27.3 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

Terus Lestarikan Kegiatan Tiwah Sebagai Bagian dari Warisan Budaya yang Harus Dijaga dengan Baik

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor. Menyoroti pentingnya acara ritual Tiwah sebagai langkah konkret dalam mempererat hubungan antara pemerintah daerah dan masyarakat adat di wilayahnya.

Acara yang berlangsung di Desa Bukti Makmur, Kecamatan Tualan Hulu pada Senin sore (15/7), menjadi momentum penting bagi Halikinnor untuk menekankan nilai kebersamaan dan kehormatan antara suku Dayak dan pemerintah daerah.

“Sangat luar biasa, acara semacam ini menunjukkan bahwa kami, orang Dayak, saling menghormati dan terus menguatkan sinergi kita,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Halikinnor tampak bahagia saat bergabung dalam acara tersebut. Bahkan ikut serta dalam menari menasai bersama masyarakat setempat. Antusiasme warga yang tinggi dalam menyambut kehadiran Halikinnor juga menjadi bukti keberhasilan acara tersebut.

Baca Juga :  Berikan Ruang UMKM Berkreasi dan Memasarkan Produknya

“Saya, atas nama pemerintah daerah dan secara pribadi, memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kegiatan ini,” tambahnya.

Selain menghadiri acara Tiwah, Halikinnor juga memanfaatkan kesempatan untuk meninjau kondisi jalan di sekitar Desa Bukti Makmur. Ia menyuarakan harapan agar desa tersebut segera mendapatkan akses jalan yang layak.

“Harapan saya ke depan, minimal desa ini memiliki jalan yang diaspal, sehingga tidak ada lagi masalah genangan saat hujan atau debu ketika musim panas. Saya berharap ini dapat terealisasi tahun depan,” ujarnya.

Terakhir, Halikinnor mengungkapkan rasa syukurnya atas berlangsungnya acara besar tersebut dengan lancar, aman, dan damai. Ia pun mengajak masyarakat setempat untuk terus melestarikan kegiatan budaya seperti Tiwah ini sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dijaga dengan baik.

Baca Juga :  Membanggakan! Selama Tahun 2023, Pemkab Kotim Raih 40 Penghargaan Tingkat Nasional dan Provinsi

“Semoga acara semacam ini terus kita jaga dan kita lestarikan di daerah kita. Ini adalah bukti bahwa kami, orang Dayak, saling menghormati, karena saya juga adalah orang Dayak,” tutup Halikinnor.

Untuk diketahui, Tiwah, sebuah prosesi kematian tingkat terakhir dalam agama Hindu Kaharingan, mendapat apresiasi tinggi dari Halikinnor. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya sebagai bagian dari kearifan lokal yang harus dilestarikan, tetapi juga sebagai momentum penting untuk memperkuat identitas budaya daerah.(sli/kpg)

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor. Menyoroti pentingnya acara ritual Tiwah sebagai langkah konkret dalam mempererat hubungan antara pemerintah daerah dan masyarakat adat di wilayahnya.

Acara yang berlangsung di Desa Bukti Makmur, Kecamatan Tualan Hulu pada Senin sore (15/7), menjadi momentum penting bagi Halikinnor untuk menekankan nilai kebersamaan dan kehormatan antara suku Dayak dan pemerintah daerah.

“Sangat luar biasa, acara semacam ini menunjukkan bahwa kami, orang Dayak, saling menghormati dan terus menguatkan sinergi kita,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Halikinnor tampak bahagia saat bergabung dalam acara tersebut. Bahkan ikut serta dalam menari menasai bersama masyarakat setempat. Antusiasme warga yang tinggi dalam menyambut kehadiran Halikinnor juga menjadi bukti keberhasilan acara tersebut.

Baca Juga :  Berikan Ruang UMKM Berkreasi dan Memasarkan Produknya

“Saya, atas nama pemerintah daerah dan secara pribadi, memberikan penghargaan setinggi-tingginya terhadap kegiatan ini,” tambahnya.

Selain menghadiri acara Tiwah, Halikinnor juga memanfaatkan kesempatan untuk meninjau kondisi jalan di sekitar Desa Bukti Makmur. Ia menyuarakan harapan agar desa tersebut segera mendapatkan akses jalan yang layak.

“Harapan saya ke depan, minimal desa ini memiliki jalan yang diaspal, sehingga tidak ada lagi masalah genangan saat hujan atau debu ketika musim panas. Saya berharap ini dapat terealisasi tahun depan,” ujarnya.

Terakhir, Halikinnor mengungkapkan rasa syukurnya atas berlangsungnya acara besar tersebut dengan lancar, aman, dan damai. Ia pun mengajak masyarakat setempat untuk terus melestarikan kegiatan budaya seperti Tiwah ini sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dijaga dengan baik.

Baca Juga :  Membanggakan! Selama Tahun 2023, Pemkab Kotim Raih 40 Penghargaan Tingkat Nasional dan Provinsi

“Semoga acara semacam ini terus kita jaga dan kita lestarikan di daerah kita. Ini adalah bukti bahwa kami, orang Dayak, saling menghormati, karena saya juga adalah orang Dayak,” tutup Halikinnor.

Untuk diketahui, Tiwah, sebuah prosesi kematian tingkat terakhir dalam agama Hindu Kaharingan, mendapat apresiasi tinggi dari Halikinnor. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya sebagai bagian dari kearifan lokal yang harus dilestarikan, tetapi juga sebagai momentum penting untuk memperkuat identitas budaya daerah.(sli/kpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru