33.8 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Warga Miskin di Kotim Meningkat

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Angka kemiskinan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meningkat pada tahun 2022. Angka tersebut naik sebesar 0,85 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini merupakan imbas dari adanya pandemi Covid-19 yang sudah melanda indonesia selama dua tahun belakangan serta kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Jumlah penduduk ekstrem 2021 sebanyak 0,94 persen, sedangkan tahun 2022 naik menjadi 1,79 persen sehingga presentase penduduk miskin esktrem naik menjadi 0,85 persen,”terang Kepala Badan Perencanaan Penbangunan, Penelitian dan Pengembanga Daerah (Bappelitbangda) Kotim, Rafiq Riswandi, Rabu (5/10).

Dikatakannya, kemiskinan ekstrem terjadi saat kondisi kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstrem. Hal inilah yang menjadi fokus pemerintah dalam menanggulangi angka kemiskinan. Dengan kondisi ekonomi seperti sekarang, tentunya hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat.

Baca Juga :  Percepat Jangkauan Listrik Hingga ke Wilayah Pedesaan

“Kita harus optimis, dengan berbagai program, kita berupaya semaksimal mingkin untuk memberikan yang terbaik demi masyarakat agar mereka sejahtera,” kata Rafiq.

Rofik menambahkan, upaya penanggulangan kemiskinan sudah dilakukan pemerintah Kabupaten Kotim. Salah satunya adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sekain itu, pembinaan bagi usaha, mikro, kecil, menengah (UMKM) melalui satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) juga menjadi salah satu jurus jitu penerintah Kotim dalam mengurangi angka kemiskinan.

“Program kita mudah-mudahan dapat memberi akses bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi. Agar pendapatan masyarakat dalat meningkat,”ujarnya. (sli/ans)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Angka kemiskinan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meningkat pada tahun 2022. Angka tersebut naik sebesar 0,85 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini merupakan imbas dari adanya pandemi Covid-19 yang sudah melanda indonesia selama dua tahun belakangan serta kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Jumlah penduduk ekstrem 2021 sebanyak 0,94 persen, sedangkan tahun 2022 naik menjadi 1,79 persen sehingga presentase penduduk miskin esktrem naik menjadi 0,85 persen,”terang Kepala Badan Perencanaan Penbangunan, Penelitian dan Pengembanga Daerah (Bappelitbangda) Kotim, Rafiq Riswandi, Rabu (5/10).

Dikatakannya, kemiskinan ekstrem terjadi saat kondisi kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstrem. Hal inilah yang menjadi fokus pemerintah dalam menanggulangi angka kemiskinan. Dengan kondisi ekonomi seperti sekarang, tentunya hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat.

Baca Juga :  Percepat Jangkauan Listrik Hingga ke Wilayah Pedesaan

“Kita harus optimis, dengan berbagai program, kita berupaya semaksimal mingkin untuk memberikan yang terbaik demi masyarakat agar mereka sejahtera,” kata Rafiq.

Rofik menambahkan, upaya penanggulangan kemiskinan sudah dilakukan pemerintah Kabupaten Kotim. Salah satunya adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sekain itu, pembinaan bagi usaha, mikro, kecil, menengah (UMKM) melalui satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) juga menjadi salah satu jurus jitu penerintah Kotim dalam mengurangi angka kemiskinan.

“Program kita mudah-mudahan dapat memberi akses bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi. Agar pendapatan masyarakat dalat meningkat,”ujarnya. (sli/ans)

Terpopuler

Artikel Terbaru