KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Kabupaten Kapuas terus memacu sektor pertanian sebagai penopang ketahanan pangan daerah. Hal itu ditandai dengan dilaksanakannya Gerakan Percepatan Tanam Padi di lahan cetak sawah rakyat Desa Sumber Agung, Kecamatan Dadahup, Sabtu (30/8).
Kegiatan ini dipimpin langsung Bupati Kapuas HM Wiyatno, serta dihadiri Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah Leonard S Ampung yang mewakili Gubernur Kalimantan Tengah H Agustiar Sabran.
Bupati Wiyatno menyebut penanaman di Dadahup merupakan langkah awal yang penting.
“Ini tanam pertama di sini. Sebelumnya, kita sudah lakukan penanaman perdana di Desa Sungai Kayu. Harapan kita, pengalaman di Sungai Kayu tidak terulang di Dadahup,” ujarnya.
Ia mengakui, meski lahan Sungai Kayu terbilang subur, namun pertumbuhan tanaman tidak sesuai harapan. Karena itu, Dadahup diproyeksikan menjadi lumbung padi baru yang mampu memberikan hasil lebih baik.
Bupati juga memaparkan capaian panen raya di sejumlah wilayah Kapuas. Di Kecamatan Bataguh, Desa Terusan, panen telah dilakukan seluas 3.800 hektar dari potensi hampir 20.000 hektar. Di Tamban Catur mencapai 5.000 hektar dari 10.000 hektar potensi yang ada, sementara di Kapuas Timur panen sekitar 9.000 hektar dengan dominasi padi lokal.
“Di Bataguh dan Tamban Catur, sudah ada kombinasi antara padi lokal dan unggul. Bahkan padi unggul bisa lima kali tanam dalam dua tahun. Ke depan, kita harap Dinas Pertanian bisa membina petani agar minimal sekali menanam padi lokal dan sekali padi unggul, sehingga bisa panen dua kali setahun,” terang Wiyatno.
Ia menegaskan, Kecamatan Dadahup harus menjadi salah satu sentra produksi beras di Kapuas. Infrastruktur jalan hotmix menuju areal persawahan sudah tersedia, tinggal bagaimana mengoptimalkan produktivitas petani.
“Target besar kita adalah swasembada pangan. Bukan hanya untuk Kapuas tetapi juga menopang kebutuhan Kalimantan Tengah,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Wiyatno mengingatkan pentingnya pendampingan bagi petani oleh camat, kepala desa, dan dinas terkait.
“Gerakan tanam cepat ini jangan sampai berhenti di sini. Walaupun kita sudah gunakan drone, tetap perlu ada upaya manual untuk lahan yang tidak tumbuh. Mudah-mudahan 3-4 bulan ke depan kita sudah bisa panen raya di Dadahup,” pungkasnya. (art/kpg)