena di dalam sport center itu, selain lapangan mini soccer juga ada lapangan voli, jogging track dan taman desa. Ya biasa lah pak, namanya juga program pembangunan, ada yg setuju pasti juga ada yang tidak setuju. Ketika ada aspirasi atau usulan yang kita dengar, kita respon,” jelasnya.

Bambang menambahkan, pihaknya tetap membuka ruang komunikasi dan mempertimbangkan alternatif lokasi lapangan lain yang bisa dibangun.

“Soal penentuan lokasi lapangan desa menjadi sport center, sebelumnya kita (Pemdes) sudah meminta persetujuan dari BPD. BPD kan wakil masyarakat juga,” tukasnya. (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Keputusan Kepala Desa Bukit Jaya, Kecamatan Bulik Timur, yang menetapkan lapangan desa sebagai lokasi pembangunan sport center menuai reaksi keras. Warga menilai kebijakan itu sepihak dan tanpa melalui musyawarah desa.

Aksi penolakan pun digelar, Selasa (5/8), tepat di depan kantor desa. Puluhan warga hadir menyuarakan satu hal. Bukan menolak pembangunannya, tetapi mempertanyakan mengapa harus lapangan yang selama ini menjadi pusat kegiatan masyarakat yang dikorbankan.

Karnoto, salah satu warga yang ikut dalam aksi, menegaskan bahwa masyarakat sejatinya mendukung proyek lapangan mini soccer, asal tidak menghilangkan fungsi lapangan yang telah ada.

“Jangan salah paham ya mas, kami (warga) tidak menolak proyek pembangunan sport center (lapangan mini soccer) di desa kami. Tapi lokasinya jangan di lapangan yang sudah ada itu,” ungkapnya, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (8/8).

Baca Juga :  Peringati Hari Pahlawan, Pj Bupati Lamandau Ingin Bangkitkan Semangat Juang

Lapangan itu, lanjutnya, masih aktif digunakan warga. Mulai dari latihan bola mingguan anak-anak muda hingga kegiatan skala kecamatan seperti upacara, pramuka, dan acara desa lainnya.

“Pada intinya, keberatan kami adalah bukan pada proyek tersebut, melainkan pada lokasinya. Terlebih, penentuan lokasi sport center itu (lapangan desa) tanpa melalui Musyawarah Desa (Musdes), artinya hanya diputuskan pak Kades dengan BPD saja,” ujar orang yang dianggap sesepuh di desa tersebut.

Menurutnya, masih banyak aset desa lain yang bisa dimanfaatkan tanpa harus mengorbankan ruang terbuka yang sudah puluhan tahun digunakan warga.

“Kami berharap, semoga pihak Pemdes Bukit Jaya bisa mendengar dan menindak lanjuti aspirasi masyarakat ini dan mencari solusi terbaiknya,” harapnya.

Terpisah, Kades Bukit Jaya, Bambang, mengakui adanya aksi warga yang menolak lokasi pembangunan sport center tersebut.

Baca Juga :  Antrean Mengular, Warga Keluhkan Pelangsir Kuasai SPBU Gunung Mas

“Iya pak, kemarin ada aksi dari warga. Sebenarnya, niat kami (Pemdes Bukit Jaya) membangun sport center adalah untuk kemajuan desa, karena di dalam sport center itu, selain lapangan mini soccer juga ada lapangan voli, jogging track dan taman desa. Ya biasa lah pak, namanya juga program pembangunan, ada yg setuju pasti juga ada yang tidak setuju. Ketika ada aspirasi atau usulan yang kita dengar, kita respon,” jelasnya.

Bambang menambahkan, pihaknya tetap membuka ruang komunikasi dan mempertimbangkan alternatif lokasi lapangan lain yang bisa dibangun.

“Soal penentuan lokasi lapangan desa menjadi sport center, sebelumnya kita (Pemdes) sudah meminta persetujuan dari BPD. BPD kan wakil masyarakat juga,” tukasnya. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/