SAMPIT, PROKALTENG.CO – Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor. Menegaskan bahwa rendahnya kesadaran menjaga kebersihan lingkungan menjadi salah satu pemicu utama banjir di Kota Sampit.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih aktif bergotong royong demi mencegah genangan air, terutama di musim hujan.
“Masyarakat harus peduli terhadap kebersihan lingkungan, bukan hanya di dalam rumah, tapi juga di sekitar tempat tinggal. Jangan hanya mengandalkan pemerintah, kita semua punya tanggung jawab,” ujar H.Halikinnor di Sampit, Kamis (14/8).
Dalam sepekan terakhir, hujan deras berkali-kali merendam sejumlah wilayah Kota Sampit. Di beberapa titik, banjir surut dalam hitungan jam, namun di lokasi lain air bertahan hingga berhari-hari. Halikinnor mengaku terkejut melihat ketinggian air kali ini, yang diperparah oleh kondisi drainase tersumbat dan pasangnya air sungai.
Menurutnya, meski faktor pasang surut sungai tidak bisa dihindari, percepatan perbaikan drainase tetap bisa dilakukan. Pemerintah daerah sedang mengupayakan normalisasi aliran air, termasuk melalui pengadaan ekskavator amfibi untuk membersihkan sungai dan saluran kota.
“Drainase yang lancar akan mempercepat surutnya banjir. Tapi masalahnya, saluran sering tersumbat oleh sampah dan rumput liar akibat minimnya kesadaran warga,” jelasnya.
Halikinnor menyoroti masih adanya warga yang membuang sampah sembarangan, bahkan enggan ikut gotong royong meski tinggal di wilayah terdampak.
“Saat petugas dan ASN membersihkan drainase, ada warga yang justru hanya duduk menonton. Seharusnya ikut membantu,” tegasnya.
Ia menekankan, penanganan banjir dan kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah bertugas menyediakan infrastruktur dan aturan, sementara warga berperan menjaga serta merawatnya.
“Kalau infrastruktur seperti jalan dan sarana umum memang tugas pemerintah. Tapi kalau kebersihan, itu harus dikerjakan bersama. Pemerintah tidak mungkin membersihkan setiap gang tanpa partisipasi warga,” pungkasnya.(bah/kpg).