SAMPIT, PROKALTENG.CO– Beberapa waktu belakangan, truk bermuatan besar terlihat berlalu lalang di jalanan dalam Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Padahal, larangan untuk kendaraan berbobot besar masuk di dalam kota sudah tertera. Hal itu membuat masyarakat di wilayah tersebut merasa terganggu.
Terkait hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rody Kamislam, angkat bicara. Dirinya mengonfirmasi bahwa truk-truk besar tersebut memasuki Kota Sampit disebabkan oleh kerusakan parah di Jalan M Hatta, yang merupakan bagian dari Jalan Lingkar Selatan. Kerusakan ini menyebabkan truk-truk tersebut memilih rute melalui kota, mengingat kondisi jalan yang sulit dilalui.
“Memang benar bahwa truk-truk besar memasuki kota akibat jalan lingkar selatan yang rusak. Kami menghadapi tantangan besar untuk mencegah mereka sepenuhnya, terutama truk dengan muatan berat,” ungkapnya saat dikonfirmasi awak media, Rabu (31/7).
Rody menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) Kabupaten Kotim untuk mengecek kemungkinan perbaikan jalan tersebut melalui anggaran perubahan tahun 2024.
“Kami telah berkomunikasi dengan dinas terkait dan saat ini kami menunggu kepastian mengenai perbaikan jalan dalam anggaran perubahan 2024. Informasi lebih lanjut bisa diperoleh dari Dinas SDABMBKPRKP Kotim,” tuturnya.
Jalan Lingkar Selatan, merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng). Pihak Dishub Kotim sendiri telah berusaha mendorong Pemprov Kalteng untuk segera melakukan perbaikan, agar jalan ini kembali fungsional. Rody menekankan bahwa perbaikan jalan sangat penting untuk mengendalikan arus truk besar dan mengurangi risiko bagi pengguna jalan lainnya.
“Perbaikan jalan lingkar itu penting untuk dilakukan. Jadi truk-truk bermuatan besar tidak melewati kota dan mengurangi resiko bagi pengguna jalan lain,” jelasnya.
Dishub Kotim juga terus melakukan patroli dan memberikan imbauan kepada pengemudi truk agar menghindari kota pada jam-jam sibuk, seperti pagi hari saat berangkat sekolah dan sore hari saat pulang kerja. Sehingga hal itu tidak mengganggu aktifitas masyarakat.
“Kami menganjurkan warga untuk menghindari jam-jam tersebut untuk mengurangi kemacetan,” tambahnya.
Rody juga menegaskan pentingnya pemantauan muatan truk untuk memastikan tidak melebihi ketentuan jalan di Kotim. Diharapkan, dengan adanya koordinasi dan langkah-langkah yang diambil, masalah ini dapat segera teratasi dan arus lalu lintas di Kota Sampit dapat kembali lancar.
“Jika jalan lingkar selatan tidak diperbaiki, kami tidak dapat sepenuhnya mencegah truk memasuki kota. Kami akan terus mengatur jam operasional truk untuk meminimalisir dampaknya terhadap kota,” tandasnya.(sli/kpg)